Protect You-40

171 27 39
                                    

Typo.
.
🍁🍁🍁
.
Happy Reading!!
_________
_____________

01.25 am

Sudah tengah malam, tapi mata kucingnya belum juga bisa terpejam. Sejak tadi Jennie hanya berbaring dengan gelisah, Taeyong sudah tertidur sejak tadi tak lama setelah ia menenangkan Jennie yang sempat cemas karena mengingat pria yang berstatus sebagai pamannya itu.

Tadi saat Taeyong mengajaknya untuk tidur Jennie memang langsung memejamkan matanya, berharap ia cepat terlelap, apalagi ia baru saja pulang jadi Jennie pikir ia akan segera tertidur karena lelah.

Tapi ia salah, hingga sekarang mata kucingnya bahkan tak bisa terpejam selama lebih dari lima menit. Setiap memejamkan mata membuatnya tak nyaman karena takut ingatannya tentang perlakuan kasar pamannya dulu akan terbayang.

Sejak tadi ia hanya mengubah posisi tidurnya, terkadang menyamping, telentang dan bahkan tengkurap. Taeyong yang tidur disebelahnya pun tak terganggu, mungkin karena lelah.

Namun kasur yang terus bergerak membuat tidur Taeyong akhirnya terusik, pria itu membuka matanya perlahan lalu menyipit untuk melihat apa yang terjadi. Taeyong menyamping kan tidurnya menghadap Jennie yang kini sudah terlentang, Taeyong mengerutkan keningnya saat melihat Jennie mengangkat tangannya keatas seakan ingin menyentuh sesuatu.

"Appa, Nini tak bisa tidur, Nini takut untuk memejamkan mata."

Taeyong masih diam, mendengarkan apa yang akan Jennie katakan selanjutnya. Sepertinya gadis itu ingin menenangkan sedikit perasaannya dengan cara itu. Berbicara seolah ada appanya yang mendengarnya sekarang.

"Appa akan menemani Nini malam ini kan? Eomma tak ada, jadi Nini tak bisa memeluk eomma. Appa temani Nini ya, Nini takut, paman Shin suka marah, suka bentak Nini, suruh Nini kerja terus."

Suara itu gemetar, cairan beningnya menumpuk dipelupuk matanya. Melihat itu Taeyong langsung memindahkan guling yang ada diantara mereka. Kemudian tanpa mengatakan apapun lagi ia bergerak ketengah kasur dan menarik Jennie perlahan untuk masuk kepelukannya.

Jennie terkejut, Taeyong menelusupkan satu tangannya kebawah leher Jennie, menarik lebih mendekat lagi membuat Jennie sekarang berada dipelukannya.

"Maafkan aku, seharusnya aku tak mengingatkanmu pada pria itu. Kau pasti sangat ketakutan hingga tak bisa tertidur begini." Ucap Taeyong dengan suara lembutnya yang serak.

"A-aniya, aku hanya sedikit merasa cemas. Tak apa. Apa aku mengganggumu?" Balas Jennie yang mulai membalas pelukan Taeyong karena merasa nyaman dan aman.

"Tidak. Tidurlah, ini masih tengah malam. Jangan takut terpejam, aku akan terus memelukmu, jadi jangan takut kau sendirian."

Taeyong semakin merapatkan pelukan mereka sehingga sekarang Jennie sudah menyembunyikan wajahnya didada bidang Taeyong, terdengar detakan jantung Taeyong yang beraturan membuat Jennie bertambah nyaman.

Tangan Taeyong juga tak tinggal diam, sejak tadi ia mulai mengelus lembut kepala Jennie, satu tangannya yang lain ia gerakkan untuk mengusap punggung Jennie tak kalah lembutnya.

Sungguh, posisi ini membuat rasa gelisah dan kecemasan Jennie lenyap begitu saja, karena sebelum ini pun jika ia kesulitan untuk tertidur atau merasa gelisah, biasanya ibunya juga akan memeluknya.

Tak membutuhkan waktu lama Jennie sudah terlelap dipelukan Taeyong, ini pelukan pertama mereka saat tidur setelah menikah. Sebelum ini mereka selalu tidur dibatasi guling ditengah mereka.

"Good night Nini, jangan takut lagi, aku akan selalu melindungimu. Chup!" Taeyong mencium puncak kepala Jennie sebelum akhirnya ia ikut memejamkan matanya kembali untuk melanjutkan tidur.

Protect You (In My Life)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang