19. Puasa

580 91 0
                                    

"Ma, aku mau ngomong sesuatu, tapi janji dulu jangan marah."

"Ngomong apa?"

"A-aku mau masuk Islam...."

Mama Mingrui langsung terkejut ketika mendengar Mingrui berbicara seperti barusan.

"Kamu mau tinggalin Mama!?"

"Enggak gitu, tapi Mingrui-"

"Gougou! Kamu mau ngikutin jejak Papa kamu?! Papa kamu pergi tinggalin Mama gara-gara cewek kerudung itu! Sampai kapan pun, kamu gak boleh ninggalin Mama! Oh. Jangan-jangan kamu begini karena pacar kamu itu, 'kan? Mama udah bilang, jangan pacaran sama yang beda agama. Liat sekarang! Kamu jadi begini, Mingrui!"

Mingrui hanya menundukan kepalanya tak tega mendengar tangisan Mama.

Mingrui tau kalau dia salah, tapi ini juga tidak sepenuhnya salah kamu.

Sore ini kamu dan Mingrui bertemu di taman.

"Mingrui besok 'kan udah masuk bulan ramadhan. Bulan puasa."

"Terus?" Mingrui membenarkan rambutnya.

"Sebulan ini jauhi dulu aku, ya."

Mingrui langsung menatap mata mu.

"Jangan buat puasa aku batal."

"Masa aku harus sampai jauhin kamu?"

"Mingruuiii~"

"Yaudah deh, iya, iya."

Hari pertama puasa berjalan lancar. Mingrui hanya chat kamu saat sahur dan berbuka.

"Yn, tolong beliin takjil!" titah Umi.

Kamu membeli takjil ke depan rumah, dekat tidak terlalu jauh.

"Yn!" panggil seseorang yang menghampiri mu.

"Aeji? Sama siapa lo kesini? Mau beli takjil juga?"

"Iya. Gue lagi pengen aja sih, tuh gue sama Gougou kesini." Aeji menunjuk Mingrui yang sedang duduk di atas motor.

"Mingrui...."

Mingrui mengantar kamu pulang kerumah.

"Gougou, makasih ya." Kamu turun dari atas motor Mingrui.

Mingrui tersenyum. "Puasanya gimana? Lancar belum bolong, 'kan?"

Kamu menggelengkan kepala."Belum, alhamdulillah masih full."

Mingrui kembali tersenyum. "Aku balik ya, Aeji masih nunggu di sana."

Kamu menganggukkan kepala. "Assalamualaikum."

"Shalom."

Kamu dan Mingrui sama sama tersenyum. Setelah Mingrui pergi, kamu masuk ke dalam rumah.

"Umi, Abi~"

Selesai berbuka puasa kamu pergi ke masjid untuk sholat tarawih.

"Umi, aku ke sana duluan ya, tungguin di teras masjid!" Kamu langsung pergi ke sebrang.

Mingrui duduk di atas motornya, ada Shuyang juga yang sedang merokok.

"Gougou!"

Mingrui menoleh. "Ngapain ke sini? Sana sholat! Nanti Tuhan kamu marah."

"Cuma sebentar."

Mingrui tersenyum, membuat mu juga ikut tersenyum.

"Ke sini sama siapa?" tanya Mingrui.

"Sama Umi Abi. Kamu lagi ngapain disini?" tanya balik kamu.

"Nungguin Zeyu," jawab Mingrui.

Datang Zeyu.

"Cabut sekarang, kuy!" titah Zeyu.

"Pergi dulu, ya," lapor Mingrui.

Kamu menganggukkan kepala. Mingrui pergi meninggalkan mu sendiri. Kamu kembali ke masjid.

"Lama banget, sih! Darimana kamu?" tanya Umi saat kamu sampai masjid.

"Tadi ada kucing, lucu." Terpaksa berbohong. Padahal ini bulan puasa. "Iya lucu kaya kucing maksudnya." Sambung kamu dalam hati.

⭐⭐⭐

Bersambung ....

Ngomongin puasa gue jadi inget kalo masih punya utang puasa ramadhan yang belom lunas.

Till JannahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang