Protect You-2

382 60 12
                                    

Typo
.
.
.
.
.
.
Happy Reading!!

"Eomma." Dara tersentak saat seseorang menepuk bahunya, segera ia menghapus air mata yang mengalir dipipinya.

"Kenapa menangis?" Tanya sang putri khawatir

"Ani, eomma hanya senang karena besok akan pulang, eomma bosan disini." Ucapnya tersenyum menatap sang putri.

"Eomma yakin baik2 saja? Apa tidak mau dirawat lebih lama hingga eomma benar2 sembuh?" Tanyanya dengan nada datarnya, tapi percayalah ia sangat mengkhawatirkan ibunya.

"Eomma baik2 saja sayang,, sudahlah,, berdoa saja yang terbaik ne." Dara mengelus sayang rambut putrinya yang khawatir dengan wajah dingin khasnya.

"Jennie-ya." Panggilnya pelan agak ragu.

"Ne eomma, apa ada yang sakit?" Tanya Jennie,

"Aniya,, boleh eomma menceritakan sesuatu?" Tanyanya pelan, Jennie mengangguk tanpa ragu.

Setelah mendapat anggukan dari putrinya Sandara mulai menceritakan apa yang sudah menjadi keputusannya, meski berat, ia harus rela, karena hanya pada Jong Suk dan Shin Hye lah ia mempercayai untuk menjaga putrinya.

Jennie hanya diam dengan wajah datar dan dinginnya, tak ada raut terkejut, marah, kecewa ataupun kesal yang Dara lihat.

Inilah salah satu alasan ia tetap melanjutkan perjodohan ini, meski ia tak mengenal bagaimana sosok calon menantunya nanti, tapi ia percaya jika Jong Suk dan Shin Hye akan menjaga putrinya dengan baik dan semoga saja mereka bisa mengembalikan Jennienya yang dulu meski ia tak tak yakin akan selalu ada disamping putrinya.

"Mian sayang, eomma baru menceritakannya sekarang, eomma tak menyangka akan bertemu lagi dengan mereka, kamu mungkin lupa pada mereka, karena saat bertemu dulu umurmu masih kecil. Mian, kamu boleh memarahi eomma. Eomma akan terima itu." Ucapnya serak menahan agar tak menangis.

"Aku tak ada alasan untuk marah pada eomma. Itu amanat appa kan? Jadi jalani saja." Ucap Jennie nampak tenang.

"Maksudmu? Apa kamu menerima perjodohan itu?" Tanya Dara memastikan, Jennie mengangguk tanpa keraguan.

"Kamu yakin sayang? Kamu tidak mau membantah atau menentang?"

"Eomma, Jennie tak punya alasan untuk menentang amanat appa, bukankah eomma juga berjanji pada appa untuk menjalaninya?" Ucapan tenang Jennie membuat Dara jadi sedikit ragu dengan keputusan ini? Tapi...

"Eomma tak perlu ragu, Jennie tak apa, yang penting sekarang eomma pikirkan kesehatan eomma, jangan terlalu banyak berpikir arra." Jennie menuntun Dara untuk berbaring dengan nyaman, lalu memperbaiki selimut agar ibunya nyaman.

"Tidurlah, eomma harus banyak istirahat sebelum pulang besok, Jennie juga akan tidur sekarang." Jennie mencium kening sang ibu lalu ia berbaring dilantai yang beralaskan karpet kecil yang dilapisi selimut tebal agar menimalisir agar badannya tak sakit.

Dara menatap iba pada putrinya, putrinya itu sudah mengalami banyak hal yang tak menyenangkan diusia mudanya.

Tapi semenjak suaminya meninggal, tak pernah lagi ia mendengar putrinya itu mengeluh padanya, hanya sesekali Jennie akan kembali bersikap manja padanya, itupun jika ia sakit.

Sandara berdoa agar setelah ini kehidupan putrinya bisa menjadi lebih baik dan ia bisa mendapatkan kasih sayang yang tulus dari Jong Suk dan Shin Hye.

~ 🍓 J.E.N.Y.O.N.G 🍓~

Jennie menatap sang ibu dengan khawatir, perasaannya kalut, seakan tak rela jika ibunya akan akan pulang secepat ini. Dara yang melihat wajah tegang Jennie mengambil satu tangan putrinya untuk digenggam,

Protect You (In My Life)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang