Chaehyun melamun sepanjang perjalanan, entah kemana Junkyu membawanya pergi, pikiran Chaehyun sudah menghilang sejak pemuda itu menarik tangannya memasuki mobil.
Jalanan meliuk-liuk yang semakin menanjak dilaluinya, dan Chaehyun hanya bisa menatap kosong ke luar jendela,
Apa tujuan Junkyu mengajaknya pergi jauh seperti ini? Mengapa tiba-tiba Junkyu mengajaknya pergi? Bagaimana dengan Chorong di rumah sakit? Mengapa Junkyu tidak berbicara apapun dari tadi?
Pertanyaan-pertanyaan tersebut berputar di otak Chaehyun seperti jalan yang berputar seolah membuat perutnya mual, ini adalah daerah dataran tinggi, mengapa Junkyu membawanya ke sini?
Untuk loncat ke jurang bersama?
Junkyu memberhentikan mobilnya di suatu tempat, membuat Chaehyun mengedarkan pandangannya, tidak ada jurang di sekitar sana, hanya hamparan rumput yang luas dan indah dengan pohon-pohon tinggi yang rindang,
Chaehyun masih memikirkan dimana tempat ini, tidak menyadari Junkyu sudah memperhatikannya sedari tadi.
Cup,
Chaehyun membelalakkan matanya, merasakan sebuah benda kenyal menempel di bibirnya secara tiba-tiba.
Junkyu mengecup bibirnya singkat, kemudian tersenyum ke arah Chaehyun yang masih membelalak kaget tersebut.
"K-kamu gila," Chaehyun memegang bibirnya, masih sama linglungnya seperti kemarin saat mendapatkan kecupan yang sama, namun kali ini ia agak takut,
Tentu saja merasa sangat berdosa berciuman dengan kakak kandungnya sendiri walaupun itu sebatas kecupan biasa saja.
"Kenapa aku gila?" tanya Junkyu balik, memberikan senyuman miringnya. "Aku masih inget rasa bibir kamu kemarin, aku mau lagi sekarang,"
Chaehyun kembali menangis, kini menahan wajah Junkyu yang sudah akan mendekat ke wajahnya,
Junkyu tidak jauh berbeda dengannya, pemuda itu juga tidak menginginkan kenyataan bahwa mereka adalah saudara,
"Aku adik kamu kak, kamu gaboleh gini," jawab Chaehyun, memundurkan badannya menjauh dari Junkyu.
Tapi siapa sangka Junkyu malah semakin mendekat ke arahnya,
Chaehyun menutup matanya sangat takut sekarang.
Tapi siapa sangka Junkyu malah menyibakkan rambut di keningnya, mengecupnya walaupun tangan satunya memberikan sesuatu di pangkuan Chaehyun di sana,
"Buka," Junkyu kembali menjauhkan badannya, menyuruh Chaehyun membuka amplop cokelat darinya tadi,
Chaehyun menghapus air matanya sebentar, menuruti perintah Junkyu membuka amplop tersebut,
Chaehyun bingung membaca isi surat tersebut, gadis itu mencoba memahami satu per satu kata-kata yang sangat asing di kamusnya,
"Kita bukan saudara kandung,"
Ucapan Junkyu yang selanjutnya membuat Chaehyun langsung menoleh, kemudian membaca isi amplop itu lagi dan merasa paham.
Hasil tes DNA, ia bukan anak Suho.
Air mata Chaehyun kembali turun, merasa lega.
Gadis itu terisak, ia tau ibu kandungnya tidak akan sehina itu berhubungan dengan orang lain, Chaehyun merasa sangat lega.
"Hei jangan nangis," Junkyu membawa gadis itu ke dalam pelukannya, membiarkan gadis itu menangis di sana,
Chaehyun sudah cukup banyak berbohong mengenai perasaannya, kenyataan bahwa Wendy dan Chanyeol bukan orang tua kandungnya membuatnya sangat terpuruk namun gadis itu masih dapat menahannya selama ini,
KAMU SEDANG MEMBACA
Utopia
Fanfiction[UPDATE SETIAP HARI] "Lo cocok deh sama dia, muka kalian mirip," Chaehyun tidak paham dengan Jay, Jake, dan Sunghoon. Biasanya ketiga temannya itu akan melarangnya dekat dengan laki-laki mana pun, tapi kali ini ketiganya dengan bersemangat mendukung...