Protect You-64

158 26 21
                                    

Typo....
Happy Reading!!
________________
____________________

"Hmmm,,, jangan, appa, jangan tinggalin Nini."

"Appa~ Nini takut~"

Taeyong membuka matanya perlahan saat samar-samar ia mendengar suara disampingnya. Taeyong memiringkan badannya untuk melihat kesamping dimana istrinya masih tertidur.

"Appa~ hiksss appa."

Keningnya mengerut bingung mendengar Jennie yang terisak kecil. Segera Taeyong bangun dan melihat pipi Jennie yang sudah basah oleh air mata.

"Sayang Jennie-ya." Taeyong berbisik pada Jennie sambil mengusap air mata yang ada di pipi Jennie.

"Sayang hey."

"Appa!" Jennie terbangun dengan nafasnya yang memburu, mata kucingnya nampak ketakutan.

Taeyong segera membawa tubuh istrinya yang sedikit gemetar ke pelukannya.

"Sayang kenapa? Tenang ya ini aku, gwenchana." Taeyong berbisik untuk menenangkan istrinya yang kini membalas pelukannya.

"Hikss Bubu, appa, aku mimpi bertemu appa." Ucap Jennie dengan pilu.

"Kamu merindukan appa Kim sayang?"

Jennie mengangguk kecil. "Aku mimpi saat appa pergi. Appa terlihat sangat pucat hikss."

"Tenang ya, itu hanya mimpi. Mungkin kamu terlalu merindukan appa Kim. Nanti jika aku ada waktu kita jenguk appa oke, sudah jangan menangis lagi." Taeyong terus mengusap punggung istrinya itu agar tenang.

Jennie mengurai pelukan mereka, mata kucingnya terlihat sembab.

"Maaf aku mengganggu tidurmu."

Taeyong tersenyum lalu mengusap air mata di pipi istrinya.

"Tidak honey. Sebentar-"

Taeyong sedikit mencondongkan tubuhnya ke meja kecil samping ranjang mereka untuk mengambil segelas air putih yang ada di sana.

"Ini minum dulu, tenangkan diri kamu."

Jennie meminum airnya hingga setengah, tenggorokannya memang terasa agak kering.

"Gomawo."

Taeyong meletakkan gelas itu kembali pada tempat semula. Lalu dibawa nya Jennie kepelukannya lagi kemudian mereka kembali berbaring.

"Sudah ya tidur lagi, ini masih tengah malam." Ucap Taeyong kembali mengusap punggung istrinya itu.

"Bubu~" Jennie memanggilnya dengan nada manja.

"Iya sayang kenapa heum? Kamu butuh sesuatu?"

"Aku lapar." Jawab Jennie pelan.

"Lapar? Kamu yakin? Ini masih jam,,, heum jam setengah dua pagi." Taeyong kembali menutup layar ponselnya setelah melihat jam.

"Tapi aku lapar, mungkin Dede bayinya juga lapar." Jennie memainkan jari-jarinya pada sekitaran dada Taeyong dengan wajah melasnya.

"Ya udah kita ke bawah, kamu mau makan apa?" Taeyong pun kembali bangun dengan Jennie yang juga ikut terbangun dengan wajah yang sudah tersenyum.

"Mau makan tteobeokki tapi yang di jual di kedai pinggir jalan." Jawabnya antusias.

"Kenapa harus di luar? Memangnya ada kedai buka sampai pagi begini? Buat di rumah aja ya? Tteobeokki instan?" Taeyong mencoba menawar tapi Jennie dengan cepat menggelengkan kepalanya.

"Mau cari yang di kedai Bubu, pokoknya cari di luar. Terserah dimana, di kafe, restoran atau kedai biasa. Yang penting di luar." Katanya dengan nada manjanya.

Protect You (In My Life)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang