Protect You-56

181 29 35
                                    

Typo
.
.
🌺🌺🌺
.
.
Hapyy Reading!!
_________
________________

Dua hari sudah pasangan suami istri itu menikmati waktu bulan madu mereka di kota New York, kemarin mereka hanya sempat pergi ke mall sebentar dan itu pun saat pagi sampai siang saja. Setelah makan siang mereka langsung pulang karena kembali ada peringatan badai salju kecil, ya hanya menghindari saja.

Dan hari ini, cuacanya bagus, tak ada perkiraan badai salju, jadi Taeyong membawa Jennie ke Central Park untuk menikmati waktu berdua mereka. Sekalian juga Taeyong mengajak Jennie bermain ice skating, tapi sayangnnya istri kucingnya itu tak bisa bermain ice skating, jadilah sekarang Taeyong mengajarinya sambil bermain juga.

"Yak Bubu jangan dilepaskan tangannya, aku takut." Jennie menggenggam lebih erat tangan suaminya itu saat merasa akan melepaskannya.

Sedang Taeyong hanya tersenyum gemas dengan sesekali tawa kecil terdengar dari mulutnya saat melihat tingkah sang istri, ditambah lagi dengan penampilannya sekarang yang malah terlihat bertambah mungil karena pakaian yang membaluti tubuh kecilnya. 

Ini musim dingin, tentu saja mereka membutuhkan pakaian tebal untuk membaluti tubuh mereka aplagi saat sedang diluar begini. Dan ini keuntungan juga untuk Taeyong karena akan sedikit sulit untuk mengenalinya jika mungkin saja ada penggemar ataupun orang-orang yang akan mengenalnya disini.

"Ih Bubu jangan tertawa, aku benar-benar takut." Sekali lagi Jennie merengek tak terima karena ditertawakan.

"Iya sayang iya maafin Bubu oke. Tapi sekarang lepaskan tanganya ya, kamu kan sudah belajar, pelan-pelan saja, kamu pasti bisa." 

Perlahan Taeyong mulai melepaskan tangannya pada Jennie meski istrinya itu kini sudah menatap memelas padanya agar tak dilepaskan.

"Bubu jangan, ini licin, aku- ya ya Bubu tolong-"

Dengan sigap Taeyong langsung menangkap tubuh Jennie yang hendak terjatuh, rasanya ia ingin tertawa lagi sekarang dengan lebih kencang, tapi tak jadi saat ia menyadari mata kucing Jennie mulai berair dan memerah.

Taeyong yakin sekarang bibir istrinya ini cemberut, hanya saja ia tak bisa melihatnya karena syal yang mereka pakai menutupi hampir seluruh wajah mereka, belum lagi ditambah beanie yang dipakai dikepala dan juga tudung mantel yang membuat mereka benar-benar sulit untuk dikenali.

"Bubu mau menertawakan aku? Hikss jahat,, kan mau jatuh, aku kan gak jago, mana bisa orang baru belajar langsung jago. Bubu sengaja ya mau ngerjain aku? Hikss eomma,, Nini mau pulang."

Keluar sudah si childish Nini, salah satu hal yang paling Taeyong sukai pada Jennie, karena jika istrinya ini sudah bertingkah childish begini itu akan mengingatkannya pada Nini kecilnya yang dulu selalu ia manjakan.

"Eomma! Hiksss mau pulang."

"Eh eh sayang jangan teriak, aduh oke-oke maafin Bubu oke. Udah jangan nangis, kita selesai sekarang." Taeyong yang panik dengan tangisan dan juga teriakan Jennie yang memanggil ibunya pun langsung membawanya ke pinggir taman.

Taeyong mendudukkan Jennie di bangku yang sebelumnya mereka tempati dan juga tempat mereka meletakkan barang-barang mereka. 

"Hikss udah gak mau belajar lagi, buat apa juga, aku kan juga gak bakalan ikut perlombaan ice skating, aku juga bukan atlet." Jennie merutuk sembari menggoyangkan kakinya seperti ingin melepaskan sepatu seluncurnya.

Taeyong yang melihat istrinya merajuk pun hanya bisa menggaruk lehernya dengan senyum canggung, lalu ia memberikan cengirannya dibalik balutan syalnya saat Jennie beralih menatapnya dengan mata kucingnya yang menatap kesal.

Protect You (In My Life)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang