23. Ruang Hati

562 89 3
                                    

Mingrui: Aku hari ini mau ke bandara. Kamu gak kangen sama aku? Kamu mau antar aku ke bandara?

Mingrui: Bales dong chat aku, kemarin kamu cuma read aja. Nanti kalau aku pergi, kamu jaga hati ya. ❤

Lagi-lagi chat dari Mingrui hanya kamu baca tanpa menjawabnya.

"Kak,"

Felix berhenti menyuap nasi goreng ke mulutnya.

"Boleh aku pergi hari ini?" izin kamu kepada sang suami.

"Kamu mau pergi kemana? Hari ini aku libur. Nanti aku antar."

"Gak usah! Aku bisa berangkat sendiri."

Felix menghabiskan air putih dalam gelas yang ada di samping piring.

"Kamu sekarang tanggung jawab aku. Masa aku diemin kamu."

Ucapan Felix memang selalu benar.

"Aku pergi sama Lena. Mau ke mall, nanti Kakak jemput."

Felix mengangguk sambil menghabiskan makannya.

☪✝

"Gougou, hati-hati."

Mingrui mengangguk lalu tersenyum. "Senyum dong! Kok cemberut gitu?"

Kamu tersenyum dengan rasa pahit di dalam hati.

Mingrui mengusap kepala kamu. "Aku pamit, ya. Jaga diri kamu!"

Air mata mu tiba-tiba turun membasahi pipi.

"Hey! Kok nangis, sih?"

Kamu menggelengkan kepala. Mingrui mengusap kepala kamu dengan sayang.

Dari kejauhan ada seseorang dengan menggunakan topi hitam sedang menahan amarahnya.

Felix diam-diam mengikuti mu dari rumah hingga ke bandara.

Sampai rumah kamu tidak melihat Felix. Kamu dan Felix sekarang memang sudah tinggal di rumah sendiri. Rumah ini adalah pemberian dari orangtua kalian.

"Assalamualaikum."

Terdengar suara Felix. Kamu langsung menghampiri Felix yang baru saja sampai rumah. "Kakak darimana? Aku tadi pulang duluan karena Kakak gak jawab telpon."

Felix menghela napasnya. "Yn. Aku dari rumah temen, aku mau ke kamar dulu, ya. Tiba-tiba jadi ngantuk pengan tidur mumpung libur," ucap Felix sebelum meninggalkan mu.

☪✝

Makan malam kali ini kamu tidak nafsu untuk makan.

"Kenapa gak di makan? Masakan aku gak enak? Atau apa kamu bosen makannya sama nasi goreng terus?" tanya Felix.

"Enggak, Kak bukan gitu! Aku suka kok masakan Kakak, cuma lagi gak nafsu makan aja. Aku ke kamar aja, ya, Kak. Aku tidur duluan."

Kamu bangkit dari duduk dan meninggalkan Felix di meja makan.

Kamu merebahkan tubuh di atas ranjang. Mingrui sudah pergi ke China bersama Aeji.

"Jangan suudzon! Gougou sama Aeji cuma temen dan gak akan pernah lebih dari itu!"

Kamu hanya bisa menatap langit-langit atap di kamar mu.

Tok tok tok!

Kamu merubah posisi mu menjadi duduk dengan bantal di atas paha.

Felix masuk ke kamar menghampiri kamu dengan cangkir yang ada di tangannya.

Felix duduk di samping kamu. "Diminum, ini teh manis anget kalau kamu gak mau makan, minum aja yang anget-anget supaya kenyang." Felix memberikan cangkir kepada mu.

Kamu menerimanya. "Makasih."

Kamu dan Felix saling tersenyum. Tapi perhatian yang di berikan Felix kepada mu itu masih belum bisa menggantikan posisi Mingrui di hati kamu.

⭐⭐⭐

Bersambung ....

Sabar Kak Piliks. 🤧

Kalian pilih siapa kalo dah kaya gini? Masih ke Mingrui atau Felix?

Me mah, ikut takdir aja dah.

Till JannahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang