Ch. 6 - Everyone Told to

116 26 0
                                    

"Hoon, gue aja sini yang setirin," Chaehyun yang keluar duluan bersama Jake, Sunghoon, dan Yoon itu berinisiatif.

"Gila kali sampe Kak Mina tau terus ngadu ke bokap lo mati gue, lo sama Kak Junkyu aja," Sunghoon mengibaskan tangannya kemudian memasuki kursi pengemudi untuk menyalakan mesin mobil kakaknya itu.

"Jake..." Chaehyun kali ini memohon pada Jake.

"Kenapa sih sama Kak Junkyu, udah sana," jawab Jake tidak peduli walaupun sebenarnya sedang tertawa dalam hati.

"Sebenernya gaada apa-apa sih, tapi lo pada ngecengin gue," keluh Chaehyun kesal.

"Kalo gitu gue aja Kak, lumayan tuh ganteng," Yoon mengajukan diri, namun Jake dan Sunghoon yang langsung menoleh ke arahnya secara bersamaan sambil memberikan tatapan tajam mereka membuat Yoon menciut, "Tapi kayaknya mereka lebih setuju sama lo deh kak, muka lo sama dia mirip," Yoon meralat ucapannya dengan cepat.

"Rumah Jay deket kan lagian, udah santai aja," tambah Jake lagi,

"Kak Junkyu juga baik banget lagian, lo takut diapain sih sama dia, kemarin dibantuin juga," Sunghoon berpura-pura tidak habis pikir kemudian bertos dengan Jake.

"Tunggu... Junkyu? OH! Yang transfer uang itu? Yang ga transferin gue juga?" Yoon akhirnya teringat pembicaraan mereka tadi. "Young and rich, lo kalo gamau buat gue aja aduh Kak, oh itu mereka!" Yoon menunjuk Jay dan Junkyu yang keluar dari supermarket dengan beberapa pegawai supermarket di belakang mereka sedang membantu membawakan kardus-kardus pesanan Ibu Jay.

Dan tentu saja mereka langsung bekerja sama memasukkan belanjaan itu ke dalam mobil,

"Mampus," Jay merasakan ponselnya berdering, dan itu merupakan panggilan dari ibunya, membuat mereka semua jadi lebih panik. Apalagi Sunghoon juga menunjukkan ponselnya, ia juga mendapatkan panggilan dari kakaknya secara bersamaan.

"Kalian ditungguin deh kayaknya," Junkyu berkomentar, penasaran dimana Hyunjin sekarang padahal seharusnya temannya itu sudah datang dan mungkin dapat membantu mereka dengan semua belanjaan itu.

"Kak Junkyu jomblo gak? Kalo lagi nyari pacar Yoon bersedia kok Kak," Yoon berceletuk dengan random, tentu saja Jake dengan sigap langsung membungkam mulut adiknya itu.

"Yoon," Jake segera menatap tajam Yoon, malu sendiri dengan tingkah adiknya itu, namun matanya kemudian tertuju pada Chaehyun yang sedang kesusahan mengangkat kardus sendirian untuk dimasukkan ke kursi penumpang.

"Chaehyun..."

"Oh udah semua kan? Kayaknya gue masih cukup tuh duduk di situ," Chaehyun yang memang sudah merasakan hawa-hawa kejahilan temannya itu langsung memotong pembicaraan, agak lega karena sepertinya space mobil masih cukup untuknya duduk, atau bisa juga sebenarnya jika ia berbagi satu kursi dengan Yoon di sebelah kursi pengemudi.

Junkyu menoleh ke arah gadis itu sambil memberikan tatapan herannya, bukankah seharusnya ia mengantarkannya ke rumah Jay? Mengapa Chaehyun tampak tidak nyaman? Apakah dirinya semenakutkan itu?

Padahal Junkyu sudah sangat kelaparan sekarang, tadi ia menolak ajakan Jay karena sungkan, karena tentu saja bisa dibilang ia menumpang makan di sana, di rumah adik kelasnya yang bahkan mereka baru saja bertemu kemarin.

Namun karena Jay berkata mobil mereka tidak cukup, Junkyu menarik ucapannya dan memutuskan untuk membantu, ia juga jadi tidak terlalu sungkan untuk makan di sana karena telah membantu mereka. Tapi Chaehyun juga terlihat tidak nyaman padanya

"Gila apa nih? Konten borong supermarket?"

