Ch. 31 - Hallway of Love

91 20 0
                                    

"Keren banget kalian, good luck ya besok," Mashiho menyambut Chaehyun dan Yedam yang turun dari panggung dengan tepuk tangan.

"Pasti dong," Yedam memamerkan jempolnya kemudian menoleh kepada Chaehyun yang masih terdiam itu. "Suara lo crack beberapa kali tadi lo gapapa?" tanya Yedam.

Chaehyun menoleh, kemudian mengangguk, "Tenggorokan gue aneh banget,"

"Halah, lo mah ga fokus gara-gara tadi," jawab Yedam dengan senyuman jahilnya.

Chaehyun pura-pura tidak mengerti, langsung berjalan dengan cepat sambil menggendong gitarnya menuju tribun tempat mereka tadi.

Yedam dan Mashiho bertatapan kemudian tertawa sambil berjalan mengikuti Chaehyun.

"Ruangan buat naruh gitarnya tadi dimana Kak? XII MIPA 4 bukan?" tanya Yedam, membantu Chaehyun memasukkan gitar gadis itu ke sarungnya baru miliknya sendiri.

"Iya, besok ruang tunggu juga di XII MIPA 4, taruh aja di sana," jawab Mashiho, "Kalian habis naruh gitar langsung pulang ya, gue juga buru-buru mau ada latihan basket,"

"Gapapa Kak duluan aja, makasih ya," ucap Chaehyun.

"Good luck besok, gue duluan," Mashiho menepuk pundak Chaehyun dan Yedam bergantian kemudian berlari menuruni tribun dan segera keluar dari lapangan basket indoor.

Tersisa Chaehyun dan Yedam yang berada di tribun sekarang,

"Gue denger Kak Shuhua sama Bang Ajun emang deket banget sih," Yedam memulai aksinya.

"Kan emang temen sekelas," Chaehyun berlagak tidak peduli, membereskan barang-barangnya di sana.

Yedam tertawa, "Lo sama Jake kan tadi? Sekarang kemana?" tanya Yedam heran.

"Nganterin Kak Winter pulang duluan," jawab Chaehyun, "Gue juga kayaknya minta sopir jemput aja deh,"

"Sopir lo masih lama?" tanya Yedam lagi.

Chaehyun yang awalnya akan membuka ponselnya untuk memberikan pesan pada sopirnya itu jadi menoleh,

"Lo lagi buru-buru juga? Duluan aja gapapa," jawab Chaehyun.

Yedam menyengir agak sungkan, "Gue mau ngisi live music hari ini di cafe, gue juga bawa gitar jadi lo gapapa taruh sana sendiri?"

Chaehyun malah memberikan tatapan kagum, "Keren banget, jangan capek-capek besok festival sekolah,"

"Siap!" Yedam menegakkan badan sambil memberikan hormat membuat Chaehyun tertawa.

"Sana, keburu telat," Chaehyun mengibaskan tangannya.

"Sori banget ya, atau gue anterin sampe XII MIPA 4 dulu?" tawar Yedam masih tidak enak.

"Gapapa Dam," Chaehyun meyakinkan.

Yedam akhirnya menurut juga, "Yaudah gue duluan ya," pamit pemuda itu setelahnya, menggendong gitarnya di punggung kemudian melambaikan tangan pada Chaehyun.

"Hati-hati!" ucap Chaehyun, membalas lambaian tangan Yedam.

Chaehyun memandang punggung Yedam yang semakin menjauh, gadis itu meluruskan kakinya pada tangga tribun lalu kembali memeriksa pesan yang dikirimkannya pada sopirnya tadi.

Pak driver : Aduh non maaf banget bapak lagi dipanggil Pak Chanyeol suruh bantuin di kantornya

Pak driver : Sejam-an lagi gapapa non?

Chaehyun menghela nafas,

Satu jam lagi? Bukankah lebih baik Chaehyun memesan taksi online saja?

UtopiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang