Jeno, Jaemin, Mark, Renjun juga Chenle membantu mengambil barang barang anak perempuan yang ada didalam bagasi.
"Thanks Jun."
Shuhua tersenyum saat barangnya sudah dibantu untuk diambil.
"Lo udah dapet tempat yang pas buat taruh tendanya?"
Renjun menatap wajah putih Shuhua.
"Ohh, belum. Kita tadi cuman disuruh ambil barang dulu terus kumpul sama kelompoknya. Setelah itu, kita baru diarahin lagi.
Renjun ber-oh ria. Matanya menangkap teman teman nya yang bersama pasangannya masing masing.
Namun, yang ia bingung dari tadi adalah, Chenle-Ningning.
Mengapa manusia berdua itu bisa terus tertawa dan mengobrol tanpa habis.
Selama dibus juga, suara mereka berdua yang paling terdengar.
"Ning, nametag lo mana?" Salah satu anak menyentuh bahu Ningning.
Ningning tersadar. Ia tak melihat nametagnya yang seharusnya tergantung di lehernya.
"Dimana ya? Aku lupa."
Ningning langsung meminta ijin dan masuk kembali kedalam bus.
Ia mencari nametagnya.
"Baik anak anak! Ayo berkumpul. Bus akan jalan sekarang. Harus hati hati dengan langkah kalian."
Para murid langsung meminggir. Mereka memberikan jalan untuk bus pergi.
Chenle sejak tadi terus mengobrol dengan Jeno dan anak yang lain.
"Guys, Where is my sister?"
Giselle datang dan memecahkan pembicaraan kelima laki laki itu.
Semuanya menatap Chenle.
"Apa? Gw tadi cuman bantuin dia ambil barang doang. Gw gak sama dia lagi. Gw gak tau."
Chenle mengedikkan bahunya.
Giselle panik.
Ia tau bahwa adiknya itu suka menghilang tiba tiba.
"Kar, Ningning gak ada. Dia dimana ya?"
Karina melihat lihat sekeliling namun tak menemukannya.
"Winter, Ningning tau gak dimana?"
Winter menggeleng. Sejak tadi ia hanya bersama Jaemin.
"Nahh, ini dia."
Ningning langsung menongolkan kepalanya.
Ia menemuka nametagnya yang terjatuh di kursinya duduk tadi.
Matanya melihat sesuatu yang aneh.
Mengapa semuanya seperti diam namun ia merasa bergerak?
Busnya sudah bergerak.
"Giselle, itu Ningning!"
Jeno menunjuk kearah kaca bus yang sudah berjalan.
"Kakak!"
Ningning berteriak dari dalam.
Semua orang langsung melihat kearah bus nomor 7.
"Pak! Pak!"
Giselle berlari dan diikuti dengan yang lainnya.
Mereka memukul mukul bus tersebut untuk berhenti.
"Bu, adik saya masih ada didalam!"
"Pak! Pak! Berhenti!"
Para guru langsung memberhentikan bus tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
couple? NCT DREAM X AESPA[End]
Teen FictionAsrama? Delapan remaja yang harus tinggal jauh dari rumah dan keluarga mereka. Hidup di sebuah asrama mewah dengan banyak peraturan yang membuat mereka juga malas untuk mengikutinya. Kesulitan dihadapi setiap saat. Mereka tidak bisa berkomunikasi de...