*Buat yang tanya Karina-Jeno...
Mereka masih masa romantis, jadi belum begitu diumbar.*Happy Reading 💓
Vote and spam comment 😁
---
Giselle seperti biasa menuju kantor Mark setiap sore.
Mereka selalu pulang bersama dan Mark sudah memiliki janji bersamanya.
Ia turun dari tumpangannya dan jantungnya benar benar berdetak begitu cepat.
Ia sampai memegang dadanya dan takut merasakan sesuatu yang aneh.
Kakinya melangkah dengan yakin melewati setiap lantai dengan lift.
Ting!
Lift terbuka dilantai 58 dimana itu lantai Mark bekerja.
Bukannya merasa lebih baik, Giselle justru mulai gusar.
Ia ingin berbalik saja dan pulang sendiri, namun ia begitu penasaran.
Matanya tak melihat sekertaris yang selalu duduk dimeja depan pintu ruangan Mark.
Berusaha untuk meyakinkan diri, ia mendorong pintu itu sedikit dan melihat kembali pemandangan yang menyakiti diri.
Mark melakukan hal yang sama.
Ia menciumi wanita yang tak tau siapa dengan sedikit agresif.
Giselle menutup matanya dan menutup kembali pintu hitam tersebut.
Air matanya sudah setia dipelupuk mata, namun Giselle berusaha menahannya sekeras mungkin.
Ia memukul kepalanya lumayan keras untuk menahan air matanya.
Namun tetap saja.
Dalam dirinya sudah mulai hancur.
Ia mengambil nafas nya panjang walaupun sulit.
Kakinya melangkah keluar dari gedung tinggi tersebut.
"Bu, ibu enggak ketemu Tuan Mark? Dari tadi tuan bilang tungguin ibu sekalian ngobrol bersama cliennya didalam."
Sekertaris itu muncul diwaktu yang tak tepat.
Giselle menepuk pelan bahu sang sekertaris dengan senyuman yang amat pahit.
"Saya udah ketemu. Mereka masih ngobrol berdua didalam. Makasih ya. Saya pulang dulu."
Giselle langsung menghilang cepat.
Rasanya seperti menyakiti diri saat tak sengaja melihat tunangannya bersama dengan wanita lain.
Kepalanya benar benar ingin pecah saat itu.
Ia tak bisa melakukan apapun selain melupakan apa yang ia lihat.
—★★★★★★★★★—
"Kak, ayo keluar. Udah tiga hari kakak didalam kamar. Mama udah siapin makan malam. Papa juga udah pulang dari Rusia. Ayo kak, keluar dari kamar."
Ningning terus mengetuk pintu dengan cat hitam tersebut.
Tak biasanya seorang Giselle seperti ini.
Sudah tiga hari penuh, Giselle merenung didalam kamarnya.
Entah siapa yang mengetahui pergumulannya saat ini.
"Sayang, keluar dari kamar yuk. Mama udah buat makan malam."
Jennie sampai datang kerumah untuk membujuk putri sulungnya.
"Enggak mah. Giselle dikamar aja. Besok, Giselle harus meeting pagi. Aku mau langsung tidur. Good Night."
KAMU SEDANG MEMBACA
couple? NCT DREAM X AESPA[End]
Fiksi RemajaAsrama? Delapan remaja yang harus tinggal jauh dari rumah dan keluarga mereka. Hidup di sebuah asrama mewah dengan banyak peraturan yang membuat mereka juga malas untuk mengikutinya. Kesulitan dihadapi setiap saat. Mereka tidak bisa berkomunikasi de...