Sekarang ini kamu dan Mingrui sedang jalan di mall berdua.
"Sebenernya kita mau kemana? Perasaan dari tadi cuma keliling aja tapi gak beli sesuatu." tanya Mingrui.
"Kan namanya juga jalan," jawab mu.
"Iya, tapi kita dari tadi disini dan gak beli apa-apa. Kamu lagi pengen apa hari ini?" tanya Mingrui lagi.
"Pengen Kak Felix tapi rasanya Gou Mingrui!"
Mingrui mendadak loading. Mingrui tidak mengerti, sedangkan kamu hanya melipat kedua tangan mu sembari menatap Mingrui.
"Udah ah! Buruan aku pengen jalan lagi." Kamu menarik tangan Mingrui.
"Gua gak ngerti sama ibu hamil. Astaga." batin Mingrui
☪✝
Mingrui mengantar kamu ke rumah. Di mall tadi sebenarnya kamu tidak membeli apa-apa. Kamu hanya ingin Felix rasa Mingrui. Artinya kamu ingin Felix yang seperti Mingrui, yang lembut, perhatian dan penuh dengan kasih sayang.
"Minum teh dulu, yuk," ajak kamu.
"Aku langsung pulang aja," ujar Mingrui.
Kamu mulai merengek kepada Mingrui. "Ayo dong kita ngobrol dulu sebentar."
"Perasaan dari tadi juga ngobrol." batin Mingrui.
"Gougou!!!"
"Iya, iya."
Mingrui turun dari atas motornya, langkah kakinya mengikuti langkah kaki kamu. Kamu membuka pintu, mempersilahkan Mingrui masuk ke dalam rumah.
"Mingrui mas- Lia?!"
Lia dan seorang anak kecil laki-laki tengah duduk di sofa. Datang Felix yang membawa minuman.
"Yn, a-aku ada urusan sama, Bang Hanyu." ucap Mingrui.
"Mendadak banget?" tanya kamu.
"I-iya."
"Yaudah, aku anterin kamu sampai depan."
Kamu membalikkan badan baru saja 3 langkah kaki tiba-tiba ....
"Lee Yn."
Felix memanggil mu. Kamu menghela napas kesal.
"Gapapa, aku langsung pulang," ucap Mingrui.
"Hati-hati."
Mingrui mengangguk lalu pergi dari rumah mu. Kamu membalikkan badan, tepat di belakang mu sudah ada Felix.
"Duduk dulu! Lia mau ngomong sesuatu." titah Felix.
"Lia lagi! Lia lagi!"
Kamu duduk di samping Felix.
"Sebenernya aku mau titip Harlan sama kalian. Aku mau pergi keluar negri karena kerjaan. Kamu tau 'kan Felix kalau aku sama Harlan cuma hidup berdua?" tanya Lia.
Kamu melihat ke arah Felix. Felix menganggukkan kepalanya, lalu matanya beralih ke arah mu. Kamu hanya bisa pasrah saat Harlan anak Lia dititipkan kepada kamu dan Felix.
☪✝
"Ck! Ibu macam apa yang ninggalin anaknya!"
"Sayang, udah dong. Harlan lagi tidur nanti bangun."
Kamu duduk di ujung kasur. Felix merubah posisinya dari yang tidur kini duduk di samping kamu.
"Lia pergi gak lama."
Kamu langsung menoleh. "Gak lama? Kakak pikir 5 bulan itu waktu yang singkat?"
Kamu beranjak dari duduk.
"Shut, tenang Harlan lagi tidur say-"
"Harlan aja terus! Anak kamu tuh dia atau ini!?" kamu menunjuk ke arah perutmu yang di ikuti oleh pandangan Felix.
⭐⭐⭐
Bersambung ....
Si Alan muncul nih. Hihihi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Till Jannah
SpiritualCinta beda agama memang sulit untuk di pahami apa lagi untuk bisa di terima. Sangat sulit.