Ch. 49 - Fool of Love

77 12 1
                                    

"Lihat bu sampe sekarang aja masih bucin," Hyunjin mengadu, menunjuk Junkyu yang asyik dengan ponselnya itu tidak memperhatikan penjelasan guru.

"Eh lo kenapa ngaku bego," amuk Jihoon, "Tapi video kita bagus sih, enak lagi bu beneran lebih enak dari brownies Felix!" Jihoon menyanggah perkataan Hyunjin yang mengakui bahwa mereka membuat tugas dengan bantuan Chaehyun,

Mijoo, guru prakarya itu hanya geleng-geleng kepala melihat kelakuan muridnya, "Tangan kalian nggak mungkin mungil, putih gitu, tangan pacarnya Junkyu kan?"

"Tangan Ajun itu bu!" Jihoon beralibi, "Tangannya Ajun juga cantik bu,"

"Kelompoknya Yeji sama Shuhua aja masak bareng bu, masa kita ga boleh dibantuin pacarnya Junkyu sih bu?" Hyunjin memerotes.

"Apaan lo bawa-bawa gue!" Shuhua ikut tidak terima.

"Gelut," Eric mengompor dengan malas,

"Sudah-sudah, ibu memang membolehkan pengerjaan ini dibantu orang lain bukan? Ibu tidak mempermasalahkan hal itu," jawab Mijoo pusing sendiri mendengar keributan itu.

"Hyunjin emang tukang nyari ribut," Nakyung berkomentar.

"Malu gue," Yeji memilih menidurkan kepalanya di atas meja membelakangi Hyunjin.

"Untuk kelompok Junkyu, Jihoon, dan Hyunjin saya suka dengan posisi angle, editing juga bagus mudah dimengerti, step demi step juga jelas ditunjukkan, saya juga suka dengan teknik memasak yang seolah terlihat mudah," Mijoo menjelaskan, "Tapi saya alergi dengan adegan romantisnya,"

"Tuhkan!" Hyunjin bersemangat lagi menyalahkan Junkyu.

"Bu Mijoo habis batal nikah nggak sih kemarin?" bisik Jihoon pada Karina.

Karina mengangguk, balas berbisik pada Jihoon, "Katanya calon suaminya selingkuh gitu, kasihan sih,"

"Rin..." Yoshi yang melihat Karina sedang ber-gossip dengan Jihoon itu segera memperingati Karina membuat gadis itu akhirnya terdiam.

Junkyu yang awalnya masih bertukar pesan dengan Chaehyun itu mendongak, langsung meletakkan ponselnya begitu saja. "Dimana ya bu? Seingat saya sudah saya edit,"

"Boooo!" Hyunjin melempar jedai milik Shuhua menyoraki Junkyu, "Karma lo mesra-mesraan di depan orang jomblo, gatau Bu Seulgi juga jomblo ya gak bu?"

"Hush! Hahahah," Eric tertawa pelan agar tidak ketahuan.

"Padahal saya mau beri skor sempurna untuk kalian, poin minus dari Hyunjin," Mijoo bersedekap, menatap Hyunjin tajam.

"Ah gara-gara lo!" Jihoon menyalahkan Hyunjin langsung.

"Hyunjin aja bu yang dikurangi, saya sama Jihoon jangan, malah saya harusnya dapat poin lebih bu, kan pacar saya yang bantu," Junkyu akhirnya mengikuti perseteruan tersebut.

"Aduh pacar," ledek Shuhua, "Poin lo dikurangin lagi ntar Jun, Bu Mijoo sensitif masalah itu malah lo pamerin pacar, gatau Bu Mijoo habis batal nikah--"

"Shua!" Nakyung yang panik itu melotot pada temannya.

"Pusing saya masuk kelas kalian," Mijoo lagi-lagi menggelengkan kepalanya heran, kemudian lanjut dengan sebuah kertas di tangannya, "Selanjutnya untuk kelompok Giselle-- dimana Giselle?"

Seulgi mengerutkan dahi, berusaha mencari letak keberadaan Giselle di sana namun nihil, seisi kelas juga mendadak diam hanya saling bertukar tatap setelah Mijoo bertanya seperti itu karena tentu saja mereka tidak ada yang tau kemana perginya Giselle.

"Sekalinya nemu anak 'normal' di kelas ini malah suka ngilang," Mijoo tampak menulis sesuatu di kertasnya kemudian menghela nafas, "Dari tangannya aja pacar kamu kelihatan cantik ya Jun," ujarnya random.

UtopiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang