Ch. 15 - The Genes

118 20 1
                                    

"J-jake,"

Winter datang ke meja berisikan Chaehyun, Jake, Jay, dan Sunghoon dengan malu-malu, membuat isi meja kecuali Jake menahan senyum mereka.

"U-uhuk! Keselek gitar gue," Sunghoon pura-pura terbatuk sambil menggenjreng gitar milik Chaehyun yang ada di pangkuannya sekarang dengan asal.

Chaehyun menendang kaki Sunghoon dibawah meja, menyuruh Sunghoon untuk diam saja.

"Gue mau ambil pudding dulu," Jay langsung berdiri dan meninggalkan meja mereka karena tidak tahan untuk tidak menggoda Jake sekarang.

"Hoon, tadi gue nemu es krim favorit lo deh kayaknya," Chaehyun segera menarik baju Sunghoon untuk pergi dari sana membiarkan Winter dan Jake berbincang di tempat mereka.

"Ih gue padahal mau lihat ekspresi malu-malu meong Jake," protes Sunghoon saat dirinya terpaksa tertarik oleh Chaehyun tersebut.

"Nih," Chaehyun menyodorkan Sunghoon es krim rasa favorit pemuda itu dan mengambil rasa kesukaannya sendiri, "Jay ambil pudding kayaknya enak tuh,"

Chaehyun kembali menarik Sunghoon secara paksa, tentu saja Sunghoon hanya bisa pasrah dibuatnya.

"Es krim? Mau juga," Jay yang berada di stan pudding langsung memusatkan perhatiannya pada es krim di tangan Chaehyun dan Sunghoon yang baru datang.

"Ambil sendiri ini punya gue," Sunghoon menjauhkan es krim miliknya dari Jay membuat Jay mencibir.

"Gue juga ogah banget bekas lo," balasnya dengan sengit.

Chaehyun mengabaikan pertengkaran tidak penting kedua temannya itu dan sibuk memilih pudding,

"Uhuk Ajun!"

Hingga suara Jihoon yang familiar terdengar,

Diikuti dengan gelak tawa khas Haechan.

Sunghoon yang menyadari kehadiran Junkyu, Jihoon, dan Haechan itu langsung memukul-mukul bahu Chaehyun, menyuruh temannya itu menoleh, Jay yang menyadari situasinya ikut tertawa.

"Hoon, perut gue tiba-tiba mules, temenin gue dong," celetuk Jay yang membuat Chaehyun membelalakkan matanya, bisa-bisanya mereka akan meninggalkannya.

"Lo kayak cewek deh, gas lah," jawab Sunghoon langsung merangkul bahu Jay dan berbalik badan menuju toilet.

"Sini gue tunjukin toiletnya," sementara Jihoon langsung memimpin jalan menunjukkan Jay dan Sunghoon walaupun juga sambil tersenyum jahil.

"Gue juga perlu ngecek kegantengan gue masih ada apa nggak," dan Haechan langsung berlari menyusul ketiga pemuda itu.

Menyisakan Chaehyun dan Junkyu yang hanya bisa menatap punggung keeempatnya dengan heran.

Hening sebentar,

"Sori ya, biarin aja mereka," hingga akhirnya Junkyu yang pertama kali bersuara.

Chaehyun punya dua pilihan, membuat suasananya menjadi canggung atau bersikap santai seolah tidak terjadi apa-apa.

"Gapapa kok Kak," jawab Chaehyun. "Maaf juga tadi Kak Haechan bawa-bawa nama Kak Junkyu di awal acara, topiknya kurang enak lagi,"

"Santai aja, Haechan emang gitu," jawab Junkyu, kemudian mengambil pudding yang ada di depannya. "Lo digangguin sama Lia juga? Kalau risih nggak usah dijawab gapapa,"

Chaehyun menoleh, sudah ingin menjawab tapi tiba-tiba suara biola terdengar dari panggung. Membuat perhatiannya terpusat di sana,

Matanya terfokus pada Jake dengan biola di tangannya dan Winter yang memegang mikrofon di panggung kecil tengah taman itu.

UtopiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang