Ch. 66 - The Truth Revealed

44 10 0
                                    

"Iya saya memang hamil anak majikan saya,"

Junkyu menghentikan langkahnya.

Ini masih pagi, kantor polisi masih tidak begitu ramai namun cukup untuk Junkyu dapat mendengar perkataan yang keluar dari mulut Naeun tersebut.

"Jadi karena korban memecat Anda karena Anda hamil dengan suaminya, Anda mencelakai korban seperti itu?" kali ini polisi yang bertugas menginterogasi mereka bertanya,

Junkyu dapat melihat kini polisi itu beralih bertanya pada sopir angkot yang duduk di sebelah Naeun, "Pak, baru bulan kemarin laporan tentang Anda, sekarang Anda menabrak orang lagi?"

"Dia anak saya, saya akan melakukan apa saja sesuai permintaannya,"

Junkyu dari kejauhan terkejut, membelalakkan matanya mendengarr hal itu, ia kira Naeun tidak memiliki keluarga oleh karena itu sejak kecil sudah bekerja di rumahnya.

"Saya bertanya kepada bapak, jika anak bapak sudah dilecehkan seperti itu oleh majikannya hingga hamil apakah saya tidak boleh marah?" sopir angkot itu terlihat emosi pada polisi, memukul meja dengan tangannya yang masih diborgol seolah meminta dilepaskan.

"Seharusnya saya yang membuat laporan pelecehan di sini, Anda tidak dapat menahan saya karena saya adalah korban," Naeun ikut mengintimidasi balik polisi.

"Lalu mengapa Anda tidak melapor? Dan masih bekerja di sana, dan memilih mencelakai korban yang memecat Anda karena Anda ketahuan, sudah seharusnya korban marah karena itu suaminya sendiri, selain itu saya tidak yakin itu adalah pelecehan jika Anda yang bertindak duluan Bu Naeun," polisi menyerangnya balik.

Junkyu masih berdiri di tempatnya, mendengar interogasi polisi kepada Naeun dan sopir angkot itu, berusaha memahami ceritanya.

Jadi Naeun sengaja menyuruh sopir angkot yang adalah ayahnya sendiri untuk mencelakai Chorong karena dendam kepadanya?

Dan Naeun, hamil anak Suho.

Jika Junkyu ada di posisi Chorong pasti Junkyu juga akan melakukan hal yang sama, bahkan jika bisa ditambah dengan menceraikan Suho.

Junkyu sekarang curiga ia memiliki banyak adik lagi di luar sana,

Chaehyun yang merupakan orang terdekatnya saja adalah adiknya, lalu pasti akan lebih banyak lagi orang yang tidak dikenalnya juga adalah anak Suho.

"Bapak mengaku tidak sengaja menabrak siswi kemarin, dan saya curiga Anda memang sebenarnya punya alasan lain," polisi kembali bertanya.

"Memang saya sengaja menabrak Karina," sopir angkot itu menjawab dengan sangat santai,

Junkyu kembali terkejut,

"Naeun menyukai anak majikannya, Junkyu dan Junkyu sangat dekat dengan Karina pada saat itu, Karina yang paling membuatnya iri oleh karena itu saya menabraknya," jelas sopir itu tanpa beban.

Kaki Junkyu sudah sangat lemas,

Jadi Karina kecelakaan karenanya?

Padahal Junkyu dekat dengan semua temannya, jika Naeun menyukainya mengapa harus sampai seperti itu?

Polisi itu juga terlihat sama terkejutnya dengan Junkyu, menatap ke arah sopir angkot itu dan Naeun secara bergantian. "Dengan sangat percaya diri Anda melakukan kejahatan?"

"Sudah saya bilang saya akan lakukan apa saja untuk Naeun bukan?" sopir itu menantang polisi, kemudian menghela nafas.

"Naeun hanya satu-satunya yang saya punya pak," dan mulai bercerita. "Dulu kami sekeluarga memang bekerja di rumah itu, sudah sangat lama saya menyimpan dendam pada Bu Chorong,"

Junkyu yang sudah tidak lagi kuat itu bersandar pada dinding, mengatur nafasnya yang tiba-tiba sesak,

Mereka bagian dari keluarga itu? Sekeluarga yang sangat dekat dengan Jisoo?

Mengapa Junkyu tidak mengenali mereka, bahkan Naeun yang dulu juga terlahir di rumahnya dan kembali bekerja di rumahnya sejak kecil?

Mengapa Junkyu tidak menyadari hal itu?

"Keluarga kami dipecat karena dituduh membuat nyonya yang sebelumnya meninggal--"

Junkyu sudah tidak kuat lagi, ia ingin cepat-cepat keluar dari kantor polisi itu,

Ibunya meninggal,

Ibu kandungnya, Jisoo telah meninggal.

"Lalu nyonya yang baru memecat kami, membuat istri saya stress dan memilih bunuh diri dengan anak laki-laki saya, hanya Naeun yang saya punya pak," sopir angkot itu melanjutkan ceritanya.

"Beruntung Tuan kembali menemukan Naeun, memperkerjakannya di sana, saya memang yang menyuruh Naeun membalas dendam dengan menggodanya, berpikir jika Naeun hamil ia akan menjadi nyonya baru dan membuat Chorong keluar,"

"Chorong wanita itu tidak bisa hamil, biarkan saja dia mati di rumah sakit, memang benar saya menabraknya, wanita sepertinya tidak berguna," Naeun mencibir,

"Di sini riwayat panggilan terakhir korban adalah Anda, korban langsung menyetir sendirian dan bapak Anda langsung menabraknya, apa itu benar?" polisi kembali menginterogasinya.

Dengan santainya Naeun mengangguk, "Saya padahal cuman bilang kalau anak tirinya kecelakaan, siapa sangka emang dia nggak pulang semalam, dan saya agak kaget ternyata wanita itu sangat khawatir pada anak tirinya,"

Deg,

Chorong kecelakaan karenanya, karena khawatir ia tidak pulang, dan kebetulan saat itu Naeun menjebaknya.

Chorong benar-benar menyayanginya.

Jadi seperti ini sifat asli Naeun?

Junkyu kira Naeun adalah seorang yang baik, tidak akan berbuat seperti ini.

Junkyu sangat merasa bersalah pada Chorong sekarang,

Wanita itu pasti sudah sangat kesulitan selama ini, tidak bisa hamil adalah perkara yang sangat serius bagi seorang wanita.

Junkyu ingin menjenguk Chorong sekarang, tapi ia terlalu malu untuk itu.

Junkyu dengan cepat berlari, meninggalkan kantor polisi itu, ia tidak siap mendengarkan banyak cerita lain yang belum diketahuinya.

Junkyu membuka pintu mobilnya dengan kasar, melajukannya dengan cepat entah kemana,

Pemuda itu berusaha mengatur nafasnya yang memburu, berhenti di tepi jalan yang sepi, memijit kepalanya sembari memejamkan mata,

Ponselnya bergetar, Renjun mengirimkannya pesan di sana.

*Renjun sent a photo

Renjun : Operasi Tante Chorong berhasil

Renjun : Lo ga ke sini?

Tidak, Junkyu terlalu malu untuk menemui Chorong sekarang.

Perasaan Junkyu campur aduk, mulai dari kecewa dengan sikap Naeun, Jisoo yang sudah meninggal, perasaan marah pada Suho yang menyebabkan semua ini, semuanya.

Junkyu lelah, semua ini terlalu mendadak baginya.

Semua orang itu baik, bukan tentang sifat yang berbeda melainkan bagaimana mereka melakukan hal itu.

Memasang topeng baik dengan hati busuk juga memiliki kata baik di sana,

Seperti Naeun,

Sudahlah, Junkyu sangat lelah dengan semuanya,

Apalagi semalam Junkyu tidak dapat tidur, menjaga Chaehyun yang sedang sakit.

Apakah gadis itu baik-baik saja sekarang? Junkyu berharap begitu,

Jika Junkyu sudah tidak ingin mengakui Suho sebagai ayahnya sekarang, atau tidak ingin bertemu dengan Chorong karena merasa terlalu malu, dan juga... Jisoo yang sudah meninggal,

Setidaknya Chaehyun keluarganya yang tersisa,

Junkyu memejamkan matanya,

Berharap semua ini adalah mimpi.

A/N

Langsung up semua kali yah,

TBC

UtopiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang