Sasuke pun diterpa rasa terpukul. Karena dirinya, karena kata-katanya...
'Apa aku telah berbuat salah? Aku tidak bermaksud...',pikir Sasuke cemas sembari menutupi seluruh wajahnya dengan tangan.
"Oh, aku tahu! Jika aku tidak bisa melihatnya, tapi dia masih bisa menyentuhku, kan? Dia juga seharusnya bisa menulis kata-katanya padaku melalui suatu benda",ucap Naruto tidak ingin kehilangan akal.
'Aku tidak tahu apa yang salah pada tubuhku sekarang karena semuanya terjadi terlalu tiba-tiba dan sosok di mimpiku itu.. sepertinya aku tidak bisa bersantai',pikir Naruto tidak ingin membuat Sasuke terluka.
"...?",Sasuke langsung menoleh dengan menurunkan kedua tangannya.
Ia segera mengeluarkan ponselnya,"aku benar-benar ada disini. Maafkan aku."
"Kupikir..."
"Tunjukkan saja, Sasuke",ucap Kurama tiba-tiba.
Sasuke langsung menengok,'dia benar.'
"...",Sasuke menatap penuh harap.
'?',Naruto menatap layar ponsel.
"Kupikir aku harus menemui dokter yang dulu merawatku. Nii-san..?"
"Dimengerti, Otouto",balas Kurama dengan gesit berkendara.
"...",dalam diam semua orang.
"Sasuke, kalau aku sudah berhasil menyelesaikan semuanya. Maukah kau, kita, berdua.. kau mendengarkan ceritaku?"
'Mengapa aku merasa jika Naruto belum mengatakan yang sebenarnya ingin ia katakan?',pikir Sasuke heran.
'Aku merasa tidak bisa mengontrol diri sebelumnya, aku tidak tahu apakah ini ada hubungannya dengan sesuatu yang belum kuketahui',pikir Naruto tidak ingin bertindak sembarangan.
"..."
'Sepertinya nampak remeh diluar, hubungan suami istri, huh? Sepertinya lebih baik menjomblo seumur hidup dan bahagia',pikir Kurama menganggap dirinya akan menghadapi sesuatu yang ribet.
Mobil melaju dengan sangat cepat hingga sampai ke tempat tujuan...
"..."
Semuanya turun dari sisi samping mereka masing-masing.
'Ini tidak terlihat terawat',pikir Sasuke segera memeluk tangan Naruto setelah turun.
"Sudah lama.. apakah dia sudah mati atau memang seperti itu?",komentar Naruto melihat kondisi halaman depan yang memprihatinkan.
"Bukankah seharusnya seorang dokter menjaga kebersihan tempatnya?", komentar lain datang dari Kurama yang nampaknya merasa cemas dengan apa yang akan ia lihat di dalam.
"...ayo masuk",ucap Naruto mulai berjalan.
'Ini membuatku merinding, bukan berarti aku takut ya?',pikir Sasuke buru-buru memeluk punggung Naruto ketika mereka masuk dan Naruto tiba-tiba terdiam di tempat.
"Nii-san, bisakah kau buka kotak yang sudah berdebu itu?"
"Huh? Aku?",tanya Kurama terlihat tidak ingin menyentuh apapun yang ada di sekitarnya.
"...",Naruto hanya menatap dengan dingin.
"Sayang.. jika saat ini kau ada di dekatku, kumohon jangan kemana-mana dan tetap di dekatku. Dokter gila ini sangat suka memasang jebakan untuk membuktikan keefektifannya",ucap Naruto masih tenang di tempatnya.
"Aku menemukan surat",ucap Kurama lebih seperti gumaman.
"Bacalah",balas Naruto cepat setelahnya.
Yak! Aku tahu kau akan kembali kesini untuk mencariku! Satu-satunya pasien terakhirku!
Aku pergi! Aku sudah bosan dengan ini, kurasa aku sudah menjadi ilmuwan terkenal sekarang setelah kau menemukan surat ini. Aku sudah bahagia!
Aku tahu yang kau butuhkan, tapi JANGAN SENTUH BARANG-BARANG BERHARGAKU YANG LAIN! Ingat dimana ruangan aku merawatmu dulu? Pergilah kesana dan ambil beberapa peninggalanku.
"Sayang sekali, dia dokter berbakat tapi gila racun",komen Naruto dengan pedas dan dingin.
"Naruto, dokter seperti apa dia? Bagaimana bisa kau kenal dengannya?",ucap Sasuke menulis kata-katanya di ponsel.
"Hm.. Nii-san, bisakah kau lakukan apa yang ada di surat itu sekarang?"
"Huh?",ekspresi muka Kurama yang tidak mengenakkan menandakan ia tidak menyukai permintaan Naruto barusan.
"Sayang, pegang tanganku dan melangkahlah ke depanku. Jangan terlalu jauh, berdempetan saja"
'Kenapa...?',dengan heran, Sasuke hanya bergerak menuruti keinginan Naruto.
"Aku tidak bermaksud membuatmu berada dalam masalah. Mengenai dokter itu pun, sebenarnya aku ingin kau tetap tidak mengetahui apapun, tapi kau tahu? Dokter itu, dengan kegilaannya pada racun, mulai meremehkan dan memuncakkan rasa penasaran terkait misteri"
"..."
"Apa kau bingung? Sepertinya kau tidak akan mengerti, seperti apa hal-hal yang tidak kau pahami. Terkait misteri reinkarnasi manusia. Demimu, aku tidak akan menjelajah lebih jauh"
'Mati suri pun bukanlah sesuatu yang pantas untuk diketahui manusia manapun. Rasa penasaran yang berlebihan bisa membuatmu berada dalam kegelapan',pikir Naruto berterus terang.
'Terkadang aku memang merasa Naruto menutupi banyak hal dariku. Sisi posesif dan mengintimidasi pada orang-orang sekitar, juga menjaga jarak...',pikir Sasuke menengok ke samping yang cenderung angker.
"Sudah Nii-san?",tanya Naruto tiba-tiba membuat Sasuke terkejut hingga membuatnya mendekap Naruto seketika.
"...?"
"Aku bukan orang yang akan ceroboh, aku hanya mengikuti instruksi dan tidak melakukan apapun melebihi itu. Akan kukatakan apa yang kutemukan di mobil, jadi lebih baik kita kembali dulu dan pergi ke tempat yang lebih ramai"
Naruto hanya mengangguk,"tidak menyenangkan sama sekali tidak bisa melihat istrimu sendiri..." gumamnya tiba-tiba sembari mengernyitkan kening tak suka.
'Hm?',gumam Sasuke menengok ke atas.
Naruto yang berbalik membuat Sasuke mengambil kondisi berada di depan sang suami.
"...."
Sekelibat bayangan hitam tiba-tiba terlihat ketika Naruto sudah benar-benar meninggalkan kediaman bekas itu.
Senin, 8 November 2021
19:48

KAMU SEDANG MEMBACA
MY LOVE {SEASON 1, 2, 3}
FantasíaSeason 1 Naruto itu dingin tak tersentuh. Berbagai macam cara orang-orang di sekitarnya mencoba menarik Naruto dari dunianya itu. Mampukah Sasuke mengubah sikap Naruto menjadi ceria dan hangat kepadanya sedangkan dia sendiri tsundere? HADIRNYA SEASO...