22. Ibadah Yang Panjang

588 90 4
                                    

"Apa maksud kamu? Ternyata bener, yang pacaran beda agama itu kamu. Bukan temen kamu!"

Kamu hanya menunduk saat Felix memarahi mu. "Tapi, Kak, aku-"

"Kakak kira kamu sama dia itu gak kaya gini! Allah melihat semuanya, Yn!"

"Aku tau Kak! Aku tau!" Kamu masih menunduk dengan suara yang pelan.

"Kalau kamu tau terus kenapa di lakukan!? Hubungan kalian itu salah."

Kini Felix duduk di samping mu, tangannya memegang kedua bahu kamu.

"Liat, Kakak!"

Awalnya kamu terdiam tapi tak lama kamu mengangkat kepala menatap Felix yang terlihat marah.

"Kamu boleh tolak pernikahan kita. Kakak tau kamu masih pengen bebas gak di atur sama suami. Yn. Gak gini juga caranya."

Kamu kembali menundukkan kepala, tiba-tiba kamu menangis hingga Felix pun kebingungan harus berbuat apa.

Datang Umi dan Abi.

"Yn. Kok nangis?" Umi langsung duduk di samping mu dan mencoba membuat mu tenang, dengan cara memeluk mu.

"Ada apa, Felix?" tanya Abi.

Felix kebingungan untuk menjelaskan permasalahan yang kamu hadapi.

"Bilang, Lee Felix! Apa yang terjadi? Kanapa putri saya nangis? Kamu gak macam-macam 'kan sama, Yn?!"

Felix menggelengkan kepalanya. "Saya gak ngapa-ngapain. Serius saya gak ngapa-ngapain dia!"

"Terus Yn kenapa bisa nangis, Felix?" tanya Umi dengan suara lembut, tangannya masih mengusap lengan kamu.

Kamu mengangkat kepala dari sandaran bahu Umi. "Kak Felix gak salah ... ini semua salah Yn ... sama Mingrui."

Umi mengusap air mata di pipi kamu. "Apa? Apa yang kamu lakukan sama Mingrui?"

Kamu kembali menundukkan kepala. "Aku sama Mingrui pacaran ... beda agama."

"Apa!!!" seru Abi.

☪✝

"Bagaimana para saksi? Sah?"

"Sah!"

"Alhamdulillah."

Acara pernikahan kamu dengan Felix selesai. Sekarang kalian berdua sudah sah secara agama dan negara menjadi pasangan suami istri.

Seminggu lagi Mingrui akan pergi ke China bersama Aeji. Kamu hanya bisa pasrah dan menurut kepada Felix.

"Kak," panggil kamu.

Felix menoleh.

"Kakak mau bimbing aku jadi istri yang baik?"

Felix mengangguk dan membawa kamu ke dalam pelukannya.

Malam sudah berlalu, Felix sudah tidur dengan damai di sisi mu tapi kamu masih belum bisa tidur.

Kamu mengambil handphone yang ada di atas nakas di samping tempat tidur.

Mingrui: Kamu menjauh dari aku?

"Kok belum tidur?"

Kamu langsung mematikan handphone, meletakkannya kembali ke atas nakas.

"A-aku gak bisa tidur."

"Sini!" Felix menepuk- nepuk lengannya.

Kamu masih terdiam, pasangan suami istri hanyalah sebuah status untuk kalian.

Kamu memindahkan kepala mu ke atas lengan Felix.

Felix memeluk tubuh mu dengan erat hingga tidak ada jarak di antara kalian.

⭐⭐⭐

Bersambung ....

Mingrui sad boy. :(

Till JannahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang