S2 Chapter 1

987 63 12
                                    

Aku Naruto dan istriku agak aneh akhir-akhir ini tapi tingkahnya itu terkadang membuatku ingin menjauh. Aku awalnya berpikir untuk membiarkannya saja tapi lama-lama tingkahnya semakin menjadi-jadi membuatku dengan terpaksa harus menghindarinya hingga bersikap lebih cuek dan dingin lebih dari biasanya. Yang kuperlukan hanyalah batasan yang tidak bisa dia atau siapapun tembus, aku ingin privasiku kembali!

***

Walaupun saat ini kami sedang makan bersama, aku masih menatap gelisah suamiku.

"Naruto, malam ini",gumam Sasuke pelan menatap Naruto gelisah.
Naruto balas menatap Sasuke yang kembali diam setelah mengajaknya berbicara.

'Sudah dari kemarin',pikir Naruto.

"Apa?",tanya Naruto menunggu Sasuke yang hanya diam.

"Tidak jadi",balas Sasuke frustasi pada akhirnya.

Begitu mendengar jawaban ambigu lagi yang keluar dari bibir Sasuke, Naruto pun memakan makanan terakhirnya sebelum berangkat ke kantor.

"Jika ada yang ingin kau katakan padaku katakan saja, jika tidak ada yang ingin kau katakan jangan memulai pembicaraan",ucap Naruto menyarankan sebelum pergi begitu saja ke kantor.

Sasuke kembali gundah saat ingin bertanya padahal dirinya sudah mendapatkan banyak sekali kesempatan dari Naruto.

Sasuke segera membereskan peralatan makan yang ada di atas meja ke dapur, dalam hati ia terus berpikir. Jika dirinya bertanya mengapa dia tidak pernah di sentuh ataupun di jamah. Apa karena dirinya seorang laki-laki dan dirinya tidak bisa memiliki anak? Apa jika akhirnya mereka mengadopsi seorang anak dan Naruto tidak akan pernah melakukan apapun padanya? Semua pertanyaan mulai bertumpuk menjadi satu, rasanya semua kepercayaan diri yang selama ini ia miliki mendadak menghilang, Sasuke merasakan dirinya mulai menjadi orang lain sejak bertemu dengan Naruto dan puncaknya ketika mereka menikah.

Belum lagi pertanyaan-pertanyaan lain yang mulai bermunculan kini mulai mengganggunya. Sasuke ketakutan, ia takut di jatuhkan ke dasar terbawah. Ada banyak sekali ketakutan dan ketakutan yang mulai mengikatnya secara perlahan dari hari demi hari. Apa dalam pernikahan mereka ada rasa cinta? Apa Naruto suatu hari akan meninggalkannya jika ia sudah mendapatkan seorang perempuan yang sanggup merebut hatinya? Saat seorang perempuan itu datang, apa Sasuke akan di tinggalkan dan di khianati? Ada banyak sekali pertanyaan yang sangat takut ia sampaikan pada pemilik hatinya selama ini.

Sementara itu beralih ke Naruto, kini di kantornya ia memandang seorang perempuan bernama Temari.

"Apa yang bisa kau lakukan untuk perusahaanku?",tanya Ino perwakilan dari Naruto yang memang enggan berbicara di kantornya.

"Aku bisa melakukan apa saja, aku selalu menguasai semuanya",balas Temari penuh percaya diri.

Mendengar itu, Naruto pun kembali menulis sebelum ia memberikan hasil tulisnya ke Ino.

"Aku tidak butuh keahlian untuk menguasai semuanya. Yang kutanyakan adalah apa yang bisa kau lakukan untuk perusahaanku?",ucap Ino lagi-lagi mewakili sementara Naruto menatap Temari tajam.

'Dia seksi bahkan saat marah',pikir Temari mendadak berpikiran lain di tengah wawancara kerja.

"Aku bisa membuat perusahaan ini menjadi lebih berkembang",ucap Temari bangga.

"Aku tidak membutuhkanmu",ucap Naruto akhirnya mengeluarkan suaranya.

'Seksi, pintar, tampan, mempesona. Yang terpenting dia bahkan menolakku. Ini membuatku ingin berusaha lebih',pikir Temari mendadak semangat.

Walaupun di tolak tapi Temari keluar dengan hati yang berbunga-bunga.

"Shika, Carikan aku informasi tentang direktur perusahaan ini",perintah Temari.

'Mendokusai',pikir Shikamaru melirik Temari jengkel.

Keesokan harinya, Temari mendadak dibuat marah dan jengkel karena tak mendapatkan satu pun informasi tentang pria yang mempesonanya.

Kembali ke Naruto selepas kepergian Temari.

"Naruto, kau yakin menolaknya? Menurutku dia berbakat",ucap Ino penasaran dengan penolakan yang dilakukan Naruto terhadap Temari.

"Aku hanya tidak suka. Dia rendah",ucap Naruto memperbaiki jasnya yang sudah rapi.

'Rendah? Selama tujuh tahun lebih aku bekerja untuknya, ia tidak pernah salah menilai seseorang. Tapi rendah? Apa maksudnya? Dia tidak pernah memberitahuku dengan jelas',pikir Ino masih penasaran.

Tak lama ponsel Naruto pun berbunyi.

"Apa?",tanya Naruto mengenali siapa yang saat ini tengah menghubunginya.

"Bisakah kita makan bersama siang ini?",tanya Sasuke ragu.

Mendengar itu, Naruto langsung melihat jam tangannya kemudian dengan santai menjawab,"tentu, kau tunggulah di rumah. Jangan kemana-mana nanti ku jemput" ucap Naruto langsung beranjak dari tempatnya meninggalkan Ino yang terbengong-bengong di tempat.

"Jika di pikir-pikir, apa Naruto sudah memiliki pasangan? Selama ini aku belum pernah melihatnya menggandeng siapapun",gumam Ino membersihkan berkas-berkas di meja Naruto.

****

Sasuke pun menutup panggilan dan memutuskan untuk bersiap-siap setelah mendengar Naruto menyetujui ajakannya.

Disisi lain, Naruto sudah sampai di Mansion khusus yang memang baru ia buat setelah menikahi Sasuke. Naruto langsung masuk ke rumahnya dan menutup pintu.

Selagi mendapati Sasuke tengah bersiap-siap, Naruto pun memanfaatkan kesempatan itu untuk menghubungi seseorang.

"Apa sudah siap?",tanya Naruto pada seseorang di seberang sebelum pada akhirnya memutuskan panggilan tersebut setelah mendapatkan jawaban memuaskan.

Sementara Sasuke yang selesai bersiap-siap pun keluar dari kamarnya dan seperti biasa, ia sudah mendapati Naruto menunggunya disana.

Tatapan Sasuke kemudian terkunci pada tangan Naruto,'aku ingin menggenggamnya' pikir Sasuke.

Sementara Naruto yang mengetahui arah pandang Sasuke hanya mendesah ringan.

"Siap?",tanya Naruto mengulurkan tangannya yang langsung disambut cepat oleh Sasuke.

Keduanya pun pergi menaiki mobil milik Naruto hingga sepanjang perjalanan terus diisi dengan keheningan yang melanda bahkan ketika Sasuke sudah sampai ke dalam sebuah restoran yang anehnya sangat sepi meski mereka disambut oleh para pelayan restoran.

Setelah berjalan santai ke dalam ruangan yang lebih tertutup, Sasuke masih memandang pramusaji yang sudah menyajikan berbagai makanan dan minuman lezat di atas meja.

'Enak',pikir Sasuke.

"Naruto?",panggil Sasuke.

"Apa?",balas Naruto pelan.

"Di sini sepi, apa ini restoran baru?",tanya Sasuke.

"Bisa iya bisa tidak. Tapi restoran ini memiliki fasilitas keamanan khusus",balas Naruto.

'Keamanan khusus?',batin Sasuke.

Setelahnya Naruto membawa Sasuke ke lantai atas restoran tersebut, disana menampilkan sebuah pemandangan indah dan menawan dimana bulan dan bintang-bintang seolah-olah berkumpul di suatu tempat sebelum kemudian datang sebuah kembang api besar dan meriah.

'Selama ini dia terlihat tertekan',pikir Naruto memandang Sasuke yang kini bercahaya.

"Ini lebih baik",gumam Naruto yang tidak bisa Sasuke dengar karena suara kembang api yang begitu meriah.








Selasa, 17 November 2020
15:31

MY LOVE {SEASON 1, 2, 3}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang