Chapter 15

1.2K 93 7
                                        

Saaat ini di kondisi yang mendung Sasuke masih di kantor di sibukkan dengan berkas-berkas yang menumpuk yang sudah dikerjakannya dari dua minggu yang lalu sejak saat terakhir berjumpa dengan seorang pria yang menarik.

"Sasuke-sama...",panggil Ino asisten Sasuke tapi tak jua ada jawaban sehingga mengharuskan ia memeriksakan sendiri dan tak menemukan Sasuke dimana pun.

"Sasuke kenapa kau malah di kantor tou-san?",tanya Fugaku heran.

"Tou-san perusahaan Namikaze bantu aku untuk mendekati pemiliknya",ucap Sasuke berani.

"Tou-san tak bisa membantumu Sasuke",balas Fugaku dengan tatapan menyelidik pada Sasuke karena Sasuke bukanlah tipe yang akan dengan mudahnya meminta tolong pada orang lain.

Sementara Sasuke tak ingin hubungannya dengan Naruto hanya sampai batas ini tanpa ada perubahan sedikit pun. Sudah seminggu Sasuke mencari cara agar Naruto mau berbicara padanya tapi tak membuahkan hasil.

"Aku pergi",ucap Sasuke dan menuju mobilnya.

Kali ini Sasuke sendiri yang akan pergi ke perusahaan Namikaze untuk langsung bertemu Naruto.

Tak lama Sasuke pun sampai dan disuruh resepsionis untuk menunggu sejenak.

"Gomen Sasuke-san Naruto-sama sedang rapat dan tak bisa diganggu",balas resepsionis menyesal.

"Akan kutunggu",balas Sasuke kekeh.

"Sasuke-san bisa menunggu Naruto-sama di ruangannya",ucap sang resepsionis karena seperti itulah perintah dari atasannya jika Sasuke tak juga mau pergi.

"Hn"

Sasuke pun akhirnya masuk ke ruangan Naruto dan menunggu disana dengan ditemani minuman.

Sejam dua jam tiga jam empat jam hingga delapan jam kemudian Naruto sama sekali tak menunjukkan batang hidungnya.

Sasuke sama sekali tak kesal ataupun lelah menunggu karena baginya itu kesempatan untuk dapat mengutak-atik isi kantor Naruto untuk menemukan petujuk hingga matanya tertuju pada laci besi yang terkunci dan hanya dapat terbuka dengan memasukkan kode dan sidik jari.

"Hahh",desah Naruto begitu mendapati Sasuke memberantakkan isi kantornya.

"Pulanglah",perintah Naruto yang mengejutkan Sasuke karena sedari tadi sibuk dengan laci besi itu.

"Apa isinya?",tanya Sasuke menujuk laci besi itu.

"...",Naruto tak menjawab malah duduk di kursi kebesarannya dan melonggarkan dasinya sebelum menutup matanya.

Sasuke tak peduli, dirinya masih melanjutkan niatnya mencari sendiri jawaban atas pertanyaannya.

Sreet deg Naruto menarik tangan Sasuke dan terjadilah adegan dimana Sasuke yang menyentuh paha Naruto karena hilang keseimbangan dengan jarak mereka yang cukup dekat.

Sasuke melihat ke dalam mata Naruto lebih dalam dan tak menemukan dirinya di sana di mata shappire itu.

"Siapa kau?",tanya Naruto dengan tatapan mengancam.

"Hn"

"Aku akan menginap disini",ucap Sasuke dan melepaskan tangannya dari genggaman tangan Naruto lalu duduk di sofa yang ada di ruangan itu.

"Mau kemana?",tanya Sasuke begitu melihat Naruto berdiri dan melangkah keluar ruangannya sendiri.

Naruto tak menjawab tapi Sasuke mengikutinya dari belakang hingga sampailah mereka ke parkiran khusus mobil.

Menyalakan mobilnya dengan kunci ditangannya Naruto masuk ke dalam mobil tapi tak kalah disisi lain Sasuke langsung masuk ke dalam mobil Naruto dan duduk di samping Naruto.

Naruto tak peduli dan langsung menjalankan mobilnya hingga sampailah ke Mansion Namikaze.
Naruto turun setelah menyerahkan kunci mobil ke penjaga dan Sasuke masih juga mengikutinya hingga masuk ke dalam.