Hyunjin tiba-tiba muncul entah darimana bersama Yeji di sebelahnya. Dua saudara kembar itu menganga melihat bertumpuk-tumpuk kardus yang sedang dimasukkan ke dalam mobil.

"Gue bakal belanja segini banyak ke grosiran sih, bukan ke supermarket mahal," komentar Hyunjin tidak habis pikir.

"Lo jangan malu-maluin gue dikit kenapa sih," Yeji segera menyenggol Hyunjin untuk mengingatkan, seolah ia tidak menganga terpana tadi juga.

"Di rumah lagi ada acara kak, dateng aja," ajak Jay langsung, pemuda itu terlihat sangat excited tentu saja karena biasanya hanya rekan dari ayah dan ibunya yang datang sementara Jay selalu bersama dengan ketiga temannya saja.

Padahal hari ini ulang tahun ikan peliharaan miliknya dan teman-temannya hanya sedikit, ia juga sudah mengundang teman-teman sekelasnya namun hanya sedikit yang dapat datang mengingat mereka baru kenal beberapa hari sejak MOS.

"Diundang nih, ga enak kalo ga dateng jadinya, gue susulin dari belakang deh, ya kan Ji?" Hyunjin dengan senang menerima ajakannya itu sembari memukul-mukul lengan Yeji agar juga menerima ajakan Jay. "Jun lo juga kan?"

Junkyu menatap Hyunjin, kemudian melirik Chaehyun sebentar, "Gu-"

"Iya, Kak sama tolong bawain ini ya ternyata nggak muat, masih ada barang lagi ternyata di dalem," Sunghoon memberikannya dua kantong plastik ke tangan Chaehyun,

Chaehyun menatap Sunghoon kesal, menyumpah serapahi Sunghoon dalam hati, padahal ia sudah memasukkan satu kardus secara paksa tadi agar dirinya juga muat. Chaehyun menghembuskan nafasnya sebentar, menerima saja sambil berjalan ke arah Junkyu. "Maaf ya Kak, jadi ngerepotin,"

Junkyu menatap Chaehyun sebentar, merasa tidak enak sebenarnya, sepertinya gadis itu terpaksa. Junkyu benar-benar penasaran apa salahnya sekarang, "Oh iya nggak papa, siniin kantongnya,"

"Oh kiw kiw Ajun kiw..." jiwa jahil Hyunjin meronta-ronta, namun Yeji di sebelahnya malah memukulnya membuatnya jadi berteriak kesakitan.

"Dek ini nggak papa? Gue jadi nggak enak, acara private atau...?" Yeji bertanya dengan hati-hati kepada Jay.

"Enggak Kak, party-nya Kak Jay open house kok, undang temen-temen kakak yang lain juga, gue kesel banget setiap makanannya sisa gue yang disuruh keliling nyari pengemis malem-malem susah banget," malah Yoon yang menjawab dan Jay mengangguk tanda setuju.

"Yang nyetir juga gue dasar tukang ngeluh," Jake menarik adiknya secara paksa dan memasukkannya ke dalam mobil,

"Aduh ngerepotin banget, kalo gitu sini aja Jun gue yang bawain sama Hyunjin, ngikutin kalian dari belakang," Yeji mengambil kantong plastik yang berada di motor Junkyu.

Chaehyun agak kaget, jadi jika seperti ini... ia menyuruh Junkyu mengantarkannya ke rumah Jay bukan? Bukankah itu kurang sopan? Pandangan Chaehyun jatuh pada belanjaan Junkyu, "Um kak Junkyu mau naruh belanjaan dulu ke rumah mungkin?"

Junkyu menoleh, bukankah Chaehyun terlihat tidak nyaman bersamanya tadi? "Lo nggak buru-buru?" tanya Junkyu.

"Enggaklah, yang buru-buru itu belanjaannya... LAH KAK AYO DITUNGGUIN!" Yoon yang melihat ponsel Jay yang kembali berdering itu membuat semuanya panik, termasuk Hyujin dan Yeji yang juga tidak tau apa-apa itupun ikut panik dan akhirnya menyusul mereka menuju rumah Jay.

Hingga akhirnya hanya tersisa Chaehyun dan Junkyu di sana, saling membuang wajah dengan canggung,

TBC

UtopiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang