24

1.5K 186 8
                                    

"Kar, sini."

Giselle mengajak Karina untuk menghampirinya.

Kini semua anak sudah berada didalam kelompok.

Mereka diminta untuk mencari dahan kayu untuk membuat api unggun.

"Ehh, liat dehh..."

Winter berjalan pelan mengambil dahan kayu.

"Pelan pelan."

Ningning memperingati.

"Yahh, basah. Gak bisa pakai yang ini."

Winter meninggalkan dahan kayu tersebut.

Mereka kembali lagi berjalan sambil mencari cari.

"Duhh, pohonnya basah semua ini. Mana bisa dibuat api unggun."

Shuhua bingung harus mencari dimana lagi.

Ia menunjukkan dahan pohon yang ia temukan sejak tadi.

"Kita sih ketemu... Tapi sedikit."

Mark dan yang lainnya datang dengan membawa dahan kayu.

"Gak apa apa. Bagus kok udah dapet. Kita lebih sedikit."

Giselle menunjukkan dahan yang ia temukan.

"Udah bisa balik ke tenda gak? Gw mau tidur nihh. Capek jalan terus dari tadi."

Jaemin datang dengan wajah yang ditekuk.

"Ya udah, kita ke tenda sekarang..."

Semua remaja itu langsung berjalan menuju tenda yang jaraknya masih sedikit jauh.

Mereka sedikit menanjak dan menaiki tangga yang sedikit curam bahkan jejak tangga nya saja sudah tak begitu terlihat.

"Akhh!"

"Karina!"

Semua mata langsung tertuju kebawah saat melihat Karina terpleset.

"Jangan ada yang gerak. Hati hati."

Renjun memperingati yang langsung ingin menolong tanpa berpikir panjang.

"Jeno, Mark, tenaga kalian lebih besar. Tarik Karina pelan. Ini agak curam. Kita gak bisa langsung turun semuanya."

Mark juga Jeno bertatapan.

Mark turun lebih dulu sambil menunggu Jeno turun.

"Jen, ayo turun. Gak lucu kita tinggalin Karina disini sendirian."

Giselle melihat wajah Jeno yang seperti enggan.

"Kar, kaki lo luka."

Mark melihat jelas dengkul putih itu yang mengeluarkan darah ditambah dengan pergelangan kakinya yang sedikit membiru.

"Gak apa apa. Gw tadi memang gak hati hati."

Mark mengambil sesuatu dari kantong celananya.

Ia membersihkan luka Karina dengan tisu lalu menutupnya dengan plaster.

"Jen, turun. Karina gak bisa jalan!"

Mark berteriak dari bawah.

"Jeno, turun. Katanya lo sayang. Kalau lo sayang, buktiin lah."

Jaemin membisik dari belakang.

Jeno menghela nafasnya.

Ia turun perlahan dan menundukkan tubuhnya.

"Mark, bantuin Karina naik ke punggung gw."

Mark membantu Karina berdiri.

"G-gw berat."

couple? NCT DREAM X AESPA[End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang