1 tahun kemudian...
Anna menghela napas pelan, menatap penampilan dirinya di cermin.
"Udah siap?" tanya Fiki memasuki kamar Anna.
Gadis itu menganggukan kepalanya, merapikan sedikit pakaiannya. Fiki tersenyum simpul melihat wajah Anna yang terlihat ragu.
Lelaki itu menghampiri Anna, memegang pundak gadis tersebut. "Kalau nggak sanggup, mending kita jangan datang ke acaranya," ujar Fiki.
Anna berbalik, merapikan pakaian Fiki yang sedikit berantakan. "Gue pengen datang, gue nggak boleh sembunyi terus kan?"
Fiki berdeham. Anna membawa sling bag miliknya, merangkul tangan Fiki. Sebelum melangkah, gadis itu tersenyum menatap Fiki.
Mereka pun berjalan keluar kamar, menghampiri Manda dan Fajri yang menunggu di ruang tamu.
"Udah siap?"
Anna berdeham, mereka pun berpamitan pada Rina dan Rasyid.
"Anna sama temen-temen pergi dulu ya, Assalamualaikum!"
"Wa'alaikumsalam."
Rina tersenyum menatap kepergian putrinya. Ia begitu senang, karena perlahan gadis itu mulai menerima kembali kehidupannya, terbukti dengan ia yang ingin menghadiri acara tersebut.
"Semoga kamu terus bahagia, An."
****
Fiki mengeratkan genggaman tangannya. Ia tahu, gadis di hadapannya terlihat gugup.
"Nabel."
Anna menoleh ke sumber suara. Disana ada Fela-Mama Fenly- yang tersenyum menatapnya.
Gadis itu membalas senyuman Fela, menghampiri wanita tersebut.
"Tante, apa kabar?" tanya Anna, menyalami Fela.
"Baik. Kamu gimana?"
"Baik, Tan."
Fela mengelus pelan puncak kepala Anna. Jauh di lubuk hatinya, ia merasa bersalah pada gadis tersebut. Karena ia lah, Anna dan Fenly putus.
"Kak Fenly sama Adel nya dimana, Tante?" tanyanya memberanikan diri, karena ia merasa canggung berada di samping Fela.
"Itu disana." Anna menoleh, mengikuti arahan Fela. Gadis itu tersenyum kepada wanita tersebut.
"Yaudah, Tante. Nabel pergi dulu ya," pamitnya yang di balas anggukam oleh Fela.
Anna pun melangkahkan kakinya menjauh dari Fela, ia sedikit celingukan, mencari kekasih dan sahabatnya. Karena Fiki, Manda, dan Fajri tiba-tiba menghilang, ketiganya memilih memisahkan diri saat Anna berbicara dengan Fela.
Anna menghampiri Fenly. Sebelum semakin dekat, gadis itu menghela napas. Mempersiapkan dirinya.
"Kak," panggil Anna, membuat Fenly yang sedang berbicara dengan temannya menoleh pada Anna.
"Annabelle!" Fenly memeluk tubuh Anna, gadis itu tertegun, ia cukup terkejut dengan perilaku yang di perlihatkan oleh Fenly.
"Gue kangen," lirihnya mempererat pelukannya.
Anna menelan salivanya sendiri. Ia tidak bisa melepaskan tubuhnya dari Fenly, tenaga lelaki itu cukup kuat memeluknya.
Tak berapa lama, tubuh Anna di tarik oleh seorang lelaki dan menatap tajam Fenly.
"Dia milik gue, nggak sepantasnya lo peluk dia kaya gitu, apalagi lo udah punya tunangan," ucap Fiki memperingati Fenly.
"Fik." Fiki pun menarik tangan Anna untuk menjauh dari Fenly, tidak membiarkan gadis itu mengeluarkan sepatah katapun.

KAMU SEDANG MEMBACA
Sayap Pelindung 2 : Cerita yang belum usai [END]
FanfictionAnnabelle kini kembali ke tanah kelahirannya, setelah 2 tahun memilih tinggal di luar negeri sendiri. Ia kira, setelah ia kembali tidak akan ada yang berubah. Tapi pikirannya salah, semua orang telah berbeda. Jika dulu ia perlakukan selayaknya rat...