Protect You-74

166 23 17
                                    

Typo.....
Happy Reading!!
_________________
_____________________

Sekitar pukul 3 pagi ini suasana tegang dan cemas melanda mereka yang ada di depan ruangan bersalin itu. Mereka terus merapalkan doa untuk kelancaran proses persalinan yang sedang terjadi di dalam ruangan.

Karena tau proses persalinan memang akan terjadi malam ini, itu sebabnya Jong Suk dan Shin Hye memilih untuk menetap di rumah sakit saja malam ini. Begitupun juga dengan Sandara dan kakaknya Park Shin Tae.

Dan benar saja, ketika memasuki pukul setengah tiga pagi tadi disaat mereka sedang istirahat di kantin rumah sakit, Taeyong mengabari mereka jika Jennie akan segera melahirkan. Mendapat kabar itu ke empatnya segera menyusul ke dekat ruangan bersalin dan menunggu kehadiran cucu mereka sambil berdoa untuk kelancaran dan keselamatan proses persalinan Jennie.

Taeyong tentu saja berada di dalam untuk menemani Jennie karena suasana di dalam ruangan jauh lebih menegangkan.

"Aaaakhhh dokter!"

Teriakan Jennie menandakan jika ia sedang berjuang untuk melahirkan buah hatinya.

"Ya terus nyonya."

"Bubuuu!"

"Ya sayang ini Bubu, sshhh." Taeyong pun sejak tadi hanya bisa pasrah saat Jennie menarik rambutnya di kala kesakitan itu menghantam dirinya yang tengah berjuang.

"Bubu s-sakit hiksss ini sangat sakit." Jennie sempat mengeluh dan menangis di sela waktu jedanya.

Taeyong meraih tangan Jennie untuk di genggamnya lalu di kecup beberapa kali.

"Kamu pasti bisa sayang, kamu dan baby kuat. Bertahanlah, sebentar lagi heum.. aku disini, aku tidak akan pergi. Lampiaskan saja semua rasa sakit itu padaku, aku akan menerima semuanya, bertahan ya." Taeyong berbicara pelan di samping telinga istrinya, sebisa mungkin ia menahan agar tak menangis sekarang juga karena melihat perjuangan istrinya.

"Kita mulai lagi nyonya, ikuti intruksi saya." Ucap dokter lalu kembali mengintrupsi agar Jennie mengikuti ucapannya.

"Aaakkhhh! Hmmm." Jennie berusaha meredam suaranya dengan mengulum bibirnya saat merasa bagian intimnya jauh lebih sakit dari sebelumnya.

"Ayo lebih semangat nyonya, kepalanya sudah mulai terlihat." Ucap sang dokter siap menyambut si bayi yang mulai terlihat.

Jennie yang samar mendengar perkataan dokter pun kembali melakukannya dan berteriak agar meredam sakitnya. Tangannya yang ada di genggaman Taeyong terkepal kuat.

"Ya sayang, baby akan keluar sebentar lagi. Aku di sini, Love You mommy, love you Nini." Taeyong berbisik lagi seraya mengusap bagian wajah Jennie yang terus mengeluarkan keringat.

"Aaaakkhhh!"

Oeeekkk,,,

Dan teriakan panjang tadi menjadi akhir dari segalanya kala dengan jelas mereka semua yang ada di ruangan itu mendengar suara tangisan pertama dari si bayi yang sudah keluar sepenuhnya.

"Anakku." Taeyong bergumam lirih melihat bayinya yang masih merah kini mulai di bawah ke kamar mandi untuk segera di bersihkan.

Taeyong menatap wajah lelah Jennie yang masih setengah sadar dengan mata terpejam mencoba menetralkan nafasnya.

"Sayang, baby kita sudah lahir, terima kasih, terima kasih karena sudah bertahan dan memberikanku malaikat kecil yang akan menjadi pelengkap kebahagiaan kita." Suaranya gemetar, lalu satu kecupan ia berikan pada kening membuat Jennie perlahan membuka matanya yang tampak sayu.

Protect You (In My Life)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang