Ch. 39 - I Miss You, Mama

89 16 1
                                    

"Abang gue emang ribet banget," Yoon menyeruput milkshake-nya kemudian mencuri minuman milik Chaehyun sambil menatap heran ke arah Jake yang sekarang keluar sendirian dari cafe tempat mereka beristirahat, memasuki satu-satu store di mal itu.

"Gue suka saran Kak Mina tadi, beli buket bunga yang gede banget buat Kak Winter di sana," Chaehyun merebut balik minuman bobanya dari Yoon.

"Dasar aneh, tinggal gue telfon orang sana buat nyiapin juga masih gamau," Sunghoon juga menggelengkan kepalanya heran pada Jake,

"Oh iya di sana ada pasar bunga ya? Kangen banget wanginya," Yoon memanggil memorinya kembali.

"Dia jadi nembak Kak Winter besokannya lagi kan, berarti hari sabtunya ya? Habis kita dapet free-time selesai kemah berarti?" Jay memastikan lagi.

"Aaaah gue iri banget, mau juga ke sana kangen banget sama pinkie pie," Yoon merengek, menyebutkan kuda kesayangannya di perkemahan milik Sunghoon tersebut.

Chaehyun, Jay, Jake, dan pastinya Yoon sudah sering berkunjung ke perkemahan itu, bahkan dulu hampir setiap minggu mereka pasti akan selalu mengunjunginya untuk sekedar berlibur.

Semakin mereka beranjak dewasa, tempat itu seolah hal terakhir yang ingin mereka kunjungi setelah mal, cafe, dan lain sebagainya yang lebih dekat dan praktis. Tidak heran jika mereka sangat rindu dengan tempat tersebut.

Kuda, tempat itu dulu adalah tempat pacuan kuda dan keempatnya memiliki kuda kesayangan mereka masing-masing, bahkan orangtua mereka juga membeli kuda itu dari hanya karena pada saat itu mereka selalu berebut.

"Dateng aja pagi hari sabtunya, pas abang lo nembak Kak Winter, itu kita udah free time," jelas Jay,

"Nginep sekalian lah Yoon, susulin kita malemnya nginep di sana, gue langsung telfon suruh siapin kamar buat lo nih kalo mau," ujar Sunghoon menunjuk ponselnya, membuat mata Yoon langsung berbinar tapi kemudian cemberut,

"Gue ujian tau Kak, enak aja pasti ga dibolehin," keluhnya, "Sabtunya aja deh, mau lihat gimana Jake-jake nembak Kak Winter,"

"Sama ngelihat tunangan lo Kak," Yoon menambahi ucapannya menoleh ke arah Yoon sambil menyengir.

"Ummm... mendingan lo besok kalo jadi nyusulin sama gue aja deh naik kuda gimana? Gausah bikin ribut," Chaehyun segera memperingati Yoon, teringat bagaimana Giselle hampir menamparnya pada saat itu karena dekat dengan Sunghoon, khawatir karena Yoon juga sangat dekat dengan Sunghoon bahkan sudah dianggap adik sendiri oleh Sunghoon.

"Serem, gausah aneh-aneh," Jay ikut memperingatinya.

Sunghoon hanya tertawa membuat Chaehyun dan Jay menatapnya kesal bisa-bisanya Sunghoon malah tertawa seperti itu.

"Drrrttt..." ponsel Chaehyun yang tergeletak di atas meja berdering.

Menampilkan Jake sebagai id caller-nya di sana.

"Kenapa lagi tuh abang lo Yoon," Sunghoon sudah berjulid saja.

Chaehyun mengangkat panggilannya, menyalakan speaker agar semuanya dapat mendengar jelas apa yang sedang mereka bicarakan.

"Halo-" belum selesai Chaehyun memberikan salamnya, Jake dengan nada kebingungannya sudah terlebih dahulu memotongnya.

"Eh menurut lo Kak Winter lebih suka coklat atau teddy bear? Atau ini gue berhenti di depan toko make-up tapi ga ngerti sama sekali, lo kan make-up addict tuh pilihin gue dong, atau sama skincare juga ya? Tapi gue ga ngerti tolongin gue dong," Jake langsung menyerocos.

"Aduh pusing sendiri gue dengerinya, susulin sana," Jay mengeluh memegang kepalanya yang langsung terasa pening, mengibaskan tangannya kepada Chaehyun menyuruhnya pergi.

UtopiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang