1. Bertemu

746 116 24
                                    

Bugh!

Gadis itu memukul samsak dengan penuh tenaga. Keringat yang bercucuran tidak menghilangkan semangatnya.

"Tambah lagi tenaganya, An!" teriak lelaki yang sedari tadi memperhatikan gadis tersebut.

Gadis itu adalah Annabelle Pricilia Danela. Gadis yang selalu di perlakuan seperti ratu oleh keluarganya. Kini gadis itu telah berubah, sekarang ia menguasai bela diri, menjadi pribadi yang lebih tangguh dari sebelumnya

"Aaaa!" teriaknya di akhir pukulan.

Badannya tergeletak begitu saja, napasnya berhembus tak beraturan.

Terdengar tepuk tangan yang begitu nyaring dari lelaki tersebut "Makin hebat aja lo, An!"

Lelaki itu memberikan satu botol air minum pada Anna. Dengan sigap, Anna menerimanya.

"Siapa dulu dong pelatihnya, lo." Anna pun meneguk minumnya sampai habis. Tenaganya sudah terkuras terlalu banyak.

Lelaki itu tersenyum, duduk di samping Anna.

"Habis ini langsung pulang atau gimana?" tanyanya.

"Gue mau pergi ke Cafe dulu, soalnya udah janjian sama Adel," balas Anna.

"Mau gue anter?"

Anna mengangguk kecil "Kalau lo nggak sibuk, boleh aja tuh, Bang. Lumayan, irit ongkos." Gadis itu terkekeh kecil.

"Hemat bener, Bu." Lelaki itu mengacak gemas rambut Anna,

"sana ganti baju dulu, kalau bisa mandi, soalnya badan lo bau."

Mata Anna membulat, ia langsung mencium aroma tubuhnya, memastikan ucapan lelaki tersebut.

"Bang Rick!" teriak Anna, ketika menyadari jika lelaki tersebut menjahilinya.

Bang Rick, lelaki itu adalah Ricky, sahabat Shandy dan Gilang. Semenjak Anna kembali, Ricky menjadi pelatih pribadi Anna.

Keluarganya lebih mempercayai Ricky untuk mengajari Anna daripada orang lain. Toh, Ricky juga memiliki ilmu bela diri yang bagus.

Ricky terkekeh, lelaki itu sudah pergi menjauh dari Anna. Karena ia tahu, Anna akan marah jika di ledeki bau badan.

Kini Anna telah sampai di tempat tujuannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kini Anna telah sampai di tempat tujuannya. Ia celingukan mencari keberadaan Adel, teman kuliahnya.

Anna tersenyum, melihat seorang gadis duduk di pojok dekat jendela. Segera ia bergegas menghampiri gadis tersebut.

Bruk!

Anna menelan salivanya, ia tidak sengaja menabrak seorang lelaki yang berpapasan dengan dirinya.

"Kalau jalan itu pakai mata!" bentak lelaki tersebut.

Anna mengerutkan keningnya "Bukannya jalan itu pakai kaki ya?" tanyanya begitu polos,

Sayap Pelindung 2 : Cerita yang belum usai [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang