"Ck, sekertaris saya itu siapa? Kamu atau Bu Kim? Saya gak suka diatur atur. Siapkan jadwalnya seperti biasa."
"B-Baik pak. Maaf."
Karyawan tersebut keluar dari ruangan atasannya.
Semua karyawan selalu menyiapkan mental setiap kali bertemu dengan Jaemin.
Mereka selalu meminta banyak masukan dari Bu Kim, atau dikenal sebagai Winter.
"Bu Kim, untuk proposalnya bagaimana?"
Winter melihat proposal yang sudah jadi.
Ia berdiri dan menggunakan blazer merah muda nya.
"Saya ketemu Pak Jaemin dulu ya. Nanti kalau ada yang salah, saya kasih tau."
Winter langsung keluar dari ruangan sekertarisnya dan menuju ruangan Jaemin.
"Semangat Bu Kim! Saya tau kamu pasti takut."
Salah satu karyawan melihat Winter yang baru masuk kedalam ruangan atasan.
Tentu saja, Winter tak pernah mendapatkan omelan namun banyak yang mengira, Winter adalah sekertaris yang selalu di komentari banyak hal. Sampai gaya pakaiannya.
Tok Tok Tok!
"Masuk!"
Winter mendorong pintu hitam yang besar tersebut.
Ia masuk kedalam dan melihat wajah serius Jaemin yang ada didepan komputer.
"Pak, saya minta pendapat bapak tentang proposal."
Jaemin mengalihkan perhatiannya.
Wajah dinginnya seketika berubah menjadi hangat.
"Kamu udah makan siang? Bentar lagi istirahat. Kita makan bareng yuk."
Winter tersenyum.
"Belum. Aku belum makan siang. Sarapan aja juga belum."
Ucapnya jujur.
"Ck, kamu harus sarapan pagi, setiap hari. Kalau sakit gimana? Nanti enggak bisa masuk kerja."
Jaemin berdiri dari kursinya dan mendekati kekasihnya yang sekarang menjadi sekertarisnya.
"Iya. Aku tau. Nih, lihat dulu proposal nya. Nanti, setelah istirahat, kita ada pertemuan sama clien. Untuk minggu depan, jadwal kamu enggak full. Jadi, ada waktu tiga hari buat istirahat."
Winter menaruh berkas yang ia bawa diatas meja Jaemin.
Tangan Jaemin melingkar di pinggang Winter dari belakang.
"Jae, ini masih dikantor. Kalau, karyawan tau gimana? Bahaya. Nanti aku di jauhin karena ulah kamu."
Jaemin tak mendengarkan.
"Memangnya siapa sih yang berani jauhin pacar aku, hmm? Kalau mereka sampai jauhin kamu, kita nikah aja. Jadi, kamu yang urus aku dirumah. Gimana? Setuju gak?"
Jaemin menaruh dagunya dibahu Winter.
"Enggak. Aku gak setuju."
Jawaban Winter membuat mood Jaemin berubah.
"Kenapa? I'll treat you like a lady. Kamu takut?"
Winter menggeleng.
"Pernikahan itu, enggak bisa tiga empat kali. Itu janji seumur hidup. Aku gak mau pernikahan cuman bertahan dua tahun sampai delapan tahun. Aku mau sampai aku mati nanti."
Jaemin tersenyum mendengarnya.
"Ok. Nanti, aku tunggu kamu siap. Terus, kita menikah. Gimana?"
Winter tersenyum jahat.
KAMU SEDANG MEMBACA
couple? NCT DREAM X AESPA[End]
Teen FictionAsrama? Delapan remaja yang harus tinggal jauh dari rumah dan keluarga mereka. Hidup di sebuah asrama mewah dengan banyak peraturan yang membuat mereka juga malas untuk mengikutinya. Kesulitan dihadapi setiap saat. Mereka tidak bisa berkomunikasi de...