Makan siang sudah lewat dan restoran Hani kembali tenang dengan beberapa orang yang tetap di sana, termasuk sahabatnya yang sedang makan di depannya.
"Lo gak kurang jauh apa, makan siang di sini?" tanya Hani.
Ryan berhenti menyuapkan makanannya dan memandang Hani.
"Kan gue niatnya mau lihatin lo, bukan makan siang" jawab Ryan.
Hani mendengus mendengar Ryan.
"Loh juga aneh. Dapat pelanggan bukannya seneng malah protes" kata Ryan sinis.
Ryan pun melanjutkan makannya.
"Emang ngapain lo mau lihatin gue?" tanya Hani.
"Kalo gue lihatin lo sekarang masih aman, tapi kalo gue lihati lo pas lo sudah nikah nanti yang ada gue dikira ngelirikin istri orang" jelas Ryan santai.
Hani langsung membuka mulutnya tidak percaya dengan apa yang baru saja dikatakan oleh Ryan.
"Jadi, kapan rencana lo mau nikah?" tanya Ryan tiba-tiba.
"Apaan sih, nikah-nikah" kata Hani kesal.
"Gue serius, Han. Kita udah bukan remaja lagi. Kita udah besar" kata Ryan. "Memangnya lo gak ada bahas gini ama sih Maren?" tanya Ryan.
"Ngapain sih ngomongin Maren" balas Hani.
"Loh! Kan dia pacar lo" kata Ryan.
"Gak ada hubungannya" balas Hani. "Lagian Maren masih kuliah buat bantuin bokapnya nanti" lanjut Hani.
"Jadi lo udah pernah bahas sama dia, tapi karna dia masih kuliah jadinya ditunda" kata Ryan tersenyum miring.
Hani mengusap wajahnya kasar. Entah kenapa kesalapahaman ini semakin besar dan dia merasa semakin disudutkan oleh Ryan.
Tanpa sadar Ryan sedang memperhatikan seseorang yang baru datang.
"Tuh, pacar lo" kata Ryan. "Samperin sana" lanjut Ryan datar.
Hani pun menoleh dan langsung mendatangi Maren yang sedang berdiri di depan meja konter.
"Ada apa, Ren?" tanya Hani lembut.
"Ngapain tuh orang ke sini?" tanya Maren balik.
"Makan siang" jawab Hani.
"Memangnya restoran buat makan siang cuma di tempat lo" kata Maren menyindir.
"Ha.. sudah, Ren. Biar aja" balas Hani. "Jadi, lo ngapain ke sini?" tanya Hani lagi.
"Nih" kata Maren menyerahkan bungkusan berisi es krim strawberry. "Tadinya, gue mau makan itu sama lo, tapi ada dia jadi males."
"Gak papa kali" balas Hani.
"Lo mau gue baku hantam sama Ryan lagi?" tanya Maren.
Hani langsung buru-buru menggelengkan kepalanya.
"Yah sudah. Sana lanjutin temenin sahabat lo yang dari tadi ngelihatin kita" kata Maren datar.
Hani hanya mengangguk dan Maren langsung pergi.
~~~
Setelah selesai makan siang Ryan pun memutuskan langsung kembali ke kantornya dan Hani mengantarnya sampai depan.
"Hati-hati di jalan. Jangan ngebut" kata Hani.
"Hm" balas Ryan.
Ryan pun berjalan menjauh dari sana, tapi terhenti dan kembali mendekati Hani.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love & Friend
Teen FictionApakah kalian percaya dalam hubungan PERSAHABATAN tidak akan tumbuh perasaan LAIN? 'Gue gak keberatan tetap jadi SAHABAT lo, tapi satu hal yang pasti. Perasaan gue gak bakal BERUBAH' - Adrienne Hani Dzemila 'Apa gue salah? Gue cuma gak mau kehilanga...