Ch. 45 - Jealousy

92 16 3
                                    

Chaehyun menarik selimutnya, sangat dingin sekali pagi ini pikirnya, gadis itu merubah posisinya tidak nyaman, permukaan keras yang menjadi alas tidurnya itu membuat punggungnya sakit,

Tunggu, apa?

Permukaan keras? Chaehyun tidak sedang berada di kasurnya sekarang!

Gadis itu langsung membuka matanya, langit-langit tenda yang jauh berbeda dengan kamarnya, bagaimana Chaehyun bisa lupa jika ia sedang berkemah?

Chaehyun menoleh,

Langsung terduduk begitu menemukan Junkyu yang tertidur di sampingnya itu.

Jadi... ia tidur bersama Junkyu kemarin?

Dan lebih parahnya lagi... lengan Junkyu ia gunakan sebagai bantal?

Chaehyun menutupi wajahnya dengan kedua telapak tangannya, merasa malu sebentar,

Chaehyun melepas selimutnya, menyelimutkannya kepada Junkyu yang sekarang bergerak tidak nyaman dalam tidurnya.

'Pasti sakit banget tangannya sekarang,' pikir Chaehyun merasa tidak enak,

Gadis itu mengambil bantal kecil yang sepertinya digunakan Junkyu kemarin, namun sekarang sudah lepas berada jauh dari kepala Junkyu.

Chaehyun meletakkannya hati-hati di bawah kepala Junkyu agar ia tidak terbangun,

Gadis itu kemudian terkejut, tangan Junkyu tiba-tiba meraih punggungnya, membuatnya terdorong dengan wajahnya yang sangat dekat dengan wajah Junkyu sekarang,

Chaehyun merutuk dalam hati,

Walaupun gadis itu sekarang juga jadi mengamati wajah Junkyu, menyingkirkan beberapa helai rambut di dahi pemuda itu dengan pelan,

'Ganteng banget lagi tidur gini,' pikirnya dalam hati sambil tersenyum,

Chaehyun sekarang bergerak menjauh, memindahkan tangan Junkyu dengan hati-hati dari punggungnya.

'Pantesan dingin, tendanya dibuka,' Chaehyun melihat tenda yang setengah terbuka tersebut, memang agak aneh seorang laki-laki dan perempuan tidur berdua dalam tenda yang sama, mungkin Junkyu sengaja membukanya karena hal itu.

Chaehyun menarik selimut Junkyu lagi, membuat seluruh badang pemuda itu tertutupi, barulah ia dengan hati-hati membuka tenda dan segera beranjak ke luar. Tak lupa menutupnya kembali agar Junkyu tidak kedinginan.

Hari masih sangat pagi, masih belum ada satupun orang yang muncul di perkemahan.

Hanya ada Han yang sedang berjaga di depan tendanya dengan selimut dan mata yang terpejam, sepertinya Han sedang bertugas berjaga.

Chaehyun memeluk badannya sendiri dengan kedua tangannya, sangat dingin.

Mungkin ia akan mandi sebentar kemudian menemui pony kuda kesayangannya.

"Chaehyun!"

Chaehyun terkejut, ada sebuah suara pelan yang sedang memanggilnya, rupanya itu Isa yang sudah bangun.

"Kemana aja lo tadi malem? Ini kaki lo kenapa?" tanya Isa yang khawatir, namun dengan suara pelan agar tidak membangunkan semua orang.

"Gapapa kok," jawab Chaehyun sambil tersenyum untuk membuat Isa tidak khawatir.

"Lo kira gue gatau? Lo didorong ke jurang kan kemarin, siapa yang dorong? Sini biar gue-" Isa sudah menarik lengan bajunya seolah sudah bersiap duel dengan orang itu membuat Chaehyun tertawa.

"Tapi beneran gue gapapa Sa," jawab Chaehyun meyakinkan. "Lo kok udah bangun sih?"

"Chaehyun!" tiba-tiba saja Chaehyun mendengar derap langkah yang berlari ke arah mereka,

UtopiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang