Ayah menoleh pada Anna.
"An, apakah benar kamu pacaran sama orang yang beda keyakinan?""Aa- aku bisa jelasin, Yah."
Plak!
"Ayah kan pernah bilang, jangan pacaran sama orang yang beda keyakinan sama kita!" bentak Rasyid.
Tangan Anna terangkat memegang pipinya yang terasa memanas, gadis itu sedikit meringis merasakan perih.
Gilang yang berada di samping Anna tertegun. Ia tidak pernah menyangka jika Rasyid akan bersikap kasar seperti itu.
"Kalian ini Ayah didik dari kecil, Ayah nggak pernah berhenti buat ingetin kalian atas nasihat yang Ayah berikan. Tapi apa? Kalian kecewain Ayah, dengan melanggar semua arahan yang Ayah berikan," ujar Ayah penuh emosi, ia merasa kecewa pada kedua anaknya,
"kalau Gilang yang lakuin, Ayah bisa maklum. Tapi kalau kalian, nggak pantas buat di maklumi sedikitpun. Ayah kecewa sama kalian berdua."
Anna menggapai lengan Rasyid "Ayah, maafin An. Anna nggak bermaksud kaya gitu," ucapnya dengan wajah memohon.
Rasyid melepaskan lengan Anna, sorot matanya memancarkan kekecewaan.
"Shandy, kamu harus minta maaf sama Nindi, seselegera mungkin, dan kamu Anna, putusin atau kamu pergi dari sini."
Rasyid pun berbalik, meninggalkan ketiga anaknya. Anna mengepalkan tangannya, meredam emosinya yang mungkin akan segera meledak.
Sadar dengan kondisi Anna, Gilang segera membawa Anna ke kamar miliknya. Agar gadis itu leluasa untuk mengeluarkan emosinya.
Karena kalian tahu sendiri, di kamar Anna ada Elsa yang mungkin akan terganggu jika Anna menangis atau berbuat hal lainnya.
Chat
FenlyJodohOrangSelamat pagi Tuan Putri:)
Kaku bener Pak:v
Udahlah biarin, jangan fokus sama ekspresinya. See you Tuan Putri...
KAMU SEDANG MEMBACA
Sayap Pelindung 2 : Cerita yang belum usai [END]
FanfictionAnnabelle kini kembali ke tanah kelahirannya, setelah 2 tahun memilih tinggal di luar negeri sendiri. Ia kira, setelah ia kembali tidak akan ada yang berubah. Tapi pikirannya salah, semua orang telah berbeda. Jika dulu ia perlakukan selayaknya rat...