“Maren!” kata Hani terkejut.
“Cepet naik, gue anter pulang” kata Maren lagi sambil memberikan helm.
“Ah, gue gak pulang. Gue mau cari buku di mall” kata Hani.
“Kalo gitu gue anter, daripada lo buang duit buat bayar ojol” kata Maren.
“Gak usah, Ren. Gue gak enak sama lo” kata Hani.
“Anggep aja ini rasa terima kasih gue karna sudah bantuin gue dan permintaan maaf gue tempo hari karna ngatain lo” jelas Maren.
“Tapi-“
“Kenapa? Lo takut kalo bakal gue apa-apain?” tanya Maren tersenyum licik.
“Gak kok” protes Hani.
Hani langsung mengambil helm dari tangan Maren dan langsung naik ke motor laki-laki itu.
~~~
Setelah menempuh perjalanan yang sangat awkward itu, mereka pun sampai di mall dan langsung menuju ke toko buku.
Selama di dalam toko buku Hani berkeliling untuk mencari buku yang dia cari, apalagi jika bukan novel dan selama itu juga dengan sabar Maren menemaninya.
Sebenarnya, Hani sudah meminta Maren langsung pulang setelah mengantarnya, tapi laki-laki itu tidak mau dan malah mengikutinya. Walaupun Hani juga tidak keberatan.
“Ah, ketemu” kata Hani mengambil buku novel yang dia cari. “Maren, udah ketemu” kata Hani menunjukkan bukunya.
“Itu aja?” tanya Maren.
“Hm” jawab Hani tersenyum.
Dengan cepat tangan Maren merebut novel itu dari Hani dan membawanya pergi dari sana.
“Loh? Ren, kok lo ambil sih?” tanya Hani mengejar Maren dari belakang.
Maren hanya diam dan langsung menuju ke kasir. Dengan cepat Hani menyusulnya.
“Totalnya 89.700” kata petugas kasir.
“Ini” kata Maren mengambilkan kartu debit dari dompetnya.
“Ren, kok jadi lo sih yang bayar?” tanya Hani berbisik.
Maren hanya tersenyum dan menerima kembali kartunya, juga bungkusan berisi novel Hani.
“Nih” kata Maren menyerahkan bungkusan itu.
“Ren, ngapain sih lo bayarin gue gini? Gue masih mampu kok kalo cuma beli buku novel” jelas Hani.
“Anggap aja hadiah dari gue, sebagai teman sekelas lo” kata Maren tersenyum.
Tanpa sadar Hani jadi salah tingkah karna melihat senyum Maren.
“Kalo gitu gue terima” kata Hani menunduk.
Maren langsung mengacak-acak pelan rambut Hani dan itu membuat Hani kesal karna rambutnya jadi berantakan.
“Ih, Maren. Rambut gue berantakan” kata Hani.
“Biar aja, lo tetap cantik kok” kata Maren.
Belum selesai Hani salah tingkah karna melihat senyum Maren, sekarang laki-laki itu malah mengatakan jika dia cantik.
“Maren, cari minum yok. Gue haus” kata Hani.
Maren pun mengangguk dan mereka mencari tempat untuk bersantai.
Setelah menemukan kafe di dalam mall itu mereka berdua pun langsung masuk.
“Lo mau minum apa?” tanya Hani.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love & Friend
Fiksi RemajaApakah kalian percaya dalam hubungan PERSAHABATAN tidak akan tumbuh perasaan LAIN? 'Gue gak keberatan tetap jadi SAHABAT lo, tapi satu hal yang pasti. Perasaan gue gak bakal BERUBAH' - Adrienne Hani Dzemila 'Apa gue salah? Gue cuma gak mau kehilanga...