couple? NCT DREAM X AESPA[End]

2

Dua perempuan remaja, kini berdiri didepan kamarnya masing masing.

Mereka menggaruk tengkuknya bingung.

Rasanya enggan sekali untuk masuk kedalam asrama baru tersebut.

"Kakak, aku masuk."

Ucap remaja yang lebih muda. Ningning.

Ia menatap wajah kakaknya penuh ragu.

"Hufftt. Tenang. Kalau gitu, kakak masuk duluan."

Remaja yang lebih tua, atau sering dipanggil Giselle itu masuk kedalam ruangan lebih dulu.

"Mama! Aku gak mau disini!"

*****

"Untuk seluruh anak anak asrama! Tolong untuk berkumpul di aula utama sekolah! Ditunggu sepuluh menit!"

Seluruh anak asrama keluar dari kamar.

Mereka berbondong-bondong menuju aula utama setelah mendengar pengumuman radio dari kamar mereka masing-masing.

•

•

•

"Selamat malam anak anak!"

"Malam bu..."

"Besok pagi, adalah awal bagi kalian semua. Untuk anak kelas sepuluh, sebelas dan dua belas diharapkan untuk mengikuti setiap peraturan..."

Kepala sekolah tersebut menjelaskan begitu banyak peraturan yang membuat semua anak mengantuk.

Para murid hanya akan membiarkannya sebagai lalat penganggu kehidupan bebas mereka.

"Hai!"

Satu remaja cantik dengan kulit putih pucat menyapa Ningning yang tengah fokus dengan lamunannya.

"Oh, ni hao"

Ningning tersenyum kecil. Ia terpukau saat melihat kulitnya yang begitu putih seperti susu.

"Hai. Kamu dari Cina ya? Oh iya, aku Winter. Aku tahun 01. Kamu?"

Remaja yang bernama Winter itu menatap Ningning.

"Aku tahun 02. Nama aku Ningning. Ning Yizhou. Aku dari Cina."

Mereka berdua berkenalan disaat sang Kepala sekolah belum selesai berbicara.

"Wahh! Aku kenal juga kakak kelas dari Cina juga. Namanya Huang Renjun. Kebetulan asrama dia deket kita."

Ningning tersenyum senang. Apakah ada anak yang sama seperti dia? Dari Cina?

"Kita? Memangnya kita satu kamar?"

Winter mengangguk. Ia mengeluarkan kunci dari saku celananya.

"Tada! Kita satu kamar."

Ningning bertepuk tangan. Ia pikir, ia akan tidur sendirian.

"Sekian dari ibu, kami harap kalian bisa menempuh pendidikan kalian disini."

Seketika aula tersebut riuh. Para murid berjalan bersamaan kembali ke asrama mereka.