07. Perintah Tuhan

732 118 3
                                    

Skip ya guys, alurnya di cepetin.




"Abi, boleh gak Yn dateng ke rumah temen nanti malam? Temen Yn ulangtahun malam ini."

Abi hanya diam membaca koran. Kamu menggoyangkan lengan Abi.

"Tanya sama Umi."

Kamu langsung pergi menghampiri Umi yang sedang masak di dapur.

"Umi~"

"Iya, Sayang?"

"Yn malam nanti mau pergi kerumah temen, boleh, ya?"

"Ada apa? 'Kan udah libur semester, masa tetep di kasih tugas sampai harus malem-malem kerumah temen?"

Tepat pukul 12 malam nanti adalah ulang tahun Zeyu. Sebagai teman kamu pasti seharusnya datang ke pesta sederhana yang diadakan Zeyu di rumahnya.

"Oke, Yn boleh pergi."

"Beneran?" Kamu tersenyum senang.

"Tapi perginya sama Felix."

Senyuman mu langsung luntur. "Kok sama Kak Felix, sih?"

"Kamu mau Umi kasih izin, 'kan? Felix cuma nemenin kamu aja. Bahaya perempuan malam-malam di luar rumah."

Kamu kesal lalu pergi ke kamar. Malam ini Felix datang ke rumah.

"Yn," panggil Felix yang ada di ambang pintu kamar.

"Apa sih Kak? Yn gak mau pergi."

Felix menghampiri mu. "Kenapa gak mau pergi?"

"Nanti malam itu ada acara pesta kecil-kecilan, Yn pengen ikut, tapi gak mau sama Kak Felix."

Felix menghela napas. "Yaudah, aku cuma anterin kamu aja. Kalau nanti pulang tinggal telpon."

Kamu langsung menoleh dengan semangat. "Beneran, Kak?" tanya kamu yang di jawab dengan anggukan kepala oleh Felix.

Kamu sekarang sudah sampai di rumah Zeyu. Halaman belakang rumahnya menjadi sebuah pesta kecil yang diadakan. Tak lupa kamu juga membawa kado untuk Zeyu.

"Makasih, ya, Yn. Jadi ngerepotin."

"Ah, gapapa Zey, orang ulang tahun emang harus di kasih kado."

Mingrui datang menghampiri kalian. "Aku kira kamu gak bakalan dateng."

Kamu menunduk tersenyum.

"Ke sana, yuk."

Kamu melihat ke arah Mingrui. Sekarang kamu dan Mingrui duduk di bangku sambil melihat teman-teman yang lain.

"Yn, bentar lagi natal, loh."

"Terus?"

"Gak mau ngucapin selamat natal, gitu?"

Kamu terdiam, di agama mu tidak di perbolehkan mengucapkan selamat untuk hari besar agama lain.

"Kenapa, kok diem?" tanya Mingrui.

"Agama ku melarang itu, Mingrui." ucap mu.

Iya, semenjak Mingrui mengungkapkan perasaannya kepada mu, mulai saat itu dari lo-gue berubah jadi aku-kamu. Padahal status kalian masih TEMAN tidak lebih dari itu.

"Kenapa Tuhan kamu selalu melarang itu lah, ini lah, semuanya aja gak boleh."

"Kalau aku melakukan itu, nanti aku jadi dosa."

Mingrui mengubah posisinya dari duduk bungkuk sekarang duduknya menjadi tegak menghadap mu.

"Bilang sama aku, apa aja yang boleh dan gak boleh di lakukan tentang perintah dari Tuhan kamu beserta alasannya. Kenapa? Supaya aku bisa mengenal Tuhan kamu."

Kamu terdiam tidak percaya dengan ucapan Mingrui.

⭐⭐⭐

Bersambung ....

Gougou melawan uwow.

Till JannahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang