Sore ini kamu pergi ke cafe untuk menikmati kopi kesukaan mu.
Saat sedang enak bersantai sembari melihat pemandangan dari kaca jendela tiba-tiba seorang laki-laki datang menghampiri meja mu, laki-laki ini duduk tepat di depan mu.
"Ngapain sih? Sana pergi!"
Laki-laki itu melipat kedua tangannya di depan dada.
"Gou Mingrui!"
Setiap bertemu dengan Mingrui kamu selalu saja di buat kesal oleh kelakuannya.
"Apa?" Sekarang Mingrui membuka suaranya.
Giliran kamu sekarang yang diam. Kamu meminum kopi pesanan mu, playanan cafe datang menghampiri meja mengantarkan secangkir kopi untuk Mingrui.
Kamu tetap mendiamkan Mingrui meskipun tatapan mata Mingrui terus tertuju kepada mu.
Jalanan yang sepi, matahari sebentar lagi akan terbenam dalam hitungan beberapa menit.
"Diem terus, ngomong, kek."
Itu suara Mingrui yang berhasil membuat mu menoleh ke arahnya, tetapi kamu tetap mengabaikannya.
Selesai meminum kopi kamu pulang ke rumah dengan berjalan kaki, jarak dari cafe ke rumah mu itu dekat, tidak terlalu jauh. Hanya butuh 10 menit kurang pun sudah sampai.
Di belakang ada Mingrui yang sedang mengejar mu.
Sekarang Mingrui sudah berada di samping kamu, berjalan bersama berdua dengan mu.
Sampai di depan rumah, posisi kamu sekarang sedang berhadapan dengan Mingrui.
"Selamat sampai tujuan." Mingrui tersenyum kepada mu. "Tadi itu cuma anterin pulang, cewek gak boleh jalan sendirian, nanti kenapa-kenapa."
"Iya, makasih."
Mingrui terlihat gugup, tangannya menggaruk kepala meski tidak terasa gatal.
"Masuk dulu ya, bye."
Mingrui mengangguk, kamu masuk ke dalam halaman rumah lalu dengan cepat pergi ke kamar.
Yn: Lena! Lo harus tau ini! Mingrui barusan anter gue pulang!
Sebuah notifikasi masuk ke handphone milik mu. Balasan pesan yang dari Lena.
Lena: Serius lo? Demi apa?! Wah, bentar lagi ada yang jadian.
Yn: Otaknya pacaran mulu, lagian gue ketemu sama Mingrui itu tadi kebetulan, kok.
Kamu mengirim balasan pesan seperti itu karena memang sebuah kebetulan kalian bertemu di cafe tadi.
Lena: Yn. Semua di dunia ini gak ada yang namanya kebetulan, bahkan, sampai daun yang jatuh aja itu udah di tentukan sama Allah. Kayaknya lo jodohnya si Mingrui, deh.
Yn: Ngomongnya jangan sembarangan _-
Topik percakapan mu dengan Lena semakin memanjang dan meluas mengenai Mingrui dan teman-temannya, didi line atau gege line.
☪✝
Keadaan kelas sekarang sedang free karena guru mata pelajaran tidak bisa masuk. Kamu menghabiskan waktu dengan mengobrol bersama Lena.
Tiba-tiba Mingrui duduk di atas meja. "Yn, kerudung lo bagus, baru beli, ya?"
Kamu menggelengkan kepala sebagai jawaban.
"Ngantin guys!" ajak Shuyang.
Mingrui pergi ke kantin bersama teman-temannya.
"Tuh kan, si Mingrui udah mulai muji-muji lo," ungkap Lena.
Ekspresi mu terlihat kebingungan. Menurut mu apa yang di lakukan Mingrui barusan itu hanyalah merupakan bentuk pujian biasa, tidak bertujuan atau mengarah ke sesuatu apapun.
⭐⭐⭐
Dukungannya teman-teman. ❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Till Jannah
SpiritualCinta beda agama memang sulit untuk di pahami apa lagi untuk bisa di terima. Sangat sulit.