61. Anggara #Raki

48 13 0
                                    

Sebelumnya ....

Raki memerhatikan Adnan dan Ayu dari kejauhan.

"Raki,"

Karena namanya dipanggil jadi Raki menoleh.

"Lo lagi ngapain? Ngintip orang, ya?"

"Enggak enggak!"

Pandangan Raki tetap memerhatikan Adnan.

"Kenapa sih?"

"Dhifa. Lo mau bantu gua, 'kan?"

"Bantu apa dulu tapi nih."

"Gua minta bantuan sama lo. Lo pergi ke sana rekam percakapan Adnan sama Ayu, tapi jangan sampai mereka curiga sama lo."

"Kenapa mesti di rekam? Di dengerin aja udah cukup."

"Please, sebagai bukti. Gua mohon lo bantu gua. Masalahnya ini berkaitan sama keluarga gua."

Nadhifa atau yang lebih akrab dipanggil Dhifa ini adalah teman SD-nya Raki. Malahan pertemanan mereka ini kalau dibilang sampai mengalahkan pertemanan dengan Adnan.

Dhifa dan Raki dulunya teman SD, tak satu SMP tapi kemudian bertemu di SMA.

"Nih. Tapi gak tahu ke save gak tahu enggak."

"Dhifaaa."

"Hahaha, bercanda, emang buat apa sih?"

"Thank, ya! Aduh gimana cara gua balas kebaikan lo?"

"Traktir es krim!"

Raki terkekeh. "Oke lah."

Datang Shanum yang tiba-tiba memeluk lengan Raki.

"Eh, besok ya. Sorry gak bisa sekarang."

"Iya gapapa."

Shanum menarik lengan Raki. "Abang, ayo pulang."

Berkat bantuan dari Dhifa, Raki jadi tahu rencana busuk Adnan dan Ayu.

Prang!

Harlan berhasil memecahkan kaca jendela kamar Adnan. Disusul Raki yang masuk lewat pintu belakang.

Pintu kamar dibuka secara paksa oleh Raki. Raki langsung memojokkan Adnan ke tembok.

Setelah memecahkan kaca, Harlan mengikuti Raki lewat pintu belakang. Sampai di kamar, Harlan langsung menghampiri Shanum yang terbaring di atas ranjang tempat tidur, beruntungnya masih dengan pakaian yang lengkap.

"Tega lo sama gua! Sahabat macam apa lo, HAH?!"

Raki memukuli Adnan dengan membabi buta, tak peduli dengan luka akibat lemparan batu dari Harlan.

Batu yang dilempar Harlan bukan hanya mengenai kaca jendela, tapi juga mengenai kepala Adnan. Karena posisi tempat tidur Adnan memang berada di dekat jendela.

"A-ampui, Ki, g-gua d-di suruh ...."

"Kenapa lo tusuk gua dari belakang?!"

"Ayu. Ayu yang nyuruh gua ...."

"Kenapa!"

"Ayu juga disuruh ...."

Tangan Raki semakin mencekik leher Adnan.

"Ayu anak angkat Yeji, sekertaris Abi lo dulu! Yeji adalah musuh Abi lo dalam urusan perusahaan! Suaminya Seungmin yang menyuruh Yeji kerja jadi sekertaris Abi lo bertahun-tahun. Tadinya target Ayu itu lo! Karena rencananya gak berhasil, Ayu sewa gua dengan imbalan papa gua bebas dari penjara ..."

"Apa rencana selanjutnya?"

Adnan menggelengkan kepala. Raki semakin liar memukul Adnan.

"Gua bisa bunuh lo! Lo gak kasian kalo papa lo tau anak tunggalnya mati dalam keadaan kafir!"

Adnan sudah batuk-batuk, tapi tetap tak ada belas kasih dari Raki.

"R-rencana selanjutnya ... racuni Harlan sampai meninggal dan menebar fitnah tentang Abi, lo."

Tiba-tiba tangan Adnan menunjuk ke arah belakang Raki.

"Gua gak semudah itu lo kelabui!"

"A-ada kamera ...."

Raki menoleh ke arah Harlan. "Periksa, Bang!"

Harlan langsung memeriksa tempat yang ditunjuk Adnan.

"Ketemu!"

Raki seperti dirasuki iblis. Tatapannya sungguh sangat mengerikan.

"Buat apa kamera itu!?"

"Buat bukti ... nantinya, video Shanum bakal Ayu sebar ke internet."

⭐⭐⭐

Anggara artinya liar/buas

Till JannahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang