"Sayang!!!"
"Hati hati kami tuh. Inget anak didalam perut. Jangan lari lari dulu."
Jaemin memperingati istrinya yang justru semakin aktif akhir akhir ini.
Sudah empat bulan ia mengandung, namun Winter tak terlihat seperti bumil.
Ia justru semakin cantik dan wajah juga tubuhnya tetap sama.
Winter terlihat seperti anak gadis setiap hari.
"Nihh, liat deh. Lucu kan?"
Winter menunjukkan kaus kaki kecil berwarna biru dengan aksesoris mobil yang lucu.
"Itu buat bayi cowo kan? Memangnya kamu yakin kalau itu cowo?"
Winter mengangguk cepat.
"Iya, aku mau anak kita cowo. Aku mau dia nanti jadi tentara."
Jaemin mengerutkan keningnya.
"Kalau dia gak mau, jangan dipaksa ya? Anak anak nanti pasti punya cita cita mereka sendiri. Kalau kita jadi orangtua, cukup dukung dan kasih yang terbaik buat mereka."
Winter menyenderkan kepalanya di bahu lebar Jaemin.
"Tapi aku mau anak laki laki jadi tentara."
Jaemin melihat wajah Winter yang langsung berubah drastis.
"Kok jadi mewek gitu? Jangan dong. Kan harus happy."
Jaemin meletakkan remote TV disamping.
"Memangnya kamu mau anak nya cowo atau cewe?"
Winter balik bertanya.
"Cewek. Aku mau dia mirip kamu. Cantiknya, pinternya, manisnya, suaranya, sikapnya, lembutnya, tuturnya-"
"Kamu mau dapet anak kok banyak banget minta nya? Mau dapet anak atau cari istri baru?"
Jaemin menyengir sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal.
"Ya kalau kamu boleh cari istri baru, kenapa enggak. Kan rejeki gak boleh ditolak."
Winter memukul lengan Jaemin sekeras mungkin dan berkali kali.
"Kalau kamu cari istri baru, aku juga mau cari suami baru. Duda. Banyak duit, banyak rejeki. Gimanaaa??"
Jaemin melotot mendengarnya.
"Jangan ngomong begitu ihh, serem banget."
Jaemin tak mau mendengar obrolan menyeramkan itu.
Hidup tanpa Winter adalah hidup yang dipenuhi dengan neraka.
"Mau pelukk."
Jaemin merentangkan kedua tangannya dan membiarkan Winter masuk kedalam pelukan lalu memeluknya sepuas mungkin
"Sayang Jaemin. Sayang sayang sayang."
Winter berucap saat berada di ceruk leher suaminya.
Jaemin yang mendengar itu hanya terkekeh gemas dan membalas pelukan hangat Winter.
—★★★★★★★★—
"Beb, aku masuk nih ya?"
Jeno sejak tadi terus bersabar menunggu Karina yang belum selesai mandi didalam.
Anehnya, Karina tak menjawab setiap pertanyaannya sejak tadi.
Hanya suara air yang keluar dari shower yang terdengar.
"Karina sayang... Aku ada meeting hari ini. Buka dulu pintunya cantik."
KAMU SEDANG MEMBACA
couple? NCT DREAM X AESPA[End]
Подростковая литератураAsrama? Delapan remaja yang harus tinggal jauh dari rumah dan keluarga mereka. Hidup di sebuah asrama mewah dengan banyak peraturan yang membuat mereka juga malas untuk mengikutinya. Kesulitan dihadapi setiap saat. Mereka tidak bisa berkomunikasi de...