Yn: Mingruiii!!
Mingrui: Apa?
Yn: Kerumah aku sekarang!
Mingrui: Mau ngapain? Di rumah 'kan udah punya suami, ngapain ngajak laki-laki lain kerumah?
Yn: Cepet!
Mingrui: Iya iya.
Ponsel di matikan. Mingrui menghela napasnya.
"Apa suaminya gak bisa penuhin permintaan istri yang lagi hamil?"
Mingrui datang ke rumah kamu. Saat Mingrui baru mengetuk pintu, Felix datang pulang dari pekerjaannya.
Felix melihat Mingrui dengan aneh. Kamu membukakan pintu utama, suami dan mantan pacar mu sudah menunggu.
"Sini, masuk masuk!" titah mu.
Felix masuk terlebih dulu. Langkah kakinya berjalan mengikuti langkah mu. "Sayang. Kamu yang suruh dia kesini?"
Kamu sibuk menyiapkan makan untuk Felix yang baru pulang. "Iya. Aku yang suruh Mingrui kesini. Kamu makan dulu!"
Kamu menghampiri Mingrui yang berada di ruang tamu. Kamu duduk di samping Mingrui. Felix membuntuti mu dari belakang, bersembunyi di balik tembok mengintip kamu dan Mingrui.
"Ada apa? Aku jadi gak enak sama suami kamu," ujar Mingrui.
"Cuma sebentar." Kamu mulai merengek kepada Mingrui.
"Iya iya, cepet apa."
"Aku cuma pengen jambak rambut kamu, boleh, ya?"
Mingrui mengedipkan matanya beberapa kali kemudian menatap mu dengan mata yang terbuka lebar.
Tangan mu mulai mengusap ujung rambut Mingrui. "Gou Mingrui~"
Mingrui terlihat ketakutan. Mungkin setelah ini Mingrui akan menjadi trauma kepada ibu-ibu hamil.
Tanpa persetujuan dari Mingrui kamu langsung menjambak rambutnya.
"AKH! YN!!!"
☪✝
Malam ini setelah makan malam kamu dan Felix pergi ke kamar.
"Kamu ini ngidamnya makin aneh aja."
"Tuan Lee Felix. Anda tidak boleh berbicara seperti itu. Ini anak anda juga."
Felix menghela napas. "Tapi, tadi itu buat aku jadi kasihan sama Mingrui."
"Ya, gimana lagi dong. Si Adek pengennya gitu."
Kamu mulai memeluk badan Felix dengan erat dan semakin erat.
"Yn, aku mau gosok gigi dulu."
"Ikuuut."
Kamu akhirnya menggosok gigi bersama Felix dengan pelukan yang belum di lepaskan.
"Yn."
"Aku maunya peluk kamu teruuus."
"Tapi kalau gini tidur aku gak nyaman. Kamu peluk aku terlalu erat."
Kamu langsung melepaskan pelukan. "Jadi kamu gak mau aku peluk?"
"Enggak bukan gitu, jangan terlalu erat aja."
"Bilang aja kalau emang gak mau! Gak usah banyak alasan!"
Kamu tidur lebih dulu. Posisi mu sekarang sedang membelakangi Felix.
Ibu hamil memang memerlukan banyak bantal agar nyaman. Felix mengambil semua bantal untuk membuat mu nyaman. Malam ini Felix tidur tanpa ada bantal di bawah kepalanya.
☪✝
Pagi ini kamu bangun lebih siang, tidak seperti Felix yang sejak subuh sudah bangun duluan.
"Gimana tidurnya? Nyenyak gak?" tanya Felix sambil merangkul mu.
Kamu menyenderkan kepala ke dada Felix. "Nyenyak banget, tapi aku masih ngantuk nih."
"Lanjut tidur aja."
Kamu memutuskan untuk melanjutkan tidur di atas paha Felix. Tangan Felix terus mengusap kepala mu yang membuat kamu semakin terlelap kembali ke alam mimpi.
⭐⭐⭐
Bersambung ....
KAMU SEDANG MEMBACA
Till Jannah
EspiritualCinta beda agama memang sulit untuk di pahami apa lagi untuk bisa di terima. Sangat sulit.