21. Kumpul Lebaran

549 89 2
                                    

Satu bulan berlau. Mereka yang pergi mudik di hari raya idul fitri sekarang sudah kembali.

Hari ini di kediaman rumah mu mengadakan acara silaturahim, teman-teman mu berkumpul di rumah.

"Yn, udah lama kita gak ketemu," ucap Lena.

"Lebay lo! Baru juga beberapa bulan!" protes Zeyu sembari memasukan kue nastar ke dalam mulutnya.

Lena hanya menatap Zeyu dengan tatapan yang datar. Datang Felix yang duduk di samping kamu.

"Gimana, nih, kabarnya?" tanya Felix kepada teman-teman mu.

Zeyu dan Shuyang yang sedang enak memakan kue nastar langsung terdiam.

"Dih! Sok akrab banget!" batin mu.

"B-baik, Kak," ujar Lena.

Lena menyenggol lengan mu, kamu menoleh.

Lena memberikan kode kepada mu, lalu kamu yang paham langsung mendekatkan telinga ke arah Lena.

Lena membisikan sesuatu ke telinga mu. "Gans banget, siapa tuh? Kenalin dong!"

"Baru aja selesai puasa udah mau buat dosa!" bisik kamu.

Lena  memperlihatkan seluruh giginya.

"Eh! Btw ada yang lagi deket sama Yn gak?" tanya Felix dengan tiba-tiba.

Kamu langsung membuka mata lebar-lebar.

"Emm," Shuyang menepuk bahu Mingrui dengan sedikit lebih kencang. "Gougou."

Sedangkan Zeyu dan Lena hanya menunjuk ke arah Mingrui. Felix yang tadinya menatap kamu, sekarang beralih ke arah Mingrui.

"Puasanya gimana? Lancar? Gak ada yang bolong, 'kan?"

Semua langsung terdiam. Mingrui menggaruk kepalanya yang sebenarnya tidak merasa gatal sama sekali.

"Gimana? Full sebulan gak? Masa cowok puasanya ada yang bolong." Felix sedikit tertawa. "Kaya anak kecil aja."

Kamu dan Mingrui saling bertukar pandang.

"Saya gak puasa, Kak. Saya non muslim," jawab Mingrui.

Kamu tidak percaya dengan Mingrui yang jujur di depan Felix.

Felix terdiam.

Datang Umi. "Udah pada makan belum? Yn, ajakin temen-temennya makan! Ketupat sama opor masih banyak."

Sekarang perasaan bersalah kembali muncul di hati mu. Kamu merasa sangat bersalah karena sudah berbohong kepada Umi.

☪✝

Teman-teman mu yang lainnya sudah pulang, tinggal Mingrui yang masih ada di atas motornya.

"Dua minggu lagi aku mau pergi ke China, sama Aeji. Oh iya, hampir kelupaan. Ada titipan salam dari Aeji. Dia gak bisa kesini karena sibuk beres-beres."

Saat Mingrui mengucapkan nama Aeji hati kamu tetap merasa sakit. Padahal kamu sudah tahu kalau Mingrui dan Aeji hanyalah teman.

Teman dari kecil atau akan menjadi teman hidup?

"Aku pulang dulu," ucap Mingrui.

Saat kamu akan menjawab Mingrui sudah pergi duluan dengan sepeda motornya.

Kamu masuk ke dalam rumah, berpapasan dengan Felix. "Kamu utang cerita sama Kakak."

Kamu hanya menghela napas lalu kembali berjalan menuju ke kamar.

⭐⭐⭐

Bersambung ....

Yang lebaran dah gak dapet duit lagi sabar, ya. Aku juga begitu, sudah waktunya berbalik, tapi kerja saat covid tuh bikin stres.

Till JannahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang