"Gougou udah dulu, aku mau sholat."
"Tunggu! Jangan dulu di tutup. Aku punya permintaan sama kamu."
"Apa? Kok, kayanya serius banget."
"Aku emang lagi serius sekarang."
Kamu mendengar suara Mingrui yang menghela napasnya dari sebrang sana.
"Yn, aku punya permohonan, tolong kamu sampaikan ini sama Tuhan kamu."
Kamu terdiam, duduk di ujung kasur, padahal kamu sudah memakai mukena dan bersiap untuk sholat.
"Tolong sampaikan, kalau aku mencintai ciptaannya yang paling indah di semesta ini."
Tanpa sadar air mata mu sekarang mulai turun. Hubungan beda agama itu memang sulit. Jangankan untuk di jalani, di pahami saja masih banyak perdebatan.
Setuju atau tidak setuju. Akhirnya akan tetap tak akan menjadi satu.
Selesai sholat kamu kembali mengenakan khimar di kepala. Bagi perempuan lain rambut adalah mahkota, tapi bagi kamu khimar lah adalah mahkota mu.
Tok tok tok.
Pintu terbuka, seorang laki-laki muncul di ambang pintu.
"Yn, kamu belum makan, 'kan? Kita makan di luar, yuk."
Kamu merapikan kembali mukena yang telah kamu pakan sholat tadi.
"Gak, Kak, aku gak mau makan."
Felix datang menghampiri kamu. "Yn, dengerin aku, kamu boleh marah tapi jangan menyiksa diri."
Kamu menghela napasnya.
"Aku tau kamu masih belum terima, tapi-"
"Aku gak lapar Kak! Nanti kalau lapar juga makan sendiri!"
Felix terdiam dan memilih untuk pergi dari kamar kamu.
☪✝
"Gougou, pengen es krim~"
Mingrui langsung membawa mu ke tempat jual es krim.
"Rasa apa?"
"Vanilla."
Mingrui membelikan kamu es krim rasa vanilla, rasa kesukaan mu.
Kamu sedang berkencan dengan Mingrui. Ini adalah kencan pertama mu, tapi kamu sudah menghabiskan uang Mingrui cukup banyak hari ini.
"Gougou~"
Mingrui menoleh ke arah kamu. "Iya."
Kamu merengek kepada Mingrui untuk membelikan sesuatu yang kamu inginkan.
"Makan mie ayam, yuk."
Mingrui hanya menganggukkan kepala. Kamu dan Mingrui pergi ke tempat mie ayam.
"Hati-hati masih panas, jangan makan terburu-buru," ucap Mingrui yang memerhatikan kamu makan.
"Emm, heem." Kamu menganggukkan kepala.
Mingrui meniup mie ayam miliknya, kamu pun langsung menoleh. Ketika kamu akan menyuapkan kembali mie ke dalam mulut, tiba-tiba tangan Mingrui menahan.
"Makanya bar-bar gitu, tiupin dulu masih panas."
Kamu menggelengkan kepala, tapi Mingrui mendekatkan wajahnya ke arah mangkuk mie milik kamu. Mingrui meniupi mie yang terangkat dengan garpu.
"Berhenti jangan di tiup lagi!" titah kamu.
Mingrui beralih menatap mu dengan ekspresi kebingungan. "Kenapa? ini masih panas."
"Ada sunah dalam makan dan minum. Pertama membaca basmallah. Kedua minum harus duduk. Tiga makan pakai tangan kanan. Lalu jangan bernapas saat minum dan jangan meniup makanan dan minuman!"
Mingrui benar-benar kebingungan. "Aneh, ya, padahal cuma tiup makanan aja."
"Kalau secara ilmiah asam karbonat atau H2CO3 itu merupakan senyawa kimia yang bisa masuk ke dalam tubuh, berpotensi menyebabkan penyakit jantung. Jadi, disarankan untuk tidak meniup minuman atau makanan panas."
Mingrui masih kebingungan. "Jangan ngomong tentang kaya gitu, aku gak bakalan ngerti."
"Makanya di kelas tuh perhatiin guru, jangan tidur terus."
Mingrui memajukan bibirnya, kamu tersenyum karena merasa gemas dengan ekspresi Mingrui.
⭐⭐⭐
Jadi baper sendiri pas bagian makan mie ayam :')
Pengen mie ayam, euy.
KAMU SEDANG MEMBACA
Till Jannah
SpiritualCinta beda agama memang sulit untuk di pahami apa lagi untuk bisa di terima. Sangat sulit.