Typo
.
.
.
.
.
.
.
.
Happy Reading!!Jennie sedang digudang memeriksa beberapa barang. Ia sendiri hingga tak lama Doyoung masuk dan menggantikannya karena memang tadi ini tugasnya.
"Jen aku sudah selesai, sini biar aku lanjutkan, kau didepan saja bersama Chahee. Pelanggan sudah mulai sedikit berkurang, setelah ini aku akan membantu kalian di luar."
"Hm? Baiklah, ini, hanya tinggal sedikit lagi kok." Ia menyerahkan kertas dan pulpennya pada Doyoung.
Jennie kembali ke depan dan kembali bekerja dibagian depan dengan Chahee yang menjaga kasir.
Seperti biasa, Jennie menyusun barang-barang yang berpindah tempat karena konsumen. Ya ini resiko dari pekerjaannya, tapi mereka tetap menikmatinya.
"Ini bagus sepertinya. Ambil saja untuk stok."
"Heum? Apa ini rasa baru? Kenapa aku baru melihatnya?"
Jennie melirik pria bermasker disampingnya, pria itu memegang sebungkus ramyeon instan. Hanya melirik, lalu Jennie kembali pada kegiatannya.
"Permisi nona, apakah ini ramyeon rasa baru?" Pria itu bertanya pada Jennie.
"Nde? Ah iya, ini rasa baru." Jawab Jennie tapi pria itu tampak terdiam saat Jennie menjawab pertanyaannya.
Jennie jelas tak begitu menghiraukan, ia kembali pada pekerjaannya hingga tak lama pria itu tersadar dan kembali bertanya.
"Ekhem.. eum apa rasanya enak?"
"Aku belum pernah mencobanya." Jawab Jennie kembali singkat.
"Masa sih? Ah aku tidak percaya." Ucap pria itu lagi dengan entengnya.
"Memang belum."
"Woaaah daebak, benarkah? Ah kau pasti berbohongkan? Ayo katakan saja nona, jika kau mengakatannya enak mungkin aku akan membelinya." Ucap pria itu masih penasaran.
"Memang tidak, maaf tuan saya permisi." Jennie sedikit membungkuk sopan lalu pergi ke rak lain untuk melanjutkan pekerjaannya.
"Dia memang menjawabnya dengan tenang, tapi sangat cuek. Nona kucing, kau seperti kulkas berjalan saja." Pria itu, Lee Taeyong tersenyum miring, kenapa ia harus rela masuk hanya untuk melihat nona kucing yang cuek itu?
"Ckk lupakan saja, kenapa juga aku penasaran." Taeyong segera menyelesaikan belanjaannya dan membayar di kasir.
Saat sudah diluar minimarket, Taeyong kembali melihat gadis kucing itu sudah diluar, tepatnya didekat sebuah tempat sampah sedang berjongkok entah apa yang ia lakukan.
"Kenapaa juga aku harus memperdulikannya, aku bahkann tidak mengenalnya." Taeyong berniat untuk tak menghiraukan apa yang sedang dilakukan gadis itu.
"Aww sshh.."
"Meow."
Langkah Taeyong terhenti saat mendengar ringisan dari gadis itu dan juga suara seekor kucing didekatnya. Pria itu berbalik dan menatap intens punggung kecil itu hingga tak lama terdengar suara sorakan kecil gadis dingin itu yang terdengar sangat senang.
"Yay sudah selesai, sudah ya jangan menangis, kakimu sudah aku obati, sekarang pulanglah pada keluargamu, mereka pasti sedang menunggumu. Tapi apa kamu bisa jalan sendiri?"
Taeyong mengernyit aneh mendengar perkataan gadis itu, bicara dengan siapa dia, lalu terlihatlah seekor kucing yang cukup besar berjalan meninggalkan gadis itu dengan jalan yang sedikit terseyok dengan sebuah luka terlihat di kaki sebelah kanannya yang sudah diobati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Protect You (In My Life)
РазноеJangan hanya menilai dari apa yang kau lihat,, coba selami hatinya, pahami hidupnya,, dan rasakan pedihnya. Dikit Je deskripsinya,, nggak usah panjang, baca bae lah ya,,, Note : Cerita berdasarkan karangan murni, tidak ada sangkut pautnya dengan keh...