Chapter 20

1.2K 95 10
                                        

Naruto memandangi pintu kamar Sasuke dalam diam. Padahal baru saja kemarin Sasuke menangis di depannya dan berlari keluar apartemennya hingga calon mertuanya datang pagi-pagi sekali ke apartemennya hanya untuk berdiskusi tentang Sasuke yang mengurung diri di dalam kamar tanpa berniat ke luar.

"Nar, lakukan sesuatu padanya. Cium dia, gigit dia, lakukanlah apapun asal Sasuke keluar dari kamarnya. Kaa-san khawatir",ucap Mikoto di pagi-pagi buta disaat Naruto baru saja akan tidur karena kemarin dirinya bergadang menandatangani berkas yang tertunda.

Naruto memandangi Mikoto dengan tatapan tidak tertarik dan mengantuknya,"besok saja" balas Naruto berjalan santai ke kamarnya karena rasa kantuk yang menderu.

Melihat Naruto yang sedari tadi menguap, Mikoto merasa iba dan jiwa keibuannya keluar,'kelihatannya besok saja ku minta dia membuat Sasuke keluar kamar' pikir Mikoto sebelum beranjak keluar apartemen Naruto.

Keesokan paginya, pagi-pagi Naruto tiba di depan Mansion Uchiha setelah puas tertidur hanya sejam karena meeting yang sampai tengah malam.

Naruto pun mulai mengetuk pintu setelah sejam menunggu di luar pintu kamar Sasuke meski pada akhirnya tidak memperoleh jawaban dari dalam.

Naruto pun memilih membuka langsung pintu kamar Sasuke yang rupanya terkunci itu menggunakan kunci cadangan dan memaksa masuk ke dalam kamar Sasuke yang ternyata berkali-kali lebih berantakan dari gudang sampah.

Memasuki kamar Sasuke, Naruto melihat sekeliling hanya untuk melihat Sasuke tertidur di atas tumpukan sampah yang rupa-rupanya adalah foto-fotonya,'Stalker yang hebat' pikir Naruto karena keamanan yang ada pada dirinya sangat ketat melebihi keamanan suatu negara dan hebatnya lagi, Naruto dapat melihat berpuluh-puluh ribu fotonya di sekitar tempat Sasuke terbaring tidur.

Naruto membayangkan dirinya menjalin hubungan rumah tangga dengan Sasuke dan dapat dirinya bayangkan jika Sasuke pasti akan membuat bergudang-gudang tempat sampah mirip museum yang semua isinya adalah fotonya sendiri. Membayangkannya saja sudah membuat Naruto mual dan mulai memikirkan cara untuk membatalkan pertunangan mereka yang akan segera terjalin itu.

Sayangnya lamunan Naruto itu buyar ketika Sasuke menggusel-gusel matanya lalu memanjat bagai monyet ke badannya hanya untuk tertidur lagi.
Disisi lain, Naruto menyadari jika dirinya belum pernah memanggil nama calon istrinya dalam pembicaraan sehari-hari yang terus dilakukan secara sepihak oleh Sasuke.

"Sasuke bangun",ucap Naruto lembut setelah cukup lama terdiam.

"Na-ruto sejak kapan kau disini?",tanya Sasuke begitu pelan, membuka sedikit matanya lalu mencuri sebuah ciuman lembut dari bibir Naruto.

Merasakan Sasuke masih berada di alam mimpinya sendiri, Naruto dengan teganya masuk ke kamar mandi yang ada di kamar Sasuke lalu membuka keran yang berisi air dingin dan memasukkan Sasuke ke dalam bak mandi dingin hingga Sasuke gemetar kedinginan barulah Naruto mengangkat Sasuke dari bak mandi tersebut kemudian membuka setiap pakaian yang ada di tubuh Sasuke dan membasuh setiap bagian tubuh Sasuke dengan handuk bersih kemudian membuka lemari Sasuke, memilih pakaian, dan memakaikannya ke tubuh Sasuke yang masih gemetar kedinginan.

Setelah itu membawa Sasuke ke dalam dekapannya dan merebahkan Sasuke ke kamar baru yang masih bersih tidak seperti kamar Sasuke yang penuh sampah seperti sebelumnya. Sekaligus merasa kelelahan, Naruto memanfaatkan keadaan untuk tertidur lagi di samping Sasuke karena waktunya tidur sangatlah sedikit.

Berbuah manis bagi Sasuke karena begitu dirinya membuka mata dan mendapati Naruto mendekapnya erat dan tertidur di dekatnya,"Hehe mimpi indah, Naruku sayang" ucap Sasuke dan mengecup bibir Naruto lagi dengan singkat lalu kembali melanjutkan tidur indahnya.

Next👉

MY LOVE {SEASON 1, 2, 3}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang