Karina, Winter dan Ningning melihat Giselle yang sejak tadi terus makan.
Bukannya mereka tidak senang, hanya saja Giselle terlihat begitu lahap setiap kali memasukkan makanan kedalam mulut.
"Giselle, lo gak hamil kan?"
Karina tiba tiba menyeletuk.
"What? Me? Gak lah. Aku masih waras buat tahan diri. Kalian gak makan? Kan kalian berdua lagi hamil. Beli aja apa yang kalian mau. Aku yang bayar."
Ketiganya meneguk liurnya saat melihat Giselle.
Hanya menonton Giselle saja sudah bisa membuat mereka kenyang.
"Kak Giselle lebih baik berhenti makan deh. Bukannya gimana gimana, tapi kakak makannya cepet juga bisa bahaya. Kakak udah habisin enam piring."
Winter melihat piring yang bertumpuk diatas meja.
"Fine, aku berhenti. Aku juga udah kenyang kok."
Giselle tersenyum dan meminum milkshake nya.
"Kamu pasti ada masalah yang lain kan?"
Karina melirik Ningning yang duduk disamping nya dengan ponsel ditangan.
Ia tak sengaja melihat Ningning tengah membalas chat dari Renjun.
"Gak ada. Cuman putus dari Mark."
Ujarnya begitu santai.
"Hah!?"
Winter juga Karina mengeluarkan mimik wajah yang sama.
Keduanya menggeleng tak percaya.
"Yang bener?"
"Iya. Kami putus. Udah tiga bulan yang lalu."
Tegas Giselle kembali.
"But why? Kalian tadinya fine fine aja. Kenapa harus putus? Padahal aku udah tungguin undangan dari kalian."
Karina menyelidik kedua bola mata yang menyimpan suatu luka dari dalam.
"Kita udah gak cocok. Mark lebih banyak sibuk and ya, kita putus. Kita juga banyak miss communication, jadi jalan yang benar itu pisah."
Karina dan Winter yang mendengarnya merasa sangat menyayangkan hal tersebut.
Karena mereka pikir hubungan Giselle bersama Mark baik sesuai dengan yang mereka lihat selama ini.
Tak ada kepikiran mereka bahwa keduanya akan memutuskan pertunangan dan kembali ke jalannya masing masing.
"Jadi, sekarang gimana?"
Tanya Winter.
"Nothing. Just focus on my career."
Giselle tersenyum tipis melihat teman temannya.
Ningning sejak tadi hanya mendengar perbincangan ketiganya.
Ia tak ingin banyak bicara hari ini.
Entahlah, ia seperti merasakan hal yang begitu sedih juga kecewa.
Tak ada orang yang mengharapkan hal ini terjadi.
Namun, ini adalah pilihan yang baik.
Kakaknya pasti bisa menemukan yang lebih baik dari sebelumnya.
-★★★★★★★★-
"Kamu darimana?"
Baru saja Winter melangkah, suara berat dari belakang menyadarkannya.
Winter memutar tubuhnya ragu ragu.
KAMU SEDANG MEMBACA
couple? NCT DREAM X AESPA[End]
Novela JuvenilAsrama? Delapan remaja yang harus tinggal jauh dari rumah dan keluarga mereka. Hidup di sebuah asrama mewah dengan banyak peraturan yang membuat mereka juga malas untuk mengikutinya. Kesulitan dihadapi setiap saat. Mereka tidak bisa berkomunikasi de...