"Laki-laki kok pake gelang? Udah kaya cewek aja, padahal 'kan udah jelas-jelas itu di larang sama Allah."
☪✝
Guru Bahasa Mandarin sudah memberikan tugas kelompok. Kamu satu kelompok dengan Lena, Shuyang, Zeyu dan Mingrui. Semua anggota kelompok sudah berkumpul di meja, tetapi tidak dengan Mingrui.
Lena menghampiri Mingrui yang sedang tidur di meja.
"Gou Mingrui, bangun! Kumpul sama kelompok. Lo satu kelompok sama gue, buruan ke meja! Sekarang!" titah Lena.
Mingrui masih mengantuk, matanya tetap tertutup.
"Gue ngantuk. Di sini aja kerjain tugasnya."
"Disini udah ada kelompok yang lain, buruan pindah, nanti tugas kita gak selesai selesai." ucap Lena sebelum kembali ke kursi.
Mingrui membawa kursi ke meja kamu. Mingrui duduk di antara kamu dan Zeyu.
"Eh kita mau kerjain soal dimana, nih?" tanya Shuyang.
"Di rumah gue." ucap Lena.
"Tiga tahun gue sekelompok terus sama lo. Setiap kerja kelompok di rumah lo terus, di tempat lain kek. Bosen gue. Mana gak di kasih makanan cuma air putih doang." protes Zeyu sembari memainkan pulpen miliknya.
Kamu terdiam, kelompok mu juga ikut terdiam.
"Nah! Di rumah Yn aja." usul Lena.
Kamu langsung menoleh ke arah Lena. "Kenapa harus di rumah gue?"
"Habis dimana lagi dong?" tanya balik Lena.
Akhirnya kamu, Lena, Shuyang dan Zeyu sepakat untuk mengerjakan tugas kelompok di rumah mu.
"Mingrui," panggil Lena.
Kamu menoleh ke arah samping, tepat Mingrui di samping kamu. Mingrui sedang tertidur, kamu menggoyang bahu Mingrui dengan pelan-pelan sampai Mingrui kembali bangun.
"Apa sih? Dari tadi ganggu gue tidur terus," kata Mingrui kepada Lena.
"Kita kerja kelompok di rumah Yn nanti," kata Lena.
"Kapan?" tanya Mingrui.
"Hari Minggu aja," usul Shuyang yang di setujui semua anggota kelompok.
Sekarang sudah jam istirahat. Lena pergi ke kantin duluan, kamu berjalan di koridor berniat menyusul Lena tapi langkah kaki mu berbelok ke arah taman. Ada seorang laki-laki yang duduk di bangku taman sendirian, kamu menghampiri laki-laki itu.
"Mingrui,"
Kamu duduk di samping Mingrui. Terlihat dari wajahnya kalau Mingrui sedang tidak baik-baik saja.
"Kenapa?" tanya mu.
Pandangan Mingrui lurus melihat ke depan. Helaan napas keluar dari mulutnya.
"Gou Mingrui, ngantin kuy."
Itu suara Shuyang yang datang bersama Zeyu.
"Gak ah. Gue lagi males makan," kata Mingrui.
Aneh, ini seperti bukan Mingrui yang kamu kenal.
☪✝
Hari ini kamu dan kelompok mengerjakan tugas Bahasa Mandarin bersama. Semua anggota kelompok sudah berkumpul di rumah mu.
"Kerjain cepet, gue ada janji nih sama si bebeb," kata Shuyang.
Datang Umi yang mengantarkan cemilan dan air minum untuk teman-teman mu.
Mingrui langsung membantu Umi untuk meletakkan nampan di atas meja.
Tiba-tiba kamu teringat kembali dengan ucapan Umi waktu itu tentang Mingrui.
Tugas selesai hanya dalam waktu satu jam. Teman-teman mu berpamitan pulang, mereka mencium punggung tangan Umi, kamu mengantar mereka sampai gerbang rumah, setelah mereka pulang kamu kembali ke dalam rumah.
"Yn, cowok yang pake baju kaos biru sama celana jeans robek itu bukannya temen kamu? Kalau gak salah yang waktu itu pernah ketemu sama Umi, 'kan?"
"Iya. Namanya Mingrui."
"Penampilannya gak berubah, kamu harus bisa pilih-pilih temen. Berteman memang boleh, tapi sama yang baik aja."
⭐⭐⭐
Dek Mingrui yang sabar, ya. :)
Jangan lupa vote di komen juga, ya. :D
KAMU SEDANG MEMBACA
Till Jannah
SpiritualCinta beda agama memang sulit untuk di pahami apa lagi untuk bisa di terima. Sangat sulit.