Tok... Tok... Tok...
"Lang, buka!" ujar Shandy mengetuk pintu kamar Gilang.
Ceklek...
Gilang membuka pintu kamarnya, wajahnya terlihat lusuh, seperti orang yang bangun tidur.
"Apa?"
Shandy berdecak, bisa-bisanya Gilang baru bangun jam segini.
Shandy pun menerobos masuk kamar Gilang, menutup kamar Gilang.
"Lo apa-apaan sih? Gue masih normal ya, gue nggak doyan sama cowok."
Tak...
Satu jitakan mendarat di kepala Gilang. Lelaki itu sedikit meringis, mengelus puncak kepalanya.
"Gue tahu lo bangun tidur, tapi pikiran lo bisakan nggak sejauh itu?" ketus Shandy kesal.
"Ya maaf," balas Gilang yang masih mengumpulkan kesadarannya.
Shandy memberikan beberapa kertas pada Gilang. Lelaki itu langsung mendudukan bokongnya di bibir kasur milik Gilang.
"Ini kertas apaan?" tanya Gilang menoleh pada Shandy.
"Gue dapat itu dari temen gue, temen yang berusaha mencari pelaku penyebar foto Anna," balas Shandy.
Gilang mengerutkan keningnya, melihat nama terakhir yang tercatat.
"Audi? Siapa?"
Shandy mengangkat bahunya acuh. Ia pun tidak tahu siapa pemilik nama tersebut.
"Terus gimana kita nuntut orang ini?"
"Gue bakal nemui dia, gue pengen tahu alasan dia berbuat seperti itu," ucap Shandy.
"Kapan?"
"Hari ini, lo mau ikut atau nggak? Siapa tahu lo kenal, karena feeling gue, tuh anak masih satu kampus sama lo."
Gilang nampak berpikir. Ia terlihat bingung, karena ia baru saja bangun dan tiba-tiba di ajak menemui orang yang bahkan ia tidak mengenalnya.
"Lang!"
"Oke gue ikut," pasrah Gilang, langsung melangkahkan kakinya ke kamar mandi.
****
Anna sedang menikmati hari liburnya. Gadis itu asik merebahkan tubuhnya di atas kasur.
Ting!
Anna mengambil ponselnya dengan malas, membuka pesan tersebut.
KakNindi : Hai, An! Apa kabar? Lama kita nggak jumpa. Jangan karena aku sama Abang mu udah putus, kita nggak berhubungan lagi.
Anna menghela napas. Bisa-bisanya ia melupakan Nindi, padahal mantan kekasih Abangnya itu begitu baik pada dirinya.
Annabelle : Ayo ketemu hari ini! Di tempat biasa aku tunggu 🥰
Anna segera beranjak dari kasurnya, bersiap membersihkan tubuhnya. Ia tidak boleh telat menemui Nindi.
****
"An," panggil Nindi, dengan senyuman manisnya.
Melihat Nindi refleks Anna berdiri memeluk erat tubuh mantan kekasih abangnya itu.
"Aku kangen," ucap Anna mengungkapkan kerinduannya.
Nindi tersenyum, mengelus punggung Anna. Ia juga sama merindukan Anna, apalagi semenjak hubungannya dengan Shandy putus, mereka tidak pernah bertemu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sayap Pelindung 2 : Cerita yang belum usai [END]
FanfictionAnnabelle kini kembali ke tanah kelahirannya, setelah 2 tahun memilih tinggal di luar negeri sendiri. Ia kira, setelah ia kembali tidak akan ada yang berubah. Tapi pikirannya salah, semua orang telah berbeda. Jika dulu ia perlakukan selayaknya rat...