Protect You-71

157 26 12
                                    

Typo.....
Happy Reading!!
__________________
________________________

"Ssshh~"

Taeyong mengerjapkan matanya dan mulai terbangun dari tidur nyenyaknya saat samar-samar mendengar suara di sampingnya. Pria itu membuka matanya dan langsung menoleh ke arah sumber suara yang sekali lagi terdengar ringisan darinya.

"Sayang." Dengan cepat Taeyong terbangun dari tidurnya dan langsung mendekati Jennie yang kini terduduk sambil mencoba meraih kakinya.

"Sayang kenapa? Apa yang sakit?" Tanya Taeyong khawatir.

"Bubu, sshh~ kakiku kram lagi. Aku ingin ke toilet." Jawab Jennie sambil menahan ringisannya, terlihat dari wajahnya jika istrinya sedang kesakitan.

Taeyong langsung beranjak duduk sejajar dengan kaki Jennie dan membuka selimut yang masih menutupi kaki istrinya itu.

"Sayang kamu tekuk jari kakinya seperti biasa ya. Aku akan memijat kakimu dengan pelan." Perintah Taeyong yang sudah paham karena ia benar-benar memperhatikan bagaimana cara menjaga istrinya yang tengah hamil.

Jennie mengangguk lemah dan mulai menekuk jari-jari kakinya, lalu Taeyong secara perlahan mulai memijat kaki Jennie yang sedikit terlihat lebih besar dari biasanya. Itu hanya membengkak karena efek hamilnya, bukan gemuk, Jennie akan menatapnya kesal jika Taeyong menyinggung hal seperti itu.

"Sshh~"

"Apa terlalu kencang? Aku akan pelan-pelan sayang."

"Tidak, itu sudah pas seperti biasa."

Taeyong pun mengangguk dan terus memijat kedua kaki Jennie secara bergantian hingga beberapa menit kemudian Jennie memintanya berhenti karena rasanya sudah mulai mereda.

"Kamu yakin sudah tak sakit?" Tanya Taeyong memastikan, ia masih khawatir walaupun hal yang di alami Jennie barusan bukanlah sesuatu yang harus terlalu di cemaskan.

"Iya Bubu, itu benar sudah tak sakit. Gomawo, aku akan ke kamar mandi sekarang." Jennie pun mulai berdiri dan Taeyong dengan sigap membantunya.

"Aku bisa sendiri ke kamar mandi." Ucap Jennie karena Taeyong tak melepas pegangan padanya.

"Tidak sayang, aku akan mengantarmu hingga ke kamar mandi. Jangan menolaknya." Balas Taeyong tak ingin mengalah. "Sudah jangan bicara lagi, kalau kamu mengompol di sini kan bisa berabe."

"Ish, memangnya aku anak kecil apa." Desis Jennie yang hanya di tanggapi kekehan dari Taeyong.

"Siapa tau, kau kan sedang hamil tua. Perutmu pasti berat, jadi tak mungkin kau bisa berlari ke kamar mandi jika sudah tak tahan."

"Aku begini kan gara-gara kamu." Jennie berkata ketus dan setengah kesal, tapi Taeyong lagi-lagi hanya tertawa saja karena baginya istrinya sangat menggemaskan jika kesal begini.

Kemudian ia mulai menuntun istrinya untuk jalan ke kamar mandi. "Aku tau, tapi kan kita melakukannya bersama atas dasar suka sama suka. Lagipula kita kan suami istri, jadi tak ada salahnya jika aku memperkosamu."

"Aww shh~ sayang hanya bercanda." Ucapnya sambil mengusap pinggangnya yang tadi sempat di cubit istrinya.

"Tau ah, udah sampe sini aja. Jangan coba-coba ikut masuk atau aku gak akan kasih jatah sampai aku lahiran." Ucap Jennie ketus, ia tau suaminya juga ingin mengikutinya masuk ke kamar mandi.

Setelahnya Jennie langsung masuk dan mengunci pintu kamar mandi membuat Taeyong gelapan dan mengetuk pintu kamar mandi.

"Yah sayang mana bisa begitu? Kamu tak lupa kan kata dokter? Kita harus sering melakukannya agar membantu mempermudah saat proses lahiran nanti."

Protect You (In My Life)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang