Anna memasuki rumahnya. Fenly berhasil merubah moodnya, terbukti dengan senyuman yang sedari tadi tercetak di wajahnya.
"Elsa!" teriak Anna, melihat adik kecilnya sudah di dekat kolam.
Anna melempar tasnya, segera ia berlari ke kolam.
Byur!
Anna terlambat, Elsa sudah lebih dulu terjatuh ke kolam.
Byur!
Anna ikut turun ke kolam, menyelamatkan adik kecilnya.
"Are you okay?" tanya Anna saat Elsa berada di pangkuannya.
Elsa pun menangis, anak itu terlihat begitu terkejut dengan kejadian barusan.
Anna pun naik ke daratan, menenangkan Elsa.
Plak!
Satu tamparan mendarat dengan mulus di pipi Anna.
Anna tertergun. Pipinya terlihat memerah, karena tamparan yang diberikan Shandy.
"Lo gila! Elsa itu lagi demam, kenapa lo bawa dia nyebur? Lo mau memperparah keadaan dia!" bentak Shandy.
Anna masih diam, ia begitu terkejut dengan kejadian barusan. Apa katanya? Memperparah keadaan Elsa? Padahal Anna hanya berniat menolong Elsa.
Tangis Elsa semakin kencang, membuat orang-orang rumah datang ke kolam.
"Ini ada apa?" tanya Rasyid, "kenapa Anna dan Elsa bisa basah kuyup?"
Shandy mengambil paksa Elsa dari Anna. "Lihat tuh anak kesayangan Ayah itu, masa dia bawa Elsa renang," sinis Shandy.
Pupil mata Rasyid dan Rina membulat, mendengar penuturan dari Shandy.
"Apa itu benar Anna?" tanya Rasyid memastikan.
Anna menggelengkan kepalanya sebagai jawaban.
"Lo nggak usah bohong!" bentak Shandy mendorong tubuh Anna, hingga tercebur kembali ke kolam.
"Udah jelas-jelas lo ngajak Elsa berenang."
"Shandy!" sentak Rasyid, melihat perlakuan kasar Shandy.
"An!" seru Gilang yang baru saja pulang.
Segera lelaki itu membantu Anna naik dari kolam "Lo nggak papa?"
"Peduliin dulu adik lo, bukan dia!" ketus Shandy.
Anna memejamkan matanya, entah kenapa dadanya terasa sesak mendengar ucapan Shandy.
"Shandy, kamu ikut Bunda ya. Kita ganti pakaian Elsa." ajak Rina, agar keadaan tidak semakin memanas. Shandy mengangguk mengikuti langkah Rina.
Anna menggelengkan kepalanya, membuka matanya menatap Gilang.
"Gue nggak ngajak Elsa renang, Bang. Gue cuma nolong dia," ucapnya bergetar,
"gue nggak mungkin ngelakuin hal bodoh kaya gitu, Bang. Lo percaya kan?"
Gilang menarik Anna ke dalam pelukannya. Tubuh gadis itu tidak berhenti bergetar, membuat Gilang merasa kasihan pada gadis tersebut.
Rasyid berjongkok, mengelus puncak kepala Anna. "Sayang, kamu harus tenang. Ayah percaya sama kamu, kamu nggak mungkin ngelakuin hal itu," ujarnya menenangkan gadisnya.
Mungkin Anna bukan anak kandungnya, tetapi Rasyid menyayangi Anna seperti ia menyayangi anak-anaknya yang lain.
"Ayah bener, An. Kamu harus tenang," timpal Gilang.
![](https://img.wattpad.com/cover/290230952-288-k141556.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Sayap Pelindung 2 : Cerita yang belum usai [END]
Fiksi PenggemarAnnabelle kini kembali ke tanah kelahirannya, setelah 2 tahun memilih tinggal di luar negeri sendiri. Ia kira, setelah ia kembali tidak akan ada yang berubah. Tapi pikirannya salah, semua orang telah berbeda. Jika dulu ia perlakukan selayaknya rat...