"Ah Naruto okaeri",sapa Kurama kakak tertua Naruto.

"Hn"

"Naruto mengapa Sasuke ada bersamamu?",tanya Kurama heran.

"Entah",balas Naruto dan dengan cepat berlalu pergi ke kamarnya.

"Sasuke mengapa kau mengikuti Naruto kesini?",tanya Kurama.

"Tidak bolehkah?",tanya Sasuke balik.

"Bukan begitu. Kenapa kalian datang bersamaan? Apa kau ada urusan dengan Naruto?",tanya Kurama sekaligus.

"Tidak juga",balas Sasuke.

"Masuklah. Iru siapkan kamar untuk Sasuke",perintah Kurama.

"Ha'i Kurama-sama",ucap Iru dan mengantarkan Sasuke ke kamarnya.

Waktu makan malam pun tiba dan diisi dengan keheningan karena hampir semuanya kecuali Naruto dan Kurama terkejut akan kedatangan Sasuke yang tiba-tiba.

"Sasuke makanlah",ucap Minato menenangkan suasana.

"Hn",gumam Sasuke.

Naruto berdiri dari duduknya,"Naruto mau kemana kau?"tanya Minato.

"Kamar",balas Naruto seperlunya.

"Makanmu?",tanya Minato tapi disaat bersamaan melihat piring Naruto yang telah habis tanpa nasi tidak seperti yang lainnya.

'Anak itu sejak kapan dia makan?',tanya Minato shock.

"Habis",balas Naruto secukupnya.

"Aku masuk",ucap Sasuke di depan kamar Naruto.

"...",terkunci. Berkali-kali pun Sasuke memaksa pintunya terbuka tapi tak juga mau terbuka.

'Hari ini gagal'

Besoknya pun tiba dan Sasuke mendapati Naruto sudah tidak ada lagi di Mansion Namikaze itu dan beralih ke kantornya tapi tak juga menemukannya.

'Hari ini pun gagal'

Di kamarnya...

"Sasuke boleh nii-san masuk?",tanya Itachi.

"Hn"

"Kelihatannya kau risau..apa masih juga belum menemukan titik terang untuk mencairkan Naruto?",tebak Itachi.

"Hn"

"Bagaimana jika nii-san bantu?",ucap Itachi menawarkan bantuannya.

"Tidak perlu",tolak Sasuke karena yakin seratus persen tak juga mendapatkan hasil apapun.

Naruto menghilang ke dunia bawah saat ini sebenarnya makanya seharian ini tak juga kelihatannya dengan darah-darah berceceran disekitarnya. Saat ini Naruto tengah membantai habis semua para pembelot dan penyusup yang diperintahkan orang-orang yang tidak menyukainya.

"Dimana boss mereka!",tanya Naruto pada orangnya.

"Mereka telah kami masukkan ke ruang hitam, Kitsune-sama",balasnya orang itu membungkuk hormat.

"Kalian bunuh dia",perintah Naruto pada orangnya yang lain dengan katana di punggungnya.

"Baik tuan",balas orang lain itu dengan memegang katananya siap membunuh kapan saja.

"Kitsune-sama kelihatannya anda salah paham",balas orang pertama suruhan Naruto mencoba negosiasi karena kedoknya terbongkar terlalu cepat dari yang direncanakan.

"Khe",decak Naruto kagum dengan tangan kanannya membentang ke arah orang kedua dan orang itu pun menyerahkan katananya pada tuannya.

Darah kembali berceceran dengan kepala terpotong.

"Sai",panggil Naruto dan orang kedua itu pun mendekat. Lalu Naruto menyerahkan kembali katana milik Sai dan disambut dengan senang hati oleh Sai.

"Hari ini cukup. Berikutnya jangan sampai lengah",tegur Naruto dengan suara tajam dan terdengar beringas dan mengerikan.

"Ha'i tuan",balas Sai tanpa senyuman tapi seringai yang menyatakan apa yang saat ini terjadi sangatlah menarik dan menyenangkan baginya.

Next👉

MY LOVE {SEASON 1, 2, 3}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang