Ch. 37 - Let them Flirt

75 18 1
                                    

"Menurut lo kita ngapain sih di sini?" tanya Jihoon yang tidak habis pikir tersebut.

"Cosplay nyamuk," jawab Hyunjin asal.

Jihoon dan Hyunjin menatap dengan iri dua sejoli yang tampak asyik dengan dunia mereka sendiri itu, Chaehyun yang memasak untuk tugas mereka dan Junkyu yang bagian merekam,

"Gapapa sih yang penting tugas gue jadi, lo yang masak ancur Ji," Hyunjin menambahkan ucapannya lagi, memasukkan popcorn yang tersedia di rumah Junkyu ke dalam mulutnya, melihat Chaehyun dan Junkyu seolah sedang menonton film romantis.

"Gue bisa masak anjir," balas Jihoon tidak terima, sudah akan berdiri dari tempat duduknya untuk membantu Chaehyun memasak,

"Sini aja lo di sana ganggu," Hyunjin menarik lengan baju Jihoon kemudian kembali melihat ke arah Chaehyun dan Junkyu, "Gue tebak Ajun bakal secepetnya nembak, gila mereka pdkt cepet bener,"

"Ajun kan cewe, mana berani dia nembak," Jihoon mencibir, "Eh gue dapet bocoran dari Dongpyo katanya Jake bakal nembak Winter kalo dia lolos OSIS, lolosin gas,"

"Noted!" Hyunjin dengan bersemangat mengacungkan jempolnya, "Tapi kembaran gue kalo tau pasti bakal ngomel, lo tuh ya gaboleh gitu haram jalur dalem, kalo ada yang lain lebih bagus bla bla bla," Hyunjin menirukan bagaimana Yeji mengomel.

"Btw gue belum tau hasil pemilihan ketos-nya kemarin," Jihoon tiba-tiba bertanya.

"Guanlin, Heesung, Jaehyuk, Ryujin urut," Junkyu yang sekarang menghampiri mereka untuk mengambil gunting itu masuk dalam pembicaraan.

"Berarti Ryujin bendahara? Fix periode depan keuangan ancur," Hyunjin yang ternyata juga tidak tau mengenai hasilnya berkomentar, "Dia santai banget anjir kalo ngeluarin duit,"

"Halah lo mah dendam aja sama dia habis nolak lo malah pacaran sama Haechan," ledek Jihoon.

Jihoon dan Hyunjin kembali beradu mulut setelahnya,

Junkyu menggelengkan kepala melihat keduanya, lalu kembali pada Chaehyun di dapurnya.

Gadis itu mengulurkan tangannya untuk menerima gunting dari Junkyu, tapi Junkyu malah mengambil bungkus keju dari tangan Chaehyun dan mengguntingkannya untuk gadis itu.

"Thanks," ucap Chaehyun menerima bungkusan parutan keju mozzarella tersebut, lalu menaruhnya di atas adonan pizza-nya.

"Thank you juga dibantuin, adek... kelas," jawab Junkyu menyinggung tadi.

Tangan Chaehyun yang masih menaburkan keju itu berhenti sebentar, menoleh kepada Junkyu yang sedang menatap ke arahnya itu, Chaehyun kemudian membuang muka dan memilih fokus saja pada pizza di hadapannya.

"Adek kelas?" ulang Junkyu sambil mengangkat alis.

Chaehyun pura-pura sibuk dengan masakannya, menemukan objek lain untuk mengganti topik, "Ini kameranya masih nyala kan? Buat topping lainnya dimasukin ke kamera juga?"

"Bisa diedit nanti," jawab Junkyu tidak peduli, masih menatap ke arah Chaehyun dengan lekat.

Chaehyun menggigit bibirnya merasa gugup, "K-an emang adek kelas mau gimana lagi?" jawabnya lirih.

"Emang maunya gimana?" Junkyu mendekatkan wajahnya membuat Chaehyun agak mundur,

"K-kak, m-masuk frame," Chaehyun berusaha menunjuk kamera, tapi Junkyu masih tidak memperdulikan hal itu.

"Gue maunya lebih,"  ujar Junkyu dengan jarak yang sangat dekat dengannya tersebut.

Chaehyun mengalihkan wajahnya, detak jantungnya berlari tidak karuan sekarang mendadak menyesal mengapa ia menyetujui ajakan Junkyu kemarin. Ia berharap Jihoon dan Hyunjin tidak melihat mereka sekarang.

UtopiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang