"Are you tired?"
Mark mengelus punggung Giselle yang sudah tepar diatas meja.
"Ya. Just little. I can still stand. Let's start it again."
Giselle mengubah posisi duduknya.
Ia membuka buku tebalnya kembali dan membacanya lalu membuat catatan kecil untuk membantunya mengingat.
Mark juga melakukan hal yang sama. Ia duduk disamping Giselle dengan mengerjakan soal.
"Hei nak, perpustakaan akan tutup sebentar lagi. Kalian masih bisa berkunjung besok."
Salah satu penjaga perpustakaan besar itu menghampiri keduanya.
"Baik pak. Kami beres sebentar lalu pergi. Terimakasih banyak."
Penjaga itu tersenyum tipis melihat keduanya yang sejak jam delapan malam tetap belajar disini.
"Semoga kalian sukses, ya nak."
Keduanya tersenyum dan mengucapkan terimakasih atas dukungannya.
Mereka langsung pergi saat itu juga.
"Bis nya kenapa belum dateng ya?"
Mark dan Giselle terus menunggu.
Sejak tadi, hanya ada bus menuju rute lain.
"Mark, kayaknya, bis hang kita tunggu udah gak ada deh. Look at here. Is it?"
Giselle menunjuk papan rute bis.
Mark ternganga.
Percuma saja mereka menunggu lama dihalte ini.
"Mau gak mau kita harus jalan. Taksi mungkin bakalan ada didepan jalan."
Keduanya berjalan menyusuri jalan yang sudah sepi.
Sejak tadi, mereka menunggu taksi, namun belum ada satupun yang lewat.
"Kamu masih kuat? Atau mau aku gendong? Nih."
Mark melipat lututnya.
Ia mempersiapkan diri untuk menggendong Giselle.
"Gak usah. Aku masih sanggup. Mungkin, lima belas menit lagi kita nyampe kok."
Giselle berjalan lebih dulu.
Mark menyusul dari belakang.
"Giselle"
"Hmm?"
Saat itu, Giselle bisa merasakan genggaman hangat dari Mark.
Ia tersenyum senang melihatnya.
Banyak orang berpacaran yang sudah melakukan banyak hal, namun tidak untuk keduanya.
Mereka masih begitu monoton. Karena, Mark sendiri juga tidak berani untuk melakukan hal yang aneh.
Ia diajarkan untuk menjaga dan menghargai wanita.
Mereka itu berharga dimatanya.
Dan tidak selayaknya untuk disakiti.
"Giselle, are you already find your college?"
Giselle mengangguk.
Sepertinya, ia belum mengatakan hal ini.
"I choose, New York University. That's my dream college. How bout you?"
Mark berpikir.
"I don't know. I haven't decided."
Giselle menatap wajah Mark.
KAMU SEDANG MEMBACA
couple? NCT DREAM X AESPA[End]
Teen FictionAsrama? Delapan remaja yang harus tinggal jauh dari rumah dan keluarga mereka. Hidup di sebuah asrama mewah dengan banyak peraturan yang membuat mereka juga malas untuk mengikutinya. Kesulitan dihadapi setiap saat. Mereka tidak bisa berkomunikasi de...