26. Fitnah

32 2 0
                                    

happy reading gais!<3

•••

Kini Kyra tengah berada di pinggir kolam berenang rumah nya ditemani teh hangat. Sangat sepi. Hanya ada percikan air yang jatuh. Ia memandang langit malam hari itu, pikiran nya tak berhenti bekerja, berputar-putar memikirkan obrolan nya dengan Bara sore tadi.

"Omong kosong!"

Kyra beranjak dari duduk nya. Ia pergi ke kamar nya untuk tidur, karena malam sudah terlalu larut. Ia merebahkan diri nya dan menarik selimut karena malam itu sangat dingin. Dia tidak ke rumah sakit karena kata Rakry cukup dia aja yang menjaga Dian. Kyra harus beristirahat.

•••

Hari sudah menjadi pagi. Kyra bangun dari mimpi indah nya dan segera siap-siap untuk pergi sekolah.

Kyra sudah sampai disekolah, kedatangan Kyra membuat murid-murid yang berpas-pasan menatap sinis pada dirinya. Entah kejadian apa lagi yang akan menimpa Kyra. Tak mau berpikir negatif, ia secepatnya pergi ke kelas nya.

Kyra menginjakkan kaki di kelas nya, semua mata terfokus pada kehadiran Kyra. Aneh. Padahal dia tidak melakukan apa-apa. Bella masih diam, tidak menyambut kedatangan Kyra, biasanya ia langsung menghampiri Kyra kalau sudah berada di depan kelas.

Dari arah belakang, salah satu teman sekelas nya sengaja menubruk Kyra. "Jadi bahan taruhan aja bangga." cemooh siswi itu.

"Jadi cewe liar semenjak dia lepas jabatan, hidup nya jadi seenak nya."

"Fake."

Kyra mengerutkan kening, tidak mengerti dengan apa yang terjadi pagi ini. Ia segera duduk di bangku nya dan bertanya pada Bella. "Bel, ada apa? Perasaan gue ga kelakuin kesalahan."

"Ada isu kalo lo jadi bahan taruhan geng motor dan nama baik lo."

"Hah? Ko bisa?"

"I dont know. Pasti lo lagi di jebak, Ra. Hati-hati."

"Siapa orang nya?"

"Gue curiga sama Dita."

"Again and again. Apa yang dia mau dari gue sih, Bel?"

Bel istirahat sudah bunyi, Kyra pergi ke toilet untuk buang air kecil. Diluar ada Bella yang sedang menunggu Kyra sembari berkaca merapihkan rambutnya.

Saat Kyra keluar wc, kebetulan bertemu dengan Dita dkk dan menahan Kyra agar tidak pergi. Kyra memutarkan bola mata nya malas berurusan lagi dengan Dita.

"Gimana rasanya jadi taruhan?" tanya Dita.

"Taruhan apasih?"

"Taruhan geng motor. Masa lo gatau atau pura-pura gatau?"

"Ngomong jangan seenaknya, Dit. Lo udah berkali-kali nyakitin dia. Padahal dia pun ga ngelakuin apa-apa ke lo." ucap Bella.

"Jelasin ke gue. Apa yang lo maksud?" tanya Kyra.

"Kemarin lo tau Bara balapan liar?"

"Tau."

"Ya itu lo jadi taruhan. Dia menang lawannya itu kalo ga salah namanya Daniel. Gue denger-denger sih ya, mantan dia itu sekolah disini loh."

"Hah Daniel?" batin Kyra.

"Ok then?"

"Dia taruhan sama Daniel. Dan yang menang bisa dapetin lo. Maka dari itu kemarin Bara bilang kaya gitu ke lo." jelas Dita.

Dear my KetosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang