53. Litani

64 15 0
                                    

"Wahai orang-orang yang beriman! Mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan salat. Sungguh, Allah beserta orang-orang yang sabar." ( QS. Al-Baqarah ayat 153 )

.
.
.

Setelah kehilangan Annisa dari pelukan kalian, Allah SWT memberikan kembali titipan anak untuk kalian.

Kamu saat ini tengah mengandung anak dari Felix kembali. Kerjaan mu makan terus, berat badan mu kian bertambah, badan mu semakin melebar, jerawat pun mulai bermunculan.

"Kita sewa baby sitter aja, ya, buat baby Raki."

"Gak! Aku masih sanggup ngurus anak meski lagi hamil! Aku gak mau pake baby sitter!"

"Supaya gak kerepotan. Kalau gak baby sitter, ART aja."

"Enggak Kak Felix. Enggak! Aku gak mau pake jasa ART, baby sitter, nanny, governess atau semacamnya. Nanti mereka mencuri perhatian kamu dari aku!"

"Cemburu rupanya ...."

Tok tok!!!

"Masuk," ucap dari dalam ruangan.

Kamu perlahan membuka pintu, melangkah kaki masuk ke dalam ruangan.

Ruangan ini adalah tempat berkerja Felix. Tepatnya adalah ruangan boss.

Felix melanjutkan perusahaan Abi miliknya, kedudukannya sebagai CEO disini. Abi terkadang masih sering datang hanya untuk memeriksa perusahaan.

Kamu cukup lama diam di depan meja Felix.

"Ada apa Yeji?" tanya Felix dengan tatapan fokus ke arah layar laptop.

Felix tak menyadari kalau yang datang kamu, Felix pikir kamu adalah Yeji, asisten Felix.

Kamu berjalan mendekati Felix. Kemudian kamu memeluk leher Felix dari belakang, dagu mu berada di atas kepalanya.

Sontak Felix pun terkejut lalu menoleh ke arah mu.

Kalian berdua saling tersenyum. Tanpa disuruh kamu duduk di atas pangkuan Felix.

"Kesini sama siapa? Kenapa gak bilang aku dulu?"

"Emang sengaja gak bilang, supaya kejutan buat Abi."

"Seenggaknya bilang dulu, Sayang."

"Maaf, Abi."

Cup~

Felix mencium pipi mu, dengan tersipu malu kamu menyembunyikan wajah mu di antara leher dan bahu Felix.

"Aku gak bisa lepas dari kamu~"

Felix terkekeh melihat tingkah manja mu. Lengannya memeluknya dengan hangat, sedangkan kamu dengan sifat manja terus menghirup aroma tubuh Felix yang harum.

Tiba-tiba pintu ruangan terbuka. Kalian berdua panik. Aksi manja-manja pasumi pun terciduk.

"Hehehe ... maaf Abi ganggu, Abi kira gak lagi-"

Kamu segera bangkit dari pangkuan Felix. Dengan malu kamu menundukkan kepala.

"Masuk, Abi."

"Eh? Beneran Abi boleh masuk ini?"

Kamu dan Felix kompakan mengangguk. Di depan meja Felix ada dua kursi kosong, kemudian kamu dan Abi menduduki kursi tersebut.

"Felix, tadinya Abi kesini cuma mau periksa tentang proyek pembangunan baru. Abi gak tahu kalau ada Yn, maaf ya."

"Iya, Abi." Kamu benar-benar malu, tapi anak yang kali ini ingin selalu bersama Felix.

"Begini saja. Yn sedang hamil, kamu lebih baik pulang duluan, urusan perusahaan biar Abi yang pegang."

Felix menolak. "Enggak Abi. Lebih baik Abi istirahat."

"Istri kamu lebih membutuhkan mu dari pada perusahaan. Tenanglah, Nak, percayakan semuanya sama Abi mu ini."

Akhirnya, Felix mengikuti perintah Abinya. Hari ini Felix pulang cepat, mempercayakan perusahaan kepada Abinya, meskipun merasa tak enak.

⭐⭐⭐

Litani artinya doa yang di ucap bersama.

Till JannahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang