Protect You-51

202 28 17
                                    

Typo
.
.
🍁🍁🍁
.
.
Happy Reading!!
___________
_______________

Biiip

Setelah menempuh perjalanan pulang dengan keadaan sunyi diantara keduanya, pasangan suami istri itu sudah tiba di apartemen. Meski diam Taeyong mempersilahkan Jennie untuk masuk terlebih dahulu lalu ia menutup pintu apartemen.

Jennie sudah membuka sepatunya, ia kini berdiri melihat punggung Taeyong yang masih membuka sepatunya masih belum juga mengatakan apapun. Dengan tangan yang saling bertautan dan kepala sedikit ditundukkan Jennie menarik nafas sejenak lalu membuangnya agar mengurangi kegugupannya yang ingin berbicara pada Taeyong.

"Bubu mianhe, tadi aku tak membalas pesan karena-"

Hap

Jennie tak menyelesaikan ucapannya karena mendapatkan pelukan yang tiba-tiba itu. Tubuh kecilnya ditarik lebih dalam kedalam pelukan Taeyong.

"Bubu?"

"Hmm."

"Ada apa?"

Taeyong menggelengkan kepalanya, lalu sedikit mengurai pelukan mereka untuk bisa melihat wajah istrinya itu.

"Kau marah padaku? Tentang pelukan itu? Maafkan aku, itu tidak seperti yang kamu pikirkan, aku tidak tau jika dia akan memelukku begitu, percayalah kami hanya kenal sebatas rekan kerja tidak lebih."

Jennie mengerut bingung, ia pikir Taeyong akan marah karena ia tak membalas pesannya tadi, dan juga mengabaikan telponnya. Tapi tak disangka suaminya ini malah merasa bersalah karena pelukan yang Jennie lihat di backstage konser tadi.

"Kamu tak marah karena aku tak membalas pesan dan mengangkat telpon bahkan tak memberi kabar?" Tanya Jennie memastikan.

"Heum aku tidak marah, lebih kepada khawatir karena aku tak tau bagaimana keadaan istriku yang mungkin sudah salah paham dengan pelukan itu. Tapi saat melihatmu keluar dari lift tadi membuat perasaanku sangat lega, jangan seperti itu lagi ya. Meski mungkin kamu membalas pesanku dengan cuek tapi setidaknya aku tau kabarmu sayang."

"Mianhe, tadi aku tak bermaksud mengabaikannya terlalu lama, aku akan membalas pesanmu saat perasaanku sudah terasa tenang. Tapi ternyata aku terlalu larut dengan pekerjaanku hingga tak sadar ponselku mati karena kehabisan batre." Jelas Jennie merasa bersalah melihat suaminya yang ternyata mengkhawatirkannya.

"Aku maafkan, tapi apa aku juga dimaafkan? Tentang pelukan itu? Sungguh aku tak menikmati pelukannya, aku tak tau gadis itu akan memelukku." Katanya memasang wajah memelas dan itu membuat Jennie tersenyum.

"Aku maafkan, lagipula itu sudah biasa kan terjadi di kalangan selebriti ataupun orang yang sudah kenal dekat? Saling berpelukan saat bertemu bahkan saling menempelkan pipi satu sama lain."

"Tidak untukku sayang, aku tidak akan melakukannya dengan selebriti wanita, ya paling hanya berpelukan singkat yang tak sampai menempelkan badan, aku tak begitu suka berkontak seperti itu." Sangkal Taeyong cepat, ya karena memang ia begitu selama ini, tak pernah berlebihan dalam pergaulannya apalagi dengan wanita.

"Heum baiklah aku percaya, tapi aku tak mau lagi dipelukmu sekarang. Mandilah, aku akan memasak untuk makan malam kita dulu."

"Tidak lelah heum? Pesan saja ya."

Jennie menggeleng dengan menggerakkan telunjukkan kekanan dan kiri didepan wajah Taeyong. "Aku masih punya banyak tenaga, sudahlah mandi sana, jangan membantah."

"Sebentar sayang." Taeyong menahan saat Jennie mendorong tubuhnya kearah kamar mereka, Taeyong berbalik pada istrinya itu sebelum mendaratkan kecupan singkat dibibir yang sudah menjadi candunya itu.

Protect You (In My Life)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang