Ch. 16 - Delegation

97 19 1
                                    

"Woy woy! Isa suka sama Jay!"

Dongpyo berlari sambil berteriak kesetanan, sementara Isa di bangkunya melotot kaget.

Chaehyun yang baru saja datang itu tertawa dengan Sunghoon. Sementara Jake langsung memukul-mukul pundak Jay yang masih mempertahankan wajah datarnya untuk tidak bereaksi.

"Suka uangnya atau orangnya Sa?" Minhee yang duduk di depan Isa menoleh ke belakang, berkomentar.

"Uangnya sih," malah Dongpyo yang menjawab.

"Hmm... gue juga," timpal Minhee lagi kemudian keduanya bertos dengan kompak.

"Ayo Jay tembak," Jake menggodainya habis-habisan.

"Yang gabisa ngasi Kak Winter kepastian kata gue diem aja deh mending," Jay membalasnya tajam, membuat Jake terdiam seketika.

"HAHAH GELUT!" Sunghoon tertawa puas. "Sa, Jay emang anaknya malu-malu gitu kok, liat aja dia- Aduh!" Tiba-tiba penggaris melayang ke arah Sunghoon membuat pemuda itu mengaduh.

Tentu saja itu adalah lemparan dari Jay.

Chaehyun menggelengkan kepalanya heran sambil meletakkan tasnya di sebelah bangku Isa yang menutupi wajahnya daritadi karena malu.

Chaehyun tertawa gemas, sudah menjadi rahasia umum Isa menyukai Jay. Walaupun gadis kalem nan keibuan itu tidak pernah membicarakan mengenai hal itu, tapi dari sikapnya semua orang di kelas tau Isa menyukai Jay.

Bahkan untuk datang ke pesta Jay saja kemarin Isa tampak berpikir-pikir lagi setelah Jay bertanya kepadanya apakah gadis itu jadi ikut, padahal sebelumnya Isa sudah berkata ia akan ikut pada Chaehyun.

Chaehyun sebenarnya bersyukur karena 'itu' akan menjadi Isa sepertinya, yang berarti temannya sendiri yang tau sedekat apa Chaehyun dengan ketiga temannya.

Selama ini Chaehyun tidak pernah memiliki seorang kekasih karena teman-temannya yang pemilih, sementara teman-temannya itu dengan egoisnya malah seenaknya mempunyai kekasih.

Apalagi jika mereka tidak tau Chaehyun berteman sangat lama dengan ketiganya, ia pasti akan mendapat labrakan karena Chaehyun berteman dekat dengan ketiganya.

"Kapan gue punya pacar?" Monday di bangku pojok merengek sambil menatap ke langit-langit.

"Jooyeon anak kelas sebelah ganteng sih," Yeojin yang baru datang menimpali.

"Gila kali lo, dia udah punya pacar," Dongpyo yang mendengar hal itu langsung berteriak memerotes.

Yeojin menatap Dongpyo sengit, "Alesan lo doang kan, orang gue denger dia masih jomblo, lo suka sama gue Pyo?" Yeojin sekarang menunjukkan ekspresi genitnya.

"Dihhhh amit-amit hoek!" Dongpyo jadi kesurupan reog.

"Fix Dongpyo-Yeojin couple," Jay tidak ingin membuang kesempatan agar topik mengenai dirinya dan Isa bisa terganti.

"Traktiran se kantin gas," Kai yang sedang menyalin pe-er milik Junho ikut bersorak.

"Asyik traktiran! Gue laper habis muntah pagi-pagi dicekokin Jay masakan emaknya," Sunghoon ikut bersorak senang walaupun ia sekarang membawa buku menuju meja Kai untuk menyalin pe-er milik Junho bersama karena tau teman-temannya sangat pelit masalah pelajaran.

"Apa nih kok jadi sama gue, sorry Pyo gue udah punya mas crush," Yeojin menyombong.

"Dih ogah banget gue suka sama lo, hoek!" Dongpyo ikut memasang wajah tidak suka pada Yeojin, kemudian menoleh pada Chaehyun yang sekarang bertos pada Isa karena topik Jay-Isa terlupakan.

"Mending gue sama Chaehyun ya kan, cantik, baik, pinter, tajir," ujar Dongpyo sambil memberikan finger heart-nya pada Chaehyun.

"Pawangnya tiga udah panas tuh Pyo, mending lo gausah aneh-aneh," Minhee tersadar Jay, Jake, dan Sunghoon dengan kompak langsung menatap Dongpyo.

UtopiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